Sabtu, 3 November 2012

Republika Online

Republika Online


Antrean Progresif Bisa Jadi Solusi Keberangkatan Haji

Posted: 03 Nov 2012 10:51 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak Arif Joni Prasetyo menyatakan, Kementerian Agama sebaiknya menerapkan keberangkatan haji menggunakan antrean progresif atau memprioritaskan calon jemaah haji yang harus didahulukan, seperti yang sudah berumur lanjut.

"Seperti memberangkatan calon jemaah haji yang sudah berusia uzur, yakni usia 75 tahun ke atas dengan mendapat prioritas pertama," kata Arif Joni Prasetyo di Pontianak, Ahad (4/11).

Kemudian, usia 70-75 tahun mendapat prioritas kedua, dan calon jemaah haji usia 65-69 tahun mendapat antrean prioritas ketiga, dan seterusnya, kata Arif Joni. "Sementara untuk calon jemaah haji bagi yang pernah menunaikan ibadah haji sebaiknya mengikuti antrean normal atau mendahulukan yang belum pernah," ujarnya.

Menurut dia, saat ini dengan penerapakan antrean haji normal, maka setiap calon jemaah haji harus rela menunggu hingga sepuluh tahun, seperti yang terjadi di kabupaten Sintang. Hal itu diperparah dengan keberangkatan calon jemaah haji berdasarkan kuota kabupaten/ kota.

Arif Joni menyarankan, Kementerian Agama untuk melakukan komunikasi kepada Kerajaan Arab Saudi agar mendapatkan tambahan kuota dari tahun-tahun sebelumnya, mengingat Indonesia adalah negara dengan jumlah umat Muslim terbesar di dunia.

Dalam kesempatan itu, ia mengimbau, kepada masyarakat untuk tetap mendaftar haji yang tercatat dalam Siskohat (Sistem Komputerisasi Haji Terpadu) Kementrian Agama.

"Jangan pernah mau mengikuti atau mendaftar naik haji non kuota yang diselenggarakan oleh biro perjalanan haji yang tidak bertanggung jawab, karena rawan terlantar di Makkah, dan banyak kasus calon jemaah haji yang batal berangkat karena menjadi korban penipuan dan sebagainya," katanya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Haji Kementerian Agama Kantor Wilayah Kalbar Abdul Rojak menyatakan, jemaah haji Kalbar tahun 2012 dijadwalkan pulang ke tanah air melalui Embarkasi Batam, pada 16 November mendatang dan tiba di Pontianak, 17 November.

Menurut dia, untuk proses seluruh kepulangan jemaah haji Kalbar dijadwalkan sejak 17 November hingga 22 November 2012. Kuota jamaah calon haji dari Kalbar tahun 2012 tercatat 2.339 orang, namun 25 di antaranya batal karena berbagai hal.

Jemaah haji Kalbar terdiri dari enam kloter, yakni kloter 17 hingga 22. Khusus untuk kloter 22 bergabung dengan Provinsi Riau, Jambi, dan Kepri.

Di Pilkada Sukabumi, PKS-Demokrat Bergandengan Tangan

Posted: 03 Nov 2012 10:14 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Demokrat serta Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sepakat berkoalisi menghadapi Pemilukada Kota Sukabumi pada 2013 mendatang. Ketiga partai tersebut mengusung pasangan calon wali kota Muhammad Muraz (mantan Sekda Kota Sukabumi) dan Achmad Fahmi (Wakil Ketua DPRD Kota Sukabumi).

Kepastian tersebut diperoleh saat pengajian yang digelar di masjid Pondok Pesantren (Ponpes) Syamsul Ulum, Kecamatan Gunungpuyuh, Ahad (4/11). Dalam kesempatan tersebut pasangan calon wali kota Sukabumi, Muhammmad Muraz dan Achmad Fahmi ikut hadir. 

Sejumlah tokoh pun datang seperti Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi, KH Dedi Ismatullah dan Ketua Persatuan Umat Islam (PUI) Jabar, Iding Bahrudin. "Ketiga partai sepakat usung Muraz-Fahmi bersama rakyat (Mufakat)," terang  bakal calon wali kota, Muraz, kepada wartawan seusai acara pengajian. 

Muraz mengaku telah mendapatkan surat keputusan (SK) pengusungan dari DPP Partai Demokrat. Sedangkan Fahmi merupakan calon internal yang dimajukan PKS sebagai calon wakil wali kota. Dikatakan Muraz, rencananya ia bersama Fahmi akan segera mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam waktu dekat ini. 

Seperti diketahui, waktu pendaftaran calon wali kota mulai dari 4-10 Nopember mendatang. Kehadirannya di Ponpes Syamsul Ulum, kata Muraz, merupakan kegiatan pengajian dan silaturahmi dari dua pesantren besar Sukabumi yakni Syamsul Ulum dan Ibaadurahman, Kecamatan Lembursitu. 

Muraz merupakan salah satu tenaga pengajar di Ponpes Syamsul Ulum. "Kami meminta dukungan pencalonan termasuk ke ulama," terang Muraz. 

Menurutnya, suara ulama banyak di dengar oleh masyarakat.Lebih lanjut Muraz menambahkan, ia berkomitmen akan mewujudkan pemerintahan dengan melandaskan pada kejujuran dan profesionalisme. 

Di samping itu berupaya meningkatkan keimanan dan ketakwaan aparatur dalam menciptakan pemerintahan yang bersih. 

Calon Wakil Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi mengatakan, keputusan bersanding dengan Muraz diharapkan mendapatkan dukungan dari masyarakat. "Kami akan berupaya mewujudkan Sukabumi yang lebih baik," terang dia.

Ketua MUI Kota Sukabumi, KH Dedi Ismatullah mengatakan, kedua figur calon walikota Muraz-Fahmi merupakan pasangan yang ideal untuk memimpin Kota Sukabumi. KH Dedi yang merupakan cucu dari pendiri Ponpes Syamsul Ulum, KH Ahmad Sanusi ini pun secara pribadi mendukung pencalonannya.

Di tempat yang sama pimpinan Ponpes Ibaadurahman, Tegalega, Kota Sukabumi, KH Fathullah Mansyur mengatakan hal serupa. Ia mendukung pencalonan pasangan Fahmi-Muraz.

Diterangkan Fathullah, pencalonan Fahmi-Muraz diharapkan membawa perubahan. Terutama, dalam menciptakan kepemimpinan yang mampu menciptakan kesejahteraa, keamanan dan ibadah kepada Allah SWT. 

Tiada ulasan:

Catat Ulasan