Jumaat, 8 Februari 2013

Republika Online

Republika Online


India Terapkan Larangan Keluar Rumah di Kashmir

Posted: 08 Feb 2013 11:17 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, SRINAGAR--Pasukan keamanan memberlakukan larangan ke luar rumah Sabtu di daerah-daerah Kashmir India. Sementara itu pusat kota Srinagar ditutup oleh polisi usai seorang gerilyawan dieksekusi mati.

Penduduk di daerah-daerah pedesaan mengatakan polisi yang menggunakan alat pengeras suara memerintahkan mereka untuk tetap tinggal di rumah mulai dari fajar. Perintah diberikan setelah Mohammed Afzal Guru, seorang anggota kelompok Islam yang memerangi pemerintah India di wilayah Kashmir yang terbagi dua itu dihukum mati

Kendatipun tidak ada perintah pemberlakuan resmi larangan ke luar rumah di Srinagar, polisi memasang barikade-barikade di jalan-jalan masuk utama dan di tengah kota itu. Pemasangan barikade dalam usaha mencegah kemungkinan unjuk rasa terhadap pengeksekusian itu.

Tiga helikopter polisi juga terlihat terbang rendah di Srinagar, kota utama di satu-satunya negara bagian India yang berpenduduk mayoritas Muslim.

Pihak berwenang di Universitas Kashmir di Srinagar mengeluarkan satu pernyataan yang mengumumkan bahwa eksaminasi-eksaminasi yang menurut rencana dilakukan Sabtu telah dibatalkan.

Guru tersebut dieksekusi di satu penjara dekat New Delhi setelah terbukti bersalah bersekongkol dan menampung gerilyawan yang menyerang parlemen India Desember 2001. Insidenn itu kian membawa India dan Pakistan diambang perang.

India menuduh para gerilyawan berada dibelakang serangan kompleks parlemen itu didukung intelijen Pakistan. Situasi itu pun membuat dua negara yang sama-sama  memiliki senjata-senjata nuklir saling mengerahkan sekitar satu juta tentara ke perbatasan-perbatasan mereka selama delapan bulan.

Menpora Pastikan Ada Keputusan Bersama dengan AFC/FIFA

Posted: 08 Feb 2013 11:09 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Akan keputusan bersama antara pemerintah dengan AFC dan FIFA terkait penyelesaian atas polemik sepak bola Indonesia yang hingga saat ini masih berlangsung. Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo menegaskan itu di Jakarta, Sabtu (9/2).

"Hasil konsultasi cukup positif. Yang jelas akan ada keputusan bersama antara kami dengan pihak AFC maupun FIFA," kata Roy Suryo di sela Deklarasi Pemuda Anti Narkoba di halaman Kantor Kemenpora, Jakarta.

Hanya saja pengganti Andi Mallarangeng ini belum menjelaskan dengan mendetail bentuk keputusan bersama antara pemerintan dengan AFC dan FIFA yang diharapkan bisa menyelesaikan polemik sepak bola nasional.

Ia mengaku mendapat informasi perkembangan penyelesaian polemik sepak bola Indonesia setelah wakilnya yang melakukan kunjungan ke AFC kembali ke Tanah Air. Roy menerima laporan semua hasil yang diraih selama bertemu pihak Konfederasi Sepak Bola Asia itu.

Guna menemui pihak AFC, dalam hal ini Pelaksana Tugas Presiden AFC Zhang Jilong, Kemenpora mengirimkan staf khususnya yaitu Eko Indrajit ke Beijing, China, Rabu (6/2). "Kami berharap permasalahan ini bisa segera dituntaskan," kata politisi dari Partai Demokrat itu.

Polemik sepak bola Indonesia hingga saat ini terus terjadi antara PSSI di bawah pimpinan Djohar Arifin Husin dengan PSSI versi KLB yang dipimpin La Nyalla Mattalitti.  Namun, hanya keberadaan PSSI di bawah pimpinan Djohar Arifin Husin yang sejauh ini diakui oleh AFC dan FIFA.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan