Selasa, 20 November 2012

Sindikasi celebrity.okezone.com

Sindikasi celebrity.okezone.com


Dawan Khai Nyaris Tampar Happy Salma Saat Akting

Posted: 20 Nov 2012 08:39 AM PST

Selasa, 20 November 2012 23:39 wib
Tomi Tresnady - Okezone

JAKARTA - Pemain sinetron Dawan Khai (24) kini bisa merasakan manisnya berkarier di industri hiburan. Pria asal Padang, Sumatera Barat ini bercerita, dulu saat pertama kali ke Jakarta dengan modal nekat pada 2007, beruntung dia cuma butuh waktu dua minggu tinggal di Jakarta langsung lolos casting untuk jadi tokoh Mr. Zo di acara Planet Remaya (ANTV), kemudian berlanjut jadi presenter reality show Cinlok (SCTV).
 
"Orangtua saya dua-duanya sudah pensiun, jadi saya benar-benar tulang punggung keluarga. Makanya harus nekat merantau mencari kerja," katanya saat ditemui di sela syuting FTV yang tayang di Indosiar di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, belum lama ini.
 
Setelah itu dia cukup penasaran dengan dunia akting, akhirnya ada produser sinetron terpikat dengan wajah gantengnya yang tentu bisa memikat penonton ibu-ibu maupun remaja putri yang memang pasar terbesar produk sinetron. Dia bermain di sinetron Cinderella (SCTV) dan bermain juga di sinetron Mualaf (Indosiar).
 
Di sinetron Mualaf, Dawan mendapat pengalaman yang sangat berharga sekaligus tak akan pernah terlupakan saat beradu akting dengan aktris Happy Salma.
 
"Jadi awalnya saya baru banget kan main sinetron, terus disuruh akting nampar pipinya dia. Saat itu dia ceritanya kakak saya, terus saya perannya bandel banget dan dia perannya buta, saya gampar dia dan hampir kena, dia bilang wah Ade hampir kena," kenangnya, saat itu Dawan buru-buru minta maaf.
 
Yang ada dibenaknya saat itu kalau main sinetron jika ada adegan menampar harus tampar betulan. "Padahal enggak, ada tekniknya. Untung banget gak kena dia pasti marah," ujarnya. Saat 2011 Dawan juga baru tahu ternyata adik Happy Salma menikah dengan saudaranya di Padang. "Kita jadi saudaraan deh, hahaha," ujarnya lagi.
 
Tak selamanya karier di dunia sinetron selalu manis, ada kalanya Dewi Fortuna menjauh hingga menimbulkan ketidak pastian. Dawan pernah merasakan bagaimana kariernya terpuruk hingga sempat membuatnya putus asa.
 
"Saat itu sekitar 2009 main sinetron sepi, sampai putus asa. Apa balik kampung saja ke Padang. Tapi akhirnya saya masih punya tekad untuk terus maju," katanya.
 
Sempat juga pria yang punya investasi di penggilingan beras ini menjajal dunia tarik suara. Dia membuat grup band bernama Junos dan melahirkan single berjudul "Sempurna". Namun, sayangnya tak berjalan dengan baik karena single yang rencananya jadi soundtrack film, filmnya sendiri tidak jadi tayang. "Filmnya gak jadi, ya, band juga akhirnya bubar," katanya.
 
Saat ditanya lebih nyaman menyanyi atau main sinetron? Dawan mengaku ingin jadi penyanyi.
 
"Cita-cita saya memang ingin jadi penyanyi. Saat itu pernah ke label Wannabe, tapi mereka lagi gak cari solois," tuturnya.
 
Aktor ini sebelumnya pernah juga mengambil peran di sinetron Kejora dan Bintang (RCTI), Hidayah (TransTV) FTV Putri Duyung Jatuh Cinta (RCTI), FTV Pacar Seminggu (RCTI), dan masih ada lagi.
 

(tre)

Rudi Soedjarwo Kesulitan Garap Artis Baru

Posted: 20 Nov 2012 08:27 AM PST

Selasa, 20 November 2012 23:27 wib
Adelina Wangge - Okezone

JAKARTA - Sukses dengan film drama cinta Ada Apa Dengan Cinta, Rudi Soedjarwo kini mencoba mendulang kesuksesan dengan menggarap film Langit Ke-7. Menurutnya butuh waktu hampir sekitar sepuluh tahun untuk kembali membuat seperti film remaja romantis itu.

"Ini film saya setelah sepuluh tahun buat film dengan tema remaja romantis, maunya sih setiap hari ada inspirasi untuk film begini, cuma kayaknya emang sepuluh tahun waktunya," kata Rudi di Hard Rock Cafe, Jakarta Pusat, Selasa (20/11/2012).

Banyaknnya keterlibatan para pemain baru seperti Rechelle, Bonita, Atika, Maureen, dan Taskya juga membuat kendala tersendiri yang dirasakan Rudi. Menurutnya butuh perjuangan besar untuk men-direct para pemain tersebut untuk menghasilkan peran yang diinginkan.

"Saya sering direct orang banyak, tapi ini yang butuh perjuangan luar biasa,  mereka punya talenta sebenarnya. Waktu yang tersedia pendek juga, sulit di awal, saya hampir nyerah sebenarnya," katannya.

Meski begitu Rudi merasa puas dengan hasil akhir yang sudah didapatnya dari film tersebut. Karena menurutnya semua telah bekerja dengan semaksimal mungkin.

"Film merupakan satu yang membuat saya merasa paling puas dalam pembentukan karakter," tutupnya.

(uky)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan