Selasa, 1 Mac 2011

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


NATO Belum Sepakat Intervensi Libya

Posted: 02 Mar 2011 03:27 AM PST

WASHINGTON, KOMPAS.com - Para pejabat tinggi pertahanan AS, Selasa, mengatakan, negara-negara NATO belum sepakat menggelar intervensi militer ke Libya. Pihak AS juga menyatakan bahwa memaksakan penerapan zona larangan terbang di atas wilayah Libya akan menimbulkan kerumitan yang "luar biasa."

"Tidak ada kesatuan dalam NATO tentang penggunaan kekuatan bersenjata," kata Menteri Pertahanan AS, Robert Gates, dalam konferensi pers bersama dengan pejabat tinggi militer AS, Laksamana Mike Mullen. "Berbagi opsi yang telah dibicarakan di pers serta di tempat lain juga memiliki konsekuensi dan efek kedua dan ketiga, sehingga opsi-opsi itu juga perlu dipertimbangkan secara sangat hati-hati."

Mullen, Ketua Gabungan Kepala Staf AS, mengatakan semua opsi akan diteliti. Namun ia juga menyatakan kecemasan tentang potensi zona larangan terbang di Libya. "Ini merupakan operasi yang luar biasa kompleks untuk diatur," kata Mullen.

Laksamana bintang empat itu setuju dengan sebuah penilaiannya yang telah disuarakan sebelumnya oleh kepala Komando Sentral AS, Jenderal James Mattis, yang mengatakan bahwa penerapan zona larangan terbang akan memerlukan, pertama, pemboman pertahanan radar dan rudal di Libya.

Gates menegaskan, ia telah menyetujui pengerahan sejumlah kapal perang, termasuk USS Kearsarge yang merupakan kapal tempur amfibi berlayar menuju Libya. Dikatakan, kapal Kearsarge akan segera melewati Terusan Suez dari Laut Merah.

Namun dia mengatakan, adanya intervensi di luar misi bantuan kemanusiaan harus mempertimbangkan efek terhadap perang pimpinan AS di Afganistan, serta kemungkinan munculnya persepsi bermusuhan di wilayah itu tentang aksi militer AS.

"Kami juga harus memikirkan penggunaan militer AS di negara lain di Timur Tengah," kata Gates yang merupakan mantan analis dan direktur Central Intelligence Agency (CIA).

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Fregat Kanada Juga Menuju Libya

Posted: 02 Mar 2011 02:21 AM PST

OTTAWA, KOMPAS.com - Sebuah fregat angkatan laut Kanada, Selasa, bersiap untuk berlayar ke pantai Libya. Kapal itu dikatakan akan membantu proses evakuasi warga asing dari negara Afrika Utara yang kacau tersebut, kata Perdana Menteri Kanada Stephen Harper.

"Mengingat masalah dan kekhawatiran yang sedang berlangsung di kawasan itu, kapal Charlottetown HMCS akan meninggalkan Halifax besok (Rabu) untuk ambil bagian dalam operasi evakuasi Kanada dan internasional yang sudah berlangsung di Libya," kata Harper kepada parlemen.

Fregat patroli sepanjang 134 meter itu punya 225 tentara dan sebuah helikopter Sea King di deknya. Kapal tersebut pada awal pekan depan diperkirakan akan bertemu dengan kapal AS, USS Kearsarge, sebuah kapal serbu amfibi yang didampingi dua kapal lainnya. Menurut para pejabat AS, armada tiga kapal itu telah melewati Terusan Suez dari arah Laut Merah.

Sebelumnya, media Kanada melaporkan, pasukan khusus Kanada "bersiaga" untuk ditempatkan di Libya dan sebuah pesawat angkut militer Kanada berpaling dari Tripoli pada Selasa pagi. Kedua misi itu dilaporkan bertujuan untuk membantu proses evakuasi.

Menteri Pertahanan Kadana, Peter MacKay, mengatakan kepada wartawan bahwa pesawat militer Kanada ditolak untuk mendarat di bandara Tripoli karena "tidak ada cukup ruang yang tersedia di bandara tersebut pada waktu itu". "Pesawat itu dalam penerbangan," katanya. Karena tidak bisa mendarat, "Pesat itu  pun kembali."

Pemerintah Kanada tidak memberikan konfirmasi tentang operasi pasukan khusus itu. "Demi alasan keamanan nasional dan untuk menjamin keselamatan mereka, Angkatan Bersenjata Kanada tidak mendiskusikan operasi yang dilakukan pasukan khususnya," kata juru bicara militer Kanada, Jenna Alexander.

Senin, Kanada juga mengirimkan tim pengintai berjumlah 13 anggota militer dan petugas medis ke Malta bersama dengan sebuah jet kargo C-130J dan dua pesawat angkut C-17 untuk membantu evakuasi warga negara asing dari Libya, dan kemungkinan upaya bantuan kemanusiaan pada masa depan.

Menurut kantor perdana menteri Kanada, sebanyak 289 warga negara itu sejauh ini telah mengungsi dari Libya melalui udara dan laut. MacKay mengatakan, masih ada 200 orang lebih yang ingin meninggalkan Libya.

Sementara itu, seorang pejabat senior pemerintah mengatakan kepada AFP, Kanada telah membekukan 2,4 juta dollar AS kekayaan Moammar Khady dan keluarga.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan