Khamis, 11 Julai 2013

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Kemlu Mulai Pulangkan TKI \'Overstay\' dari Saudi

Posted: 11 Jul 2013 09:03 PM PDT

JAKARTA, KOMPAS.COM - Sebanyak 278 tenaga kerja Indonesia (TKI) yang ijin tinggalnya sudah lama habis (overstay) di Arab Saudi telah tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Kamis (11/07/2013) sekitar pukul 21.05. Mereka merupakan gelombang pertama dari 843 TKI yang telah mendapat exit permit untuk kembali ke tanah air dan bagian dari program amnesti Saudi.

Berdasarkan siaran pers Kementerian Luar Negeri (Kemlu) yang diterima Kompas.com, Jumat, mereka tiba dengan penerbangan Saudi Airlines dan menggunakan extra flight. Penerbangan extra flight itu merupakan hasil upaya Kemlu dan KBRI Riyadh dalam rangka mengupayakan agar TKI yang ijin tinggal habis dapat memperoleh tiket kepulangan ke Indonesia dengan harga yang terjangkau.

TKI yang pulang semalam itu berasal dari Jawa Barat (203 orang), Jawa Timur (30 orang), Jawa Tengah (28 orang), NTB (17 orang).

Pemerintah Saudi telah mengumumkan kebijakan amnesti/pengampunan terhadap warga asing yang ijin tinggal habis. Semua amnesti itu berlaku mulai 11 Mei 2013 sampai dengan 3 Juli 2013, tetapi kemudian diperpanjang hingga 3 Nopember 2013. Warga asing diberikan pilihan untuk bekerja di Arab Saudi atau pulang kembali ke negara asalnya.

Hingga kini tercatat 86.105 WNI berstatus overstay di Saudi yang telah diberikan SPLP (Surat Perjalanan Laksana Paspor) yang dikeluarkan KBRI RIyadh dan KJRI Jeddah. Sebanyak 2.951 WNI yang overstay telah menyelesaikan perbaikan status bekerjanya, sementara  843 orang telah mendapat exit permit untuk kembali ke Indonesia.

Editor : Egidius Patnistik

Orang Mati Terpilih Jadi Walikota di Meksiko?

Posted: 11 Jul 2013 08:08 PM PDT

OAXACA, KOMPAS.COM -  Seorang pria yang telah disertifikasi kematiannya hampir tiga tahun lalu telah memenangkan pemilihan untuk posisi walikota di Negara Bagian Oaxaca di Meksiko selatan, Minggu (7/7). Pria itu, Leninguer Raymundo Carballido Morales, memenangkan pemilihan di sebuah kota kecil San Agustin Amatengo dengan keunggulan 11 suara sebagai kandidat dari koalisi partai-partai konservatif dan sayap kiri.

Namun kini para penyidik memeriksa apakah Carballido Morales telah memalsukan kematiannya sendiri pada 2010 demi menghindari penangkapan terkait dengan pemerkosaan beramai-ramai terhadap seorang perempuan pada 2004.

Carballido Morales nyata-nyata masih hidup telah berkampanye dalam pemilihan itu. Ia muncul dalam acara-acara publik dan memberikan wawancara kepada para wartawan. Namun dua hari sebelum pemungutan suara, harian lokal Tiempo de Oaxaca melaporkan bahwa pengacara kandidat itu telah menyampaikan sebuah surat kematian palsu kepada pihak berwenang pada 2010.

Dokumen itu, yang telah disahkan oleh seorang dokter, menyatakan bahwa Carballido Morales meninggal karena "sebab-sebab alamiah" setelah koma akibat diabetes, lapor harian itu.

Iliana Araceli Hernandez, seorang jaksa negara bagian untuk urusan kejahatan terhadap perempuan, mengatakan bahwa kantornya meluncurkan sebuah investigasi menyusul laporan tersebut "guna menentukan apakah sebuah kejahatan telah dilakukan."

Direktur Pencatatan Sipil Oaxaca, Aide Reyes, mengakui bahwa seorang petugas pelayanan masyarakat telah menandatangani dokumen itu dan bahwa kantornya membuka sebuah penyelidikan.

Ketua Partai Revolusi Demokrat (PRD) yang berhaluan kiri, Rey Morales Sanchez, yang partainya menjadi bagian dari koalisi yang mendukung Carballido Morales, mengatakan kepada AFP bahwa jika walikota terpilih itu melakukan kejahatan, "ia akan harus diganti".

Carbadillo Morales membuktikan sekali lagi bahwa dia masih hidup dan baik-baik saja pada malam sebelum pemilihan. Ia menulis di akun Facebook-nya bahwa ia telah pergi ke kantor kejaksaan "untuk meminta informasi berkaitan dengan kejadian yang terkait dengan saya, yang benar-benar palsu."

Editor : Egidius Patnistik

Tiada ulasan:

Catat Ulasan