Republika Online |
Hati-Hati Pemabuk! Inilah Akibat Meneggak Miras Posted: 18 Dec 2012 08:14 PM PST REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini, RUU pembatasan minuman keras (miras) masih digodok di DPR. Lewat RUU ini, pemerintah dan anggota dewan coba membatasi bahkan melarang peredaran miras di Indonesia. Sekalipun banyak yang menentang, RUU miras ternyata mendapat banyak dukungan. Dukungan melarang miras di Indonesia tidak terlepas bahaya yang bisa ditimbulkan oleh barang yang haram sesuai hukum Islam tersebut. Laman netdoctor.co.uk melansir sejumlah penyakit yang bisa ditimbulkan oleh minuman keras beralkohol. Penyakit yang ditimbulkan miras bervariasi dari yang ringan hingga bisa berakhibat kematian. Berikut penyakit yang bisa ditimbulkan akibat konsumsi miras: 1. Memperlemah fungsi otak: Lazim diketahui, meminum miras berlebih akan membuat seseorang kehilangan tingkat kesadaran. Banyak yang menyebutnya mabuk. Makin sering seseorang mabuk, maka fungsi otaknya makin lama makin terganggu. Hal itu menyebabkan seorang pemabuk sering gelisah, kehilangan memori, hingga gangguan saraf. 2. Sakit liver: Menurut netdoctor.co.uk, meminum alkohol di atas 14 gelas selama sepekan akan meningkatkan resiko terkena penyakit hati atau liver. Selain itu, kadar minuman yang melebihi batas bisa pula menyebabkan penyakit pada pankreas dan kanker perut. 3. Penyakit Jantung Banyaknya menenggak miras akan berakibat gangguan kontrol alami tubuh pada lemak dan kadar gula. Hal itu akan menganggu fungsi kerja jantung. |
Meremas Payudara Lumpuhkan Sel Kanker Posted: 18 Dec 2012 05:32 PM PST REPUBLIKA.CO.ID, SAN FRANSISCO -- Ada cara mudah melumpuhkan sel kanker payudara yang kerap menyerang wanita. Caranya meremas payudara tersebut sesering mungkin. Para ahli menemukan kekuatan fisik memainkan peranan penting dalam pertumbuhan dan pengendalian sel kanker. Penelitian ini diyakini dapat menciptakan tindakan baru dalam menyelamatkan perempuan dari kanker payudara. "Selama berabad-abad orang telah menyadari kekuatan fisik dapat mempengaruhi tubuh manusia," kata anggota tim peneliti dari University of california di Berkeley, As, seperti dilansir laman Daily Mail, Rabu (19/12). Ketika seseorang mengangkat beban, maka ototnya akan menjadi lebih besar. Gaya gravitasi sangat penting menjaga kekuatan tulang. Artinya, kekuatan fisik memainkan peranan penting dalam pengendalian sel kanker. Hasil Penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Society for Cell Biology di San Fransisco itu melibatkan sel kanker payudara ganas yang disuntikkan ke dalam gel silikon. Di sini peneliti melakukan kompresi atau tekanan tinggi pada tahap pertama pertumbuhan sel yang masih sangat aktif. Seiring waktu, sel ganas tersebut tumbuh secara terorganisir dan lebih normal. Setelah struktur jaringan payudara yang dibentuk sel kanker berhenti tumbuh, gaya kompresi dihentikan. Namun ternyata sel yang tidak dikompresi mengalami pertumbuhan yang tidak terkendali dan mengarah ke kanker. "Sel ganas belum sepenuhnya lupa bagaimana menjadi sehat. Mereka hanya perlu isyarat yang tepat untuk membimbing mereka kembali ke pola pertumbuhan yang lebih sehat," kata mahasiswa doktoral yang ikut dalam penelitian tersebut, Venugopalan. Namun kompresi dalam penelitian ini belum memungkinkan dijadikan sebagai terapi. Peneliti meyakini kompresi seperti ini akan menjadi petunjuk untuk melacak molekul dan struktur yang akhirnya bisa ditargetkan untuk terapi. Diharapkan penelitian lebih lanjut bisa mencapai hasil yang terbaik sehingga dapat menekan tingkat kematian perempuan akibat kanker payudara. |
You are subscribed to email updates from Republika Online - Gaya Hidup RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan