Khamis, 23 Disember 2010

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Anggota DPR: Wikileaks Tak Perlu Ditakuti

Posted: 23 Dec 2010 06:39 AM PST

Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR RI Helmi Fauzy mengatakan, pemerintah tidak perlu khawatir dengan informasi kabel diplomatik yang dibocorkan Wikileaks.

Dalam diskusi tentang Kontroversi Wikileaks yang diselenggarakan Sabang-Merauke Circle di Jakarta, Kamis, Helmi mengatakan, informasi tersebut merupakan konfirmasi dari rahasia umum yang selama ini menganggap Amerika sebagai negara yang selalu ingin berkuasa atas dunia.

"Seluruh orang paham tentang AS, tapi karena rahasia umum maka ini tidak mencuat, namun dengan bocoran kabel diplomat Wikileaks, itu membenarkan anggapan tersebut," katanya.

Ia menambahkan, informasi dari Wikileaks tersebut menjadi salah satu data yang dapat dipergunakan untuk mengonfirmasi suatu peristiwa terkait dengan hubungan Indonesia dan Amerika Serikat yang selama ini tidak muncul.

"Begitu pula dapat digunakan untuk mengevaluasi hubungan Indonesia-AS agar lebih sehat," katanya.

Sedangkan Ketua Umum Partai Bintang Reformasi Burzah Zanubi menilai Wikileaks telah menjadi kontrol atas demokrasi. Menurut dia, selama ini demokrasi telah didikte oleh AS.

"Dengan dibocorkannya informasi diplomatik oleh wikilekas, maka dunia memahami demokrasi semu AS. Dan Wikileaks bisa menjadi kontrol, sehingga kita harusnya sadar untuk keluar dari belenggu AS," katanya.

Ia menambahkan, isu-isu keterlibatan AS di berbagai belahan dunia untuk mengeruk keuntungan dan mendikte elite politik telah terkonfirmasi dengan bocoran dari Wikileaks.

Untuk itu, ia mendukung Wikileaks karena dapat memaksa perimbangan kekuatan baru dalam konstelasi ekonomi politik dunia.

Sementara itu, Ketua Dewan Direktur Sabang-Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan mengatakan, Wikileaks telah memberikan pencerahan kepada dunia dan Indonesia.

Menurut dia, dengan informasi yang disebar Wikileaks tersebut, seharusnya Indonesia meninjau kembali hubungan kerjasama dengan AS.

"Ini kesempatan kita untuk merekonstruksi kembali kerja sama dengan AS, karena Wikileaks telah mengkonfirmasi bahwa sumber daya alam kita di serap, kebijakan kita di stir AS," katanya.

Ia mengusulkan adanya konsolidasi nasional yang terdiri dari seluruh komponen bangsa untuk merumuskan kembali kedaulatan Indonesia yang selama ini disetir oleh AS. (*)

(T.M041/A041/R009)

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

PKB Masih Merasa Nyaman Dengan Setgab

Posted: 23 Dec 2010 06:31 AM PST

Jakarta (ANTARA News) - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masih merasa nyaman duduk di Sekretariat Gabungan (setgab) Partai Koalisi, meski sejumlah partai anggota koalisi sudah merasa gerah.

"Kita merasa baik-baik saja," kata Wakil Sekjen DPP PKB Helmy Faishal Zaini di sela-sela acara refleksi akhir tahun di kantor DPP PKB di Jalan Raden Saleh, Jakarta, Kamis.

Oleh karena itu, PKB tidak akan ikut-ikutan partai anggota koalisi yang menyatakan akan mengevaluasi keterlibatan mereka dalam Setgab.

Helmy yang juga Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal itu menampik anggapan sikap PKB tersebut didasari ketakutan terhadap kemungkinan terjadinya perombakan kabinet, sehingga PKB berusaha menjadi "anak yang baik".

"Anggapan bahwa kami ini `good boy` tidak penting. Kami hanya ingin bersikap konsisten terhadap komitmen koalisi," katanya.

Lagi pula, tambah Helmy, berdasar hasil survei, sikap konsisten yang ditunjukkan PKB ternyata mampu menarik simpati publik.

Sebelumnya, sejumlah partai anggota koalisi pendukung pemerintah, antara lain PKS dan PAN, dikabarkan mulai gerah dengan keberadaan Setgab karena dinilai sudah melenceng dari tujuan awal ketika didirikan.

Mereka menilai Setgab kini hanya menjadi alat untuk mengamankan kepentingan, terutama kepentingan Partai Demokrat dan Partai Golkar.

Namun, tidak demikian dengan PKB. Partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar itu menilai sejauh ini Setgab masih baik-baik saja.

Menurut Helmy, PKB tidak akan mempermasalahkan Setgab sepanjang keputusan yang diambil masih dalam kerangka memperkuat demokrasi, demi kepentingan rakyat, serta sesuai dengan kebijakan PKB.

"Partai-partai yang telah memutuskan berkoalisi semestinya tidak menonjolkan ego masing-masing dan lebih mempertimbangkan kepentingan masyarakat di dalam mengambil keputusan," katanya.

Refleksi akhir tahun PKB menghadirkan pembicara antara lain Ketua Umum Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia (Lesbumi) Al Zastrouw Ng dan budayawan asal Madura, D Zawawi Imron, yang dalam dunia kepenyairan dijuluki "Si Celurit Emas". (*)
(T.S024/E011/R009)

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan