KOMPAS.com - Regional |
Rehabilitasi Setelah Musim Hujan Usai Posted: 25 Mar 2011 07:07 AM PDT Banjir Lahar Dingin Rehabilitasi Setelah Musim Hujan Usai Penulis: K2-11 | Editor: Tri Wahono Jumat, 25 Maret 2011 | 14:07 WIB YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Selama musim hujan tahun ini masih berlangsung, Pemerintah Provinsi DIY tidak akan melakukan pembangunan infrastruktur yang rusak akibat banjir lahar dingin merapi secara permanen. Pembangunan baru akan dilakukan pada setelah musim hujan benar-benar berakhir. Terlebih masa tanggap darurat untuk bencana Merapi telah diperpanjang hingga 30 hari ke depan. Pernyataan ini disampaikan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X saat ditemui di Kantor Gubernur di Kepatihan, Jumat (25/3/2011). "Satu-satunya cara bisanya ngeruk, enggak mungkin bikin bangunan permanen. Karena selama masih musim hujan dan rawan terjadi banjir lahar dingin, nanti dadal (ambrol) semua. Apalagi kalau saya bangun jembatan permanen, lha saya digeguyu (ditertawakan)," ungkap Sultan di hadapan sejumlah wartawan yang menemuinya. Sementara itu, terkait dengan makin banyaknya warga yang menjadi korban banjir lahar dingin dan rumahnya rusak, Sultan menyatakan, seluruh korban segera ditampung di hunian sementara (huntara) yang telah dibangun Pemerintah Provinsi DIY bersama instansi terkait lainnya. Beberapa waktu yang lalu Pemprov DIY bersama TNI telah membangun shelter tambahan. "Untung kemarin kita tambah shelter. Nyatanya kemarin ada 34 rumah di Sleman diterjang banjir lahar dingin dan itu di luar perkiraan," tambahnya. Sementara itu terkait wacana relokasi warga di kawasan rawan bencana, Sultan mengaku masih akan melakukan pembicaraan lebih lanjut. Namun demikian, untuk warga di bantaran Sungai Code yang membelah Kota Yogyakarta, dipastikan belum akan dilakukan langkah tersebut karena belum ada kata sepakat untuk bersedia direlokasi. Kirim Komentar Anda Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Sultan: Sekolahkan Atlet sampai Kuliah Posted: 25 Mar 2011 06:56 AM PDT Sultan: Sekolahkan Atlet sampai Kuliah Penulis: K2-11 | Editor: Tri Wahono Jumat, 25 Maret 2011 | 13:56 WIB YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Guna meningkatkan prestasi olahraga, Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X mengusulkan dibentuknya sekolah pembinaan atlet hingga ke jenjang perguruan tinggi. Usulan tersebut disampaikan Sultan ketika memberikan sambutan pembukaan Rapat KONI DIY di Kepatihan, Jumat (25/3/2011). Gubernur DIY yang juga Raja Keraton Yogyakarta menambahkan, sekolah pembinaan atlet merupakan faktor pertama untuk berbicara mengenai prestasi olahraga. "Karena selama ini sekolah pembinaan atlet hanya sampai ke jenjang SMA, padahal prestasi itu bisa dilihat jika atlet telah mahasiswa," kata Sultan. Di DIY sendiri, lanjutnya, baru dua cabang olahraga yang membina atletnya hingga perguruan tinggi, yakni bola voli dan panahan. Menurutnya, jika kondisinya tetap seperti ini akan sia-sia dalam memajukan prestasi olahraga. "Jika kita ingin bicara soal prestasi maka ke depan hal ini harus bisa dirumuskan oleh KONI dan Disdikpora," ungkapnya. Sementara itu, Ketua KONI DIY GBPH Prabukusumo menyambut baik usulan Sultan tersebut. Usulan itu sebagai masukan yang bagus yang perlu dibicarakan bersama. "Nanti kita lihat secara saksama. Ini masukan yang bagus. Selain itu, kita akan menekankan pada pola pikir pelatih yang harus bervisi internasional dalam memajukan prestasi atlet," kata Prabukusumo. Kirim Komentar Anda Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Regional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan