Isnin, 27 Disember 2010

detikcom

detikcom


22 Orang Tewas Akibat Infeksi Flu Babi di Sri Lanka

Posted: 27 Dec 2010 12:13 PM PST

  Share to Facebook:

You are redirected to Facebook

  Share to Twitter:

You are redirected to Twitter

Message has successfully sent

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Bahasyim Berdalih Dapat Layanan Prioritas, Jaksa Tidak Berkutik

Posted: 27 Dec 2010 11:32 AM PST

Selasa, 28/12/2010 02:32 WIB
Bahasyim Berdalih Dapat Layanan Prioritas, Jaksa Tidak Berkutik 
Ari Saputra - detikNews

Jakarta - Jaksa mencecar kepemilikan rekening anak Bahasyim, Winda Arum Hapsari yang bernilai miliaran rupiah. Akan tetapi, saat Bahasyim berlindung dibawah fasilitas nasabah prioritas, jaksa tidak berkutik.

Fasilitas ini memungkinkan bank memperlakukan Bahasyim sesuai keinginannya. Menurut petugas bank yang bersaksi, nasabah prioritas merupakan nasabah yang mempunyai nilai rekening diatas Rp 500 juta

Berikut beberapa kutipan tanya jawab jaksa Fachrizal-Bahasyim saat pemeriksaan terdakwa di PN Jakarta Selatan, Jl Ampera Raya, Senin
(17/12/2010).

Jaksa: Saat saudara membuka rekening di BNI atas nama anak saudara, bagaimana prosesnya?
Bahasyim: Saya datang ke bank, minjem KTP anak saya.

Jaksa: Bagaimana dengan tandatangan specimen?
Bahasyim: Formulir dibawa ke rumah. Saya nasabah priority.

Jaksa: Siapa yang bawa?
Bahasyim: Yanti (Yanti Purnamasari, pegawai Bank BNI - red).

Jaksa: Nunjukin asal-usul uang?
Bahasyim: Kita jelaskan, uang dari investasi. Sudara Yanti sudah menjelaskan (saat bersaksi).

Jaksa: Ada dokumen pendukung uang itu sah?
Bahasyim: Saya tidak mengira ini akan bermasalah. Saya tidak pernah menyimpan dokumentasi dengan pihak ketiga saat berbisnis.

Teman sempat memperingatkan, Anda pejabat pajak hati-hati menyimpan uang. Karena saya yakinin sah, saya tidak beranjak.

Saya yang akan berkata sebenar-benarnya. Saya bersumpah mengatakan yang sebenar-benarnya dihadapan pengadilan dan dihadapan Tuhan.

Jaksa: Ada dokumen pendukung uang itu sah?
Bahasyim: Sudah ditulis di formulir IOC bank, ini hasil bisnis.

Selain dengan jaksa, tanya jawab dengan ketua majelis hakim Didiek Setyo Handono menarik disimak. Sebab, tanya jawab ini mengisahkan asal-usul uang Bahasyim yang menurut jaksa sarat dengan aroma korupsi.

Hakim: Benar membuka rekening untuk istri dan anak-anak?
Bahasyim: Saya menyimpang saldo awal kurang lebih Rp 36 M tahun 2004.

Hakim: Asal usul uang itu darimana?
Bahasyim: Sebagai hasil investasi.

Pertama, sejak 1972, sebelum kerja di Ditjen pajak saya punya talenta bisnis. Saya dirikan perusahaan suplier bahan bangunan tahun 1972. Kemudian berkembang mempunyai tempt jual beli bahan bangunan.

Kedua, saya kembangkan bisnis jual beli mobil khusus mobil Eropa tahun 1974 sampai tahun 1990an.

Ketiga, yang paling saya tekunin, saya membuat photo studio di daerah Kalibata, jalan Sabang dan Pasar Baru sekitar tahun yg sama. Itu cukup maju pesat karena persaingan tidak sehebat sekarang. Saya juga jual-beli barang elektronik alat-alat kamera dari Singapura.

Saya punya climbing terkait pemasangan saluran air tapi disini saya gagal. Karena partner saya tidak profesional di tahun yg sama. Saya lanjutkan fotografi, saya juga dimanfaatkan kantor untuk dokumentasi. Saya membawahi majalah internal.

Berkaitan dengan foto kami maju pesat sampai tahun 1998-1999. Karena kesibukan kami jual.

Hakim: Setoran tunai Rp 350 juta, Rp 50 jt, besoknya ada Rp 33 miliar. Itu sumbernya dari mana?
Bahasyim: Rp 33 miliar itu dari investasi BNI 46, BNI prima, dollar,
rupiah, deposito, asuransi.

Hakim: Uang dari mana?
Bahasim: Uang dari akumulasi dari usaha.

Hakim: Maksudnya apa memecah rekening?
Bahasyim: Fund manager yang atur karena dicari investasi mana yang menguntungkan. Peranan fund manager Bak BNI, mereka beri servis yang sangat luar biasa.

(Ari/asp)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Tutup

  Share to Facebook:

You are redirected to Facebook

  Share to Twitter:

You are redirected to Twitter

  Share via Email:

Share via Email


loadingSending your message

Message has successfully sent


Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi Nuniek di nuniek[at]detik.com,
telepon 021-7941177 (ext.526).

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan