detikcom |
22 Orang Tewas Akibat Infeksi Flu Babi di Sri Lanka Posted: 27 Dec 2010 12:13 PM PST |
Bahasyim Berdalih Dapat Layanan Prioritas, Jaksa Tidak Berkutik Posted: 27 Dec 2010 11:32 AM PST Selasa, 28/12/2010 02:32 WIB Fasilitas ini memungkinkan bank memperlakukan Bahasyim sesuai keinginannya. Menurut petugas bank yang bersaksi, nasabah prioritas merupakan nasabah yang mempunyai nilai rekening diatas Rp 500 juta Berikut beberapa kutipan tanya jawab jaksa Fachrizal-Bahasyim saat pemeriksaan terdakwa di PN Jakarta Selatan, Jl Ampera Raya, Senin Jaksa: Saat saudara membuka rekening di BNI atas nama anak saudara, bagaimana prosesnya? Jaksa: Bagaimana dengan tandatangan specimen? Jaksa: Siapa yang bawa? Jaksa: Nunjukin asal-usul uang? Jaksa: Ada dokumen pendukung uang itu sah? Teman sempat memperingatkan, Anda pejabat pajak hati-hati menyimpan uang. Karena saya yakinin sah, saya tidak beranjak. Saya yang akan berkata sebenar-benarnya. Saya bersumpah mengatakan yang sebenar-benarnya dihadapan pengadilan dan dihadapan Tuhan. Jaksa: Ada dokumen pendukung uang itu sah? Selain dengan jaksa, tanya jawab dengan ketua majelis hakim Didiek Setyo Handono menarik disimak. Sebab, tanya jawab ini mengisahkan asal-usul uang Bahasyim yang menurut jaksa sarat dengan aroma korupsi. Hakim: Benar membuka rekening untuk istri dan anak-anak? Hakim: Asal usul uang itu darimana? Pertama, sejak 1972, sebelum kerja di Ditjen pajak saya punya talenta bisnis. Saya dirikan perusahaan suplier bahan bangunan tahun 1972. Kemudian berkembang mempunyai tempt jual beli bahan bangunan. Kedua, saya kembangkan bisnis jual beli mobil khusus mobil Eropa tahun 1974 sampai tahun 1990an. Ketiga, yang paling saya tekunin, saya membuat photo studio di daerah Kalibata, jalan Sabang dan Pasar Baru sekitar tahun yg sama. Itu cukup maju pesat karena persaingan tidak sehebat sekarang. Saya juga jual-beli barang elektronik alat-alat kamera dari Singapura. Saya punya climbing terkait pemasangan saluran air tapi disini saya gagal. Karena partner saya tidak profesional di tahun yg sama. Saya lanjutkan fotografi, saya juga dimanfaatkan kantor untuk dokumentasi. Saya membawahi majalah internal. Berkaitan dengan foto kami maju pesat sampai tahun 1998-1999. Karena kesibukan kami jual. Hakim: Setoran tunai Rp 350 juta, Rp 50 jt, besoknya ada Rp 33 miliar. Itu sumbernya dari mana? Hakim: Uang dari mana? Hakim: Maksudnya apa memecah rekening? (Ari/asp) Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda! Redaksi: redaksi[at]detik.com |
You are subscribed to email updates from detikcom To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan