KOMPAS.com - Regional |
Nelayan Temukan Mayat Tak Dikenal Posted: 12 Mar 2011 07:54 AM PST Kendal Nelayan Temukan Mayat Tak Dikenal Penulis: K9-11 | Editor: Hertanto Soebijoto Sabtu, 12 Maret 2011 | 15:54 WIB KENDAL, KOMPAS.com - Sesosok mayat tak dikenal berjenis kelamin laki-laki, ditemukan mengapung di pesisir laut Kalirejo, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (12-03-2011). Mayat tersebut ditemukan oleh delapan nelayan asal Desa Sidomulyo, Kecamatan Cepiring, Kendal yang akan pergi mencari udang. Menurut Mursid, salah satu nelayan yang menemukan mayat tersebut, saat itu sekitar pukul 06.00 WIB, dia bersama tujuh temannya membawa jaring bermaksud mencari udang. Tapi sesampainya di pesisir Kalirejo, tiba-tiba dia melihat mayat tanpa busana mengapung di tepi laut. Setelah memastikan kalau itu mayat orang, dirinya segera melapor ke kepala desa setempat. "Setelah itu, kami melapor ke Polsek Kangung," kata Mursid. Setelah melapor ke polisi, sekitar pukul 10.00 WIB, mayat yang mempunyai tinggi badan 160 cm, berambut cepak tanpa identitas itu diangkut ke mobil dan dibawa ke RSUD Suwondo Kendal untuk diotopsi. Kirim Komentar Anda Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Penyakit Sapi Lumpuh Serang 3 Kecamatan Posted: 12 Mar 2011 07:19 AM PST GUNUNGKIDUL, KOMPAS.com - Peternak sapi di tiga kecamatan, yakni Karangmojo, Nglipar dan Wonosari resah akibat puluhan sapi miliknya tiba-tiba lumpuh mendadak dalam waktu hampir bersamaan. Surahman (38), seorang warga Karangmojo 1 mengatakan, sejak beberapa pekan terakhir dirinya cemas, karena secara tiba-tiba sapi miliknya lumpuh hingga terpaksa menjualnya dengan harga murah. "Tidak hanya Karangmojo, bahkan Karangmojo 2 dan 3 juga terdapat sapi mengalami kelumpuhan dalam waktu bersamaan, " kata Surahman, Sabtu (12/03/2011) siang. Warga sudah berupaya memanggil dokter hewan setempat untuk dilakukan pemeriksaan terhadap sapi ternaknya, namun setelah dilakukan penyuntikan tidak ada reaksi, justru kondisi sapi menurun. "Kami berharap kepada dinas terkait segera turun tangan, sebab dikhawatirkan jika tidak segera diambil tindakan hewan ternak akan mati," katanya. Kejadian serupa juga terjadi pada ternak sapi milik Bayu (31), warga Desa Baleharjo, Kecamatan Wonosari. Tak lebih dari sepekan ini, lima ekor sapinya mengalami kelumpuhan dan langsung dijual dengan harga murah. "Saya terpaksa menjualnya dengan harga Rp 1,5 juta, daripada nanti mati saya malah rugi total," kata Bayu (31) di rumahnya. Terkait merebaknya hewan ternak sapi lumpuh, Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dinas Peternakan Kabupaten Gunungkidul, Krisna Berlian, membenarkan kejadian tersebut. Kasus sapi lumpuh sebenarnya marak terjadi di Gunung Kidul, bahkan dalam catatannya, Kecamatan Nglipar pada Tahun 2010 terdapat puluhan sapi mengalami kelumpuhan. "Jangan terlalu khawatir berlebihan, kelumpuhan kemungkinan besar terjadi akibat kurangnya nutrisi makanan, bisa juga disebabkan oleh kondisi kandang yang kurang memenuhi syarat kebersihan," ujar Krisna. Kondisi cuaca juga berpengaruh besar terhadap kesehatan hewan ternak. Sementara terkait lumpuh sapi secara bersamaan, pihaknya menegaskan itu hanya kebetulan. Pemilik diimbau tidak perlu khawatir dan justru nekat menjual sapi meskipun dengan harga murah. "Berikan nutrisi Ultra Mineral dengan cukup, saya yakin sapi lumpuh akan pulih," ujarnya. Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Regional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan