Rabu, 18 Mei 2011

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Jalur Pantura Diperbaiki di 4 Lokasi

Posted: 18 May 2011 07:28 AM PDT

JAKARTA, KOMPAS.Com - Pengguna jalur pantai utara Jawa Barat dipastikan akann terus tersiksa hingga beberapa bulan ke depan.

Khusus di ruas antara Cikampek, Kabupaten Karawang, hingga pertigaan Lohbener (Celeng), Kabupaten Indramayu, sejak sekitar sebulan lalu terdapat empat lokasi jalan yang sedang diperbaiki.

Kondisi itu kerap menimbulkan kemacetan panjang di empat lokasi perbaikan, sehingga waktu tempuh bertambah, bahkan hingga enam jam.

Pada masa libur cuti bersama awal pekan ini, misalnya, sejumlah pengendara terjebak macet. Yaya (44), warga Jakarta, misalnya, harus menempuh perjalanan dari  Jakarta ke Indramayu hingga lima jam. Padahal dia menempuh perjalanan pada siang hari. "Macet di Jatisari dan Losarang," katanya, Rabu (18/5).

"Waktu libur cuti bersama kemarin, teman saya bahkan sembilan jam baru tiba di Indramayu. Dia terkena macet di Jatisari," tambahnya.

Perjalanan sore hingga malam dan pagi hari di jalur pantura antara Cikampek-Lohbener, biasanya lebih menyulitkan karena saat itu waktunya sebagian besar bus malam dan truk melintas.

Pada Selasa malam, banyaknya arus kendaraan pemudik yang hendak kembali ke Jakarta, membuat polisi lalu-lintas memberlakukan sistem buka-tutup di Jatisari.

Menurut pengamatan, kemacetan terjadi karena satu jalur jalan di lokasi perbaikan ditutup. Akibatnya kendaraan dari dua arah berlawanan melaju di satu jalur tersisa. Kondisi ini yang membuat arus kendaraan terhambat.

Empat lokasi perbaikan jembatan dan jalan di jalur pantura antara Cikampek-Lohbener antara lain di Jatisari, Pusakanegara, Sumuradem, dan Losarang.

 

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Cerita Bocah Pengais Rezeki di Musim Libur

Posted: 18 May 2011 07:04 AM PDT

BULUKUMBA, KOMPAS.com - Masa libur panjang menjadi saat di mana para orang tua mengajak putra-putri mereka untuk berlibur di tempat rekreasi. Tapi kebiasaan itu tidak berlaku bagi Anissa Safitri dan banyak bocah lain di Bulukumba.

Bocah perempuan berusia 10 tahun, siswi kelas III di Sekolah Dasar Negeri 198 Bonto Bahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan ini lebih memilih menghabiskan masa liburannya dengan menjual kerajinan tangan di tepi pantai Tanjung Bira.

Nisa mencari uang dengan menjual barang dagangan bersama neneknya Sitti Daeng Batu-Batu (60). Di atas meja kecil berukuran 50 X 40 cm, warga asal Kabupaten Kepeluan Selayar ini, menyusun kerajinan tangan seperti kalung, rangkaian bunga, asbak, pin, jepitan rambut yang semuanya terbuat dari kerang laut.

"Bantu nenek mencari uang, hasilnya untuk beli perlengkapan sekolah," ungkap Nisa yang duduk di depan meja jualannya sambil menunggu wisatawan.

Nisa adalah Anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan petani Satuaman dan Asniati. Ia mengaku, jika dihari sepi ia hanya mendapatkan keuntungan Rp 20.000 saja, atau bahkan tak jarang tidak terjual sama sekali.

Sementara, jika hari libur seperti saat ini, Nisa bisa mendapat keuntungan antara Rp 70.000 atau Rp 100.000 setiap hari. Barang dagangan Nisa mulai dari harga terendah Rp 5.000 hingga harga tertinggi sebesar 7.000 rupiah.

"Awalnya sering lihat nenek menjual sambil menawarkan barang dagangannya ke wisatawan yang sedang lewat di depan, karena penasaran dan sudah pandai berhitung akhirnya nenek baru melepaskan saya berjualan dengan menggunakan meja sendiri, sementara nenek mencari lahan dengan meja sendiri pula," cerita Nisa, Selasa (17/5/2011) kemarin.

Biasanya, Nisa baru membantu neneknya mencari uang pada hari Sabtu dan Minggu. Menurutnya, pada dua hari itu pengunjung pantai biasanya ramai datang ke sana.

Cerita Anisa tidak jauh beda yang dialami oleh Ridwan yang masih berusia 8 tahun. Ridwan yang masih duduk di bangku kelas II di Sekolah Dasar Kasimpureng ini lebih memilih membantu orang tuanya dengan pergi menjaring ikan di tengah laut ketika liburan tiba.

Membantu orang tua diatas kapal nelayan merupakan tempat liburan yang mengasyikkan buat Ridwan, dan tiga orang rekan seusianya yang juga ikut membantu bapaknya ke laut.

Bermain sembari mencari uang, kata Ridwan. "Bapak tidak memperbolehkan saya ikut jika waktu sekolah, karena kalau pergi melaut biasanya satu hari satu malam," ujar Ridwan sambil memisahkan ikan hasil tangkapannya yang tersangkut dijaring.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan