Isnin, 18 April 2011

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


William dan Kate Bulan Madu ke Jordania

Posted: 19 Apr 2011 02:56 AM PDT

LONDON, KOMPAS.com — Ke mana Pangeran William dan Kate Middleton akan berbulan madu setelah menikah pada 29 April ini? Sejatinya, lokasi bulan madu mereka masih merupakan rahasia resmi yang dijaga ketat. Seorang pembantu Kerajaan Inggris berkata, "Kami tidak akan mengidentifikasi negara mana yang mungkin akan menjadi tujuan bulan madu mereka. Setelah pernikahan, kami akan mengumumkan kapan mereka pergi untuk istirahat selama dua minggu, di mana mereka berharap bisa menikmati sedikit privasi."

Namun, pasangan itu diyakini akan melakukan perjalanan bulan madu ke Jordania, setidaknya itu menurut versi The Telegraph, sebagaimana dilansir media itu, Minggu (17/4/2011).

Pasangan itu mendapat jatah bulan madu selama dua minggu usai pernikahan. Pangeran William, yang bekerja sebagai pilot di RAF Valley di Anglesey, Wales Utara, telah diberi cuti dua minggu. Mereka diyakini telah memesan program tur ke Jordania selatan, untuk mengunjungi sejumlah tempat paling terkenal di sana, termasuk ke kota kuno Petra dan lembah padang pasir Wadi Rum.

Pasangan pengantin baru itu akan meninggalkan London untuk berbulan madu sehari setelah pernikahan. Mereka dipercaya telah mempertimbangkan sejumlah lokasi untuk tempat beristirahat dan Jordania dianggap sebagai negara asing kesukaan mereka. Pasangan itu juga bisa menghabiskan sebagian masa bulan madu mereka di salah satu istana Kerajaan, mungkin Balmoral, istana Ratu Elizabeth di Skotlandia.

Pasangan itu, yang pernikahannya akan dihadiri 1.900 tamu dan disaksikan sekitar 2 miliar penonton televisi global, berharap bisa memperoleh sedikit privasi setelah perkawinan. Selama perjalanan berbulan madu, mereka diperkirakan akan "ditemani" tim pengamanan Kerajaan demi menjamin keamanan mereka.

Jordania bukan sebuah negara yang benar-benar aman. Beberapa bagian negara itu masih bergolak menyusul kerusuhan yang melanda sejumlah negara di Timur Tengah dan minggu lalu ada protes di ibu kota Amman yang menyerukan reformasi politik dan ekonomi. Kementerian Luar Negeri Inggris memperingatkan, ada "ancaman umum" terorisme di Jordania menyusul serangan sejumlah roket di kota Aqaba, di selatan negara itu tahun lalu. Al Qaeda juga diyakini memiliki beberapa basis di negara tersebut.

Meski begitu, Pangeran William dan Kate diyakini telah memesan tur ke Jordania selatan. Telegraph melaporkan, rencana kunjunan mereka diyakini termasuk ke kota kuno Petra di kawasan Laut Mati. Petra, yang terletak tengah-tengah ngarai padang pasir, didirikan 26 abad lalu oleh orang-orang Nabatean, bangsa Aram. Dulunya, Petra merupakan pusat perdagangan sekaligus ibu kota dari Kerajaan Nabatean. Ketika Roma menyerang dan menduduki kota itu tahun 106 Masehi, Petra pun mulai runtuh. Gempa bumi dan munculnya jalur-jalur perdagangan baru membuat Petra jadi kota mati pada masa Kekaisaran Byzantine, sekitar abad ketujuh.

Selain ke Petra, William dan Kate juga diperkirakan akan ambil bagian dalam tamasya berkuda ke padang pasir di Wadi Rum, di mana mereka diperkirakan akan tinggal di sebuah kamp tenda yang mewah. Sejumlah biro perjalanan menawarkan kepada pasangan yang berbulan madu perjalanan pribadi "di jejak Lawrence of Arabia" di wilayah itu, tempat tentara TE Lawrence memimpin pemberontakan suku Bedouin melawan kekuasaan Ottoman tahun 1917 yang kemudian diabadikan dalam sebuah film klasik.

Desert Guides Company, yang mengkhususkan diri dalam mengatur perjalanan liburan ke Jordania, menyediakan akomodasi tenda mewah berbintang lima dalam tur ke Wadi Rum, termasuk tenda yang diterangi cahaya lilin dan akomodasi hotel bintang lima di Petra. Orang-orang yang berbulan madu ditawari sebuah pengalaman "otentik" berada di "tenda mewah". Di situ mereka bisa menghabiskan malam di sebuah tenda tradisional Bedouin, lengkap dengan bar, dan "kamar tidur yang elegan" yang menampilkan dekorasi tradisional Timur Tengah dan lentera gantung.

Telegraph melanjutkan, William dan Kate juga diperkirakan akan mengunjungi Amman, ibu kota Jordania. Middleton dan keluarganya pernah di tinggal sana. Ayahnya, Michael, bekerja di sana selama dua setengah tahun mulai tahun 1984, dan Middleton memasuki sekolah taman kanak-kanak di Amman, di mana ia diyakini telah sempat belajar berbicara bahasa Arab dasar.

Pasangan itu mungkin juga akan melakukan kunjungan tak resmi ke Raja Abdullah dan Ratu Rania dari Jordania yang merupakan teman dekat keluarga Kerajaan Inggris. Raja Abdullah dan Ratu Rania akan berada di antara para tamu pernikahan mereka pada 29 April ini.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

2 TKI dan Wartawan Dievakuasi ke Tunisia

Posted: 19 Apr 2011 12:29 AM PDT

Perang Saudara

2 TKI dan Wartawan Dievakuasi ke Tunisia

yuli | Selasa, 19 April 2011 | 07:29 WIB

LONDON, KOMPAS.com — Kedutaan Besar Republik Indonesia di Tunis, Tunisia, mengevakuasi dua warga Indonesia dan seorang wartawan Metro TV dari Libya melalui perbatasan Tunisia karena situasi Libya makin memanas.

Tim evakuasi yang dipimpin Sekretaris Kesatu KBRI Tunis Boy Dharmawan pada akhir  pekan menjemput wartawan Metro TV, Mahendro, yang melintasi perbatasan bersama dua diplomat Uni Afrika, demikian keterangan pers KBRI Tunis yang diterima di London, Senin (18/4/2011).

Kedua warga Indonesia yang bekerja sebagai tenaga kerja wanita adalah Kenah Binti Sahuri (36)  asal Subang, Jawa Barat, dan Nurhayati Binti Nadi (24) asal Bangkalan, Madura. Mereka berhasil keluar dari Libya dengan selamat setelah melalui perjalanan yang cukup menegangkan.

Mereka dijemput sejak beberapa hari ini. Situasi keamanan di perjalanan antara Tripoli ke perbatasan cukup mencekam menyusul meningkatnya konflik kekuatan pro dan anti-Khadafy.

Para petugas perbatasan Tunisia dan para aktivis LSM menyebutkan, sejak satu minggu ini, terutama pada hari Rabu, terus terdengar dentuman tembakan senjata berat di daerah-daerah yang tak jauh dari perbatasan Tunisia.

Kedua warga Indonesia yang dievakuasi menggambarkan rasa ketakutan mereka selama dalam perjalanan karena banyaknya pos penjagaan yang dijaga oleh milisi pro-Khadafy.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Kirim Komentar Anda

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan