Sindikasi news.okezone.com |
PKS Rasakan Pukulan Seperti Demokrat Posted: 31 Jan 2013 12:35 AM PST BANDUNG - Badai korupsi menerjang Partai Keadilan Sejahtera (PKS) setelah Luthfi Hasan Ishaaq ditetapkan sebagai tersangka suap impor daging. Jika sudah begini, nasib PKS diprediksi akan seperti Partai Demokrat. "PKS akan seperti Demokrat. Akan merasakan pukulan seperti Demokrat, ada efek ke sana (Pemilu 2014)," kata pengamat Politik dan Hukum Tata Negara Unpar Asep Warlan Yusuf, Kamis (31/1/2013). Menurutnya, selama ini PKS mengklaim sebagai partai yang bersih dari korupsi. Tetapi dengan ditetapkannya presidennya langsung sebagai tersangka, maka pupus sudah citra bersih partai ini. "Ini menegaskan persepsi bahwa semua parpol itu kotor dan korup," ujarnya. Masyarakat, sambungnya, sudah tidak bisa berharap pada partai politik untuk bisa memperbaiki negeri ini. "Sebelumnya Priyo Budi Santoso dari Golkar kena, Demokrat babak belur luar biasa," ujarnya. Sehingga, hampir tidak ada parpol yang bersih dari korupsi. Efeknya, akan makin banyak masyarakat yang apatis. Angka golongan putih (golput) pada Pemilu 2014 akan semakin besar baik dalam Pemilu nasional maupun Pilkada. |
Maharani Dikenal Sebagai Cewek Nakal di Kampus Posted: 31 Jan 2013 12:15 AM PST JAKARTA - Nama Maharani Suciono sontak meramaikan isi media massa. Bukan karena prestasi, tapi perempuan yang menimba ilmu di Universitas Prof. Dr. Moestopo (beragama), Jakarta, itu ikut ditangkap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat operasi tangkap tangan suap impor daging di salah satu kamar Hotel Le Meridien, Jakarta. Dia memang tidak terlibat dalam kasus tersebut dan akhirnya dilepaskan. Menjadi heboh karena saat ditangkap dia sedang menemani Ahmad Fathanah (AF), tersangka penerima suap dari PT Indoguna Utama. AF disebut-sebut orang dekat Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq. Di tempatnya kuliah, perempuan berparas cantik itu dikenal sangat bandel. Tak tahan dengan tabiat buruknya, Universitas Moestopo akan segera mengeluarkan warga Batuampar, Jakarta Timur itu. "Sebelum ada kasus di KPK, kita sudah pertimbangkan akan mengeluarkannya. Biarin saja KPK membebaskan, tapi tetap saja akan kita DO (drop out)," kata Humas Universitas Moestopo, Gunawan kepada Okezone, Kamis (31/1/2013). Gunawan menceritakan, dari data kehadiran diketahui jika perempuan berambut panjang itu sering bolos kuliah. Universitas Moestopo sudah mencoba untuk memberitahu orang tua Maharani, jika anaknya itu sudah tidak bisa dikendalikan lagi. "Rani ini memiliki tabiat yang buruk, hampir seluruh mata kuliah dia jarang masuk. Dari segi administrasi saja sudah hancur," cetusnya. Beberapa mahasiswa yang ditemui Okezone enggan berbicara soal sepak terjang Rani di kampus. Beberapa mahasiswa juga mengaku tidak mengenal mahasiswi semester satu Fakultas Ilmu Komunikasi itu. Gunawan menambahkan, kesehariannya Rani tak sembarangan memilih teman. "Dia pergaulannya eksklusif," pungkas Gunawan. |
You are subscribed to email updates from Sindikasi news.okezone.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan