Sabtu, 17 November 2012

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Liga Arab akan kirim delegasi ke jalur Gaza

Posted: 17 Nov 2012 06:57 PM PST

Petugas berusaha memadamkan api setelah serangan udara Israel menyasar generator yang menyuplai listrik kediaman Perdana Menteri Otoritas Nasional Palestina Ismail Haniyeh di Gaza, Kamis (15/11). Pesawat Israel menyerang sejumlah target di sepanjang Jalur Gaza Kamis malam, melepaskan puluhan serangan dalam waktu singkat, menurut keterangan saksi mata.(FOTO ANTARA/REUTERS/Majdi Fathi/ox/12.)

Berita Terkait

Kairo (ANTARA News) - Liga Arab memutuskan, Sabtu (17/11), untuk mengirim komite menteri yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Nabil Al-Arabi ke Jalur Gaza, tempat serangan antara Israel dan HAMAS terus berlangsung dan telah menewaskan 45 orang serta melukai 500 lagi orang Palestina.

Keputusan tersebut diambil dalam pertemuan menteri luar negeri Arab yang diadakan pada Sabtu di Markas Liga Arab di Ibu Kota Mesir, Kairo.

Pertemuan itu juga menyerukan dikajinya gagasan perdamaian Arab dengan Israel.

Kementerian Kesehatan HAMAS di Jalur Gaza mengatakan di dalam satu laporan, Sabtu malam, Israel telah menewaskan 45 orang Palestina, 17 di antara mereka warga sipil, dan melukai sebanyak 500 orang lagi sejak Rabu sore (14/11).

Saat itu, Israel memulai "Operasi Pilar Pertahanan" terhadap daerah kantung pantai tersebut.

Beberapa pejabat keamanan HAMAS memberitahu Xinhua, sebagaimana dikutip ANTARA di Jakarta, Minggu, jet tempur Israel melancarkan 200 serangan udara pada Jumat malam dan Sabtu terhadap beragam sasaran, termasuk peluncur roket, pangkalan keamanan dan gedung pemerintah.

Serangan udara paling sengit dilancarkan terhadap markas Perdana Menteri HAMAS Ismail Haneya di bagian barat-laut Kota Gaza.

Beberapa pos keamanan pemerintah HAMAS juga dijadikan sasaran serangan di seluruh Jalur Gaza.

Sekretaris Jenderal Liga Arab Nabil Al-Arabi, yang mengutuk serangan Israel terhadap Jalur Gaza, mengatakan gagasan perdamaian dengan Israel telah mati sebelum dilahirkan, dan meminta semua negara Arab agar mencari pilihan lain.

Pernyataan Al-Arabi adalah bagian dari resolusi yang dikeluarkan setelah pertemuan darurat menteri luar negeri Arab mengenai serangan Israel ke Jalur Gaza.

Menurut resolusi tersebut, menteri luar negeri Arab juga memutuskan untuk mengkaji kelayakan Kuartet Timur Tengah.

Kuartet itu --yang terdiri atas Amerika Serikat, Rusia, PBB dan Uni Eropa-- diduga oleh sebagian anggota Liga Arab gagal mencapai apa pun bagi perdamaian yang adil dan menyeluruh di wilayah tersebut.

Badan pan-Arab tersebut juga memutuskan untuk mengkaji strategi Arab mengenai masalah Palestina dan konflik Arab-Isral, dan merancang mekanisme baru guna mengakhiri pendudukan Israel atas wilayah Palestina.

Sementara itu, para menteri luar negeri Arab menyampaikan ketidak-puasan mereka terhadap Dewan Keamanan PBB --yang mereka katakan telah gagal melakukan tindakan menentukan mengenai serangan Israel ke Jalur Gaza.
(ANT)

Editor: AA Ariwibowo

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

257 sekolah di Bengkulu terancam tutup

Posted: 17 Nov 2012 06:51 PM PST

Sejumlah murid sekolah (FOTO ANTARA/Asep Fathulrahman) ()

kualitas sumber daya manusia seperti kepala sekolah dan guru bidang studi juga perlu ditingkatkan serta ditambah

Berita Terkait

Bengkulu (ANTARA) - Badan Akreditasi Provinsi Bengkulu mencacat sebanyak 257 sekolah dan madrasah di daerah itu terancam tutup karena tidak memenuhi sebagian besar delapan standar nasional pendidikan.

"Sebanyak 257 sekolah dan madrasah di daerah ini terancam tutup karena tidak memenuhi sebagian besar delapan standar nasional pendidikan," kata Ketua Badan Akreditasi Provinsi (BAP) Bengkulu, Firmansyah, Minggu.

Ia menjelaskan, selama lima tahun terakhir BAP Bengkulu telah berhasil mengakreditasi sebanyak 2.111 dari 2.357 sekolah dan madrasah mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak sampai Sekolah Menengah Atas sederajat di seluruh daerah itu.

"Setelah mengakreditasi 2.111 sekolah dan madrasah selama lima tahun terakhir, ternyata ada 257 sekolah dan madrasah di daerah ini yang terancam tutup karena kualitasnya di bawah standar," katanya.

Sekolah dan madrasah yang paling banyak terancam tutup berada di Kabupaten Kaur sebanyak 64 unit atau 29 persen dari 219 sekolah dan madrasah yang ada di daerah itu.

Sementara itu, Sekretaris BAP Bengkulu, Budiyanta menjelaskan, sebagian besar kelemahan sekolah dan madrasah di daerah itu antara lain tidak lengkapnya sarana dan prasarana pendidikan seperti kekurangan ruang belajar dan tidak adanya laboratorium.

"Selain itu, kualitas sumber daya manusia seperti kepala sekolah dan guru bidang studi juga perlu ditingkatkan serta ditambah," katanya.

BAP Bengkulu mencatat hanya 216 atau 10 persen sekolah dan madrasah di daerah itu yang mencapai akreditasi predikat A.

Di Kabupaten Bengkulu Tengah hanya ada satu dari 86 sekolah dan madrasah di daerah itu yang mampu mencapai akreditasi predikat A.
(ANT)

 

Editor: AA Ariwibowo

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan