Sabtu, 17 November 2012

Sindikasi news.okezone.com

Sindikasi news.okezone.com


Kapal Bom Ikan Marak Beroperasi di Perairan Mentawai

Posted: 17 Nov 2012 01:01 AM PST

SAIBI- Kapal pengebom ikan marak  beroperasi di perairan wilayah Desa Saibi Samukop Kecamatan Siberut Tengah, Mentawai Sumatera Barat.
 
Akibat maraknya bom ikan tersebut membuat pendapat nelayan tradisonal berkurang sampai tidak ada sama sekali. Hal itu dituturkan Elimar (34) warga Desa Saibi.
 
"Kapal pengebom ikan ini sering beroperasi di wilayah perairan di Dusun Sibudda Oinan dan di sekitarnya. Mereka beroperasi setiap minggu mereka. Sekali operasi ada 5 kapal yang datang," ujarnya, Sabtu (17/11/2012).
 
Bahkan ia pernah mendatangi kapal tersebut ditengah laut dengan membawa perahu, namun ia tidak bisa bersikap sebab ia sendiri. Bahkan saking kesalnya ikan yang diberikan anak buah kapal tersebut ditolaknya.

"Saya pernah sekali singgah di kapal pengebom ikan ini, tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa karena saya hanya sendiri, dan bisa saya pastikan kapal itu pengebom ikan dari Sibolga, aktifitas kapal ini sangat meresahkan kami sebagai nelayan," ujarnya.

Elimar kesal kemudian pergi ke keramba ikan di pulau Bulaubuggi tak jauh dari lokasi beroperasi kapal pembom ikan. Ia bahkan menyuruh orang keramba tersebut menelpon Pos Keamanan Laut di Muara Siberut. Namun tanggapan petugas tidak ada minat untuk beroperasi.
 
Hal senada juga di Sampaikan Paul Rantau (25) nelayan lainnya. Aksi pengebom ikan ini begitu meresahkan mereka.

"Saya pun sering melihat kapal ini dan pernah sekali saya lagi menyelam sendirian di dalam laut, ketika mereka membom ikan saya sedang menyelam terkejut dan saya jadi takut kemudian saya balik aja ke rumah," tuturnya.
 
Dalam sehari nelayan bisa mendapatkan penghasilanya Rp50 ribu sampai Rp100 ribu,akibat maraknya bom ikan yang perairan tersebut membuat pendapatan ikan mereka berkuran.

"Paling-paling sekali memancing kita mendapatkan Rp30 ribu bahkan tidak ada sama sekali," ujarnya.
 
Ia mengharapkan peran dari kepolisian dan TNI AL untuk melakukan operasi dan menangkap pelaku pembom ikan tersebut.
(crl)

Seorang Tahanan LP Kerobokan Tewas Misterius

Posted: 17 Nov 2012 12:50 AM PST

DENPASAR - Baru empat hari menghuni Lembaga Pemasyarakatan (LP) Kerobokan, Bali, Made Andi Mas Widiadnyana (31), tahanan kasus narkoba ditemukan tewas dengan sejumlah luka.

Informasi di lapangan, tahanan berstatus titipan kejaksaan itu masuk sel pada Senin, 12 November 2012 dan menghuni sel di Blok D.

Pada tubuh korban ditemukan luka gores dan memar. Andi sempat dilarikan ke RSUP Sanglah, Denpasar, dini hari tadi sekira pukul 01.00 Wita. Dua jam setelah menjalani perawatan, pria asal Ringdikit, Kecamatan Seririt, Kabupaten Singaraja, itu tewas.

Pihak rumah sakit tidak bersedia memberi komentar terkait penyebab tewasnya korban berdalih permintaan keluarga.

"Korban meninggal pukul 03.00 Wita, keluarga tidak mengizinkan kami menjelaskan lebih jauh perihal kematiannya, jadi kami tidak bisa memberikan keterangan," ujar Kepala Forenik RSUP Sanglah, Dudut Rustyadi, Sabtu (17/11/2012).

Paman korban, Wayan Seriartha, mengatakan, ada bekas luka ditemukan pada tubuh korban. "Ada bekas luka lecet dan lebam di badan, terus di tangannya juga ada luka lecet. Di kaki juga ada," sebut Wayan di RSUP Sanglah.

Meksi penyebab kematian Andi masih misterius, namun pihak keluarga sudah mengikhlaskan kepergian almarhum.

Nongil, ayah korban, saat mengurus pemulangan jasad anaknya, menuturkan, keluarga tidak akan menuntut siapa-siapa.

Sementara itu, hingga kini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian. Kasat Reskrim Polres Badung, AKP Wayan Arta Ariawan, menyatakan, kasus ini masih dalam penyelidikan.

Diakui Artha, memang ditemukan sejumlah luka, namun luka-luka tersebut bukan penyebab kematian korban.

"Dua orang sudah kami mintai keterangan. Soal penyebab kematiannya apakah karena pengeroyokan atau over dosis kami belum berani memastikan," sergahnya.

Penjelasan berbeda disampaikan Kepala LP Kerobokan, I Gusti Ngurah Wiratna, dari keterangan warga binaan di bloknya, korban sempat dipergoki membentur-benturkan kepalanya di kamar mandi.

"Sejak datang, perilaku korban agak aneh, terlihat sudah stres," jelas Wiratna.

(ton)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan