Republika Online |
Sebagian Amerika Latin Rusak Karena Getaran Gempa Jepang Posted: 13 Mar 2011 07:25 AM PDT REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Gelombang tsunami besar dari gempa bumi kuat di Jepang menghancurkan beberapa bangunan di pesisir Peru dan mengakibatkan banjir di beberapa tempat, Sabtu pagi (12/3), tetapi tidak banyak berpengaruh bagi negara-negara Pasisik Amerika Latin. Pihak berwenang sedang mempelajari dampak dari tsunami yang disebabkan gempa dahsyat 8,9 skala richter yang melanda Jumat di Jepang. Pejabat pertahanan sipil di Peru telah memerintahkan evakuasi dari Pisco dan Paracas, dua kota di selatan Lima yang pernah terkena dampak tsunami pada 2007 serta Camara yang pernah mengalami bencana serupa pada 2001. Di Kota Pueblo Nuevo de Colan, di wilayah Piura sebelah utara, air laut menyurut hingga sekitar 200 meter dari pantai Sabtu pagi (12/3) sebelum kembali dengan kekuatan dan menghancurkan beberapa rumah di tepi pantai, kata Walikota Raymundo Dioses dilaporkan AFP. Di pelabuhan selatan Pisco, laut meluap ke alun-alun kota dan merusak sekitar 300 rumah. Sekitar 400 orang bermalam di tenda di alun-alun pusat kota Pisco, kata Walikota Pisco Yeus Echegaray. Gelombang tsunami pertama diukur hampir 1,5 meter pada level tertingginya ketika mereka menerjang pukul 00.50 GMT Sabtu, kata angkatan laut Peru. Tsunami besar menghidupkan kembali kenangan tsunami dahsyat Peru pada 1687 yang menghancurkan Callao, pelabuhan utama negara itu di barat Lima, bersama lusinan kota-kota di pesisir. Mengantisipasi kemungkinan terburuk, otoritas penjara telah mengosongkan penjara dengan pengamanan maksimum di Callao yang dihuni pendiri Shining Path Abimael Guzman, pemimpin senior gerilya Tupac Amaru, dan Vladimiro Montesinos, seorang pembantu utama mantan presiden Alberto Fujimori. Pejabat penjara mengatakan, para tahanan akan kembali ke fasilitas berkeamanan maksimum itu pada Sabtu (12/3). Di Ekuador, perusahaan minyak yang dikelola negara, Petroecuador, mengatakan kembali mengekspor minyak mentah dan mengimpor bahan bakar mulai pukul 05.00 GMT Sabtu setelah menghentikan operasi Jumat karena ancaman tsunami. Presiden Rafael Correa melaporkan, hanya kerusukan minimum akibat tsunami dan tidak ada korban jiwa. Sebuah gelombang badai menghantam pulau San Cristobal di rantai Pulau Galapagos Ekuador 1000 km (600 mil) barat daratan itu dan menyebabkan banjir, kata Correa. Para pejabat telah memerintahkan hampir 243.000 orang diungsikan dari daerah pesisir Ekuador dan Kepulauan Galapagos. Lebih jauh ke selatan di Chili--yang belum pulih dari gempa berkekuatan 8,8 skala ricther dan tsunami yang melanda negara itu pada Februari 2010--Presiden Sebastian Pinera mengatakan bahwa evakuasi pantai telah ia perintahkan untuk penyelematan. "Ketika itu datang ke kehidupan manusia, yang terbaik bertindak preventif," Pinera mengatakan usai menangguhkan peringatan tsunami. Sebagian besar dari 524 orang yang meninggal dalam gempa Chili 2010 dibunuh oleh gelombang raksasa yang menyapu dusun sepanjang pesisir. Kritikus mengecam pemerintah karena keterlambatan dalam mengeluarkan peringatan tsunami dan perintah evakuasi. Pada hari Sabtu tsunami melanda Dichato, sekitar 400 km sebelah selatan Santiago, sebuah kota yang sudah rusak berat akibat gempa 2010. Tsunami menghempas sekitar 100 meter daratan di Dichato, dan 10 perahu rusak, sekitar 20 lainnya terlepas dari tambatan di pulau terdekat Chiloe, kata para pejabat. Meksiko melaporkan gelombang sampai dengan 70 cm diatas normal melanda, namun tidak ada kerusakan atau korban. Kematian yang diketahui hanya seorang Amerika yang hanyut saat mencoba mengambil gampar di sebuah pantai di Kalifornia. Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
30 Mahasiswa Australia Belajar ke ISI Denpasar Posted: 13 Mar 2011 07:18 AM PDT REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Sekitar 30 mahasiswa dari University of Western Australia (UWA) akan mengikuti proses belajar mengajar di Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar sebagai realisasi kerja sama antardua lembaga pendidika tinggi seni itu. "Program pertukaran mahasiswa yang didampingi sejumlah dosen pembimbing dari negeri kangguru itu berlangsung sedikitnya tiga minggu pada Juni mendatang, sebagai upaya meningkatkan wawasan," kata Rektor ISI Denpasar Prof Dr I Wayan Rai S di Denpasar, Ahad (13/3). Ia mengatakan, program pertukaran mahasiswa merupakan salah satu dari penjabaran kerja sama antara ISI Denpasar dan University of Western Australia yang ditandatangani di negeri itu, 28 Februari 2011. Prof Rai antara lain bersama Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Denpasar Dra Ni Made Rinu, MSi menandatangani naskah yang menguntungkan kedua belah pihak dalam upaya memajukan lembaga pendidikan tinggi seni lintas negara. Kerja sama kali ini menitikberatkan pada FSRD ISI Denpasar dengan Fakultas Arsitektur, Landscape, dan Visual Arts UWA. Kerja sama perguruan tinggi seni antarnegara itu sebagai upaya meningkatkan banyaknya jaringan dengan lembaga pendidikan tinggi seni di mancanegara guna memantapkan keberadaan ISI Denpasar. Jalinan kerja sama antara ISI Denpasar dengan UWA, sekaligus bukti, bahwa masyarakat internasional sangat mencintai ISI Denpasar. Kerja sama itu tidak hanya di atas kertas, namun diimplementasikan dalam kegiatan tri dharma perguruan tinggi. Prof Rai menjelaskan, puluhan mahasiswa dari Australia itu selama proses belajar mengajar akan tinggal dengan masyarakat umum di sekitar kampus, dengan harapan dapat mengetahui sekaligus mempelajari kehidupan seni budaya Bali. Ke depan mahasiswa dan dosen ISI diharapkan juga mengikuti program serupa di UWA. Untuk itu mahasiswa dan dosen yang betul-betul berminat perlu melakukan persiapan guna mengikuti program pertukaran dengan perguruan tinggi tersebut. "Bagi mahasiswa dan dosen yang betul-betul berminat segera mendaftarkan diri kepada ketua jurusan masing-masing, sekaligus mempersiapkan diri dalam penguasaan bahasa Inggris," harap Prof Rai. Lembaga akan mendukung dengan merencanakan bidang pendanaan, dengan harapan mahasiswa dan dosen dapat mengikuti program tersebut dengan baik. Dari kerja sama itu para dosen dan mahasiswa dari kedua lembaga pendidikan tinggi itu dapat mengisi 'content' dengan memajang karyanya di portal yang dinamakan 'truly bagus'. Kegiatan tersebut merupakan sebuah 'bridge of culture' (jembatan kebudayaan) yang bermakna estetika yang tinggi dalam dua bahasa, yakni bahasa Inggris dan Indonesia. Tujuan pembuatan website tersebut sebagai media promosi agar masyarakat internasional secara umum maupun masyarakat Indonesia dan Australia dapat melihat karya mahasiswa dan dosen dari kedua lembaga pendidikan tinggi seni tersebut, ujar Prof Rai. Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from Republika Online To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan