ANTARA - Mancanegara |
Pekerja bantuan yang diculik di Niger dibebaskan Posted: 03 Nov 2012 02:52 PM PDT Niamey (ANTARA News) - Lima pekerja bantuan Afrika yang diculik di Niger pada pertengahan Oktober telah dibebaskan hidup-hidup, sementara korban keenam meninggal setelah ditembak oleh penculik jaringan Al-Qaida, para pekerja dan majikan mereka Sabtu. Lima warga Niger "dibebaskan hari ini dan saat ini di Niger," sementara rekan mereka Soulembaye Aime dari Chad telah "meninggal akibat luka-lukanya," kata badan bantuan Befen Niger dan Alerte-Sante Chad dalam satu pernyataan, lapor AFP. Kelompok-kelompok tidak menjelaskan bagaimana para pekerja bantuan itu dibebaskan. Salah satu dari para sandera mengatakan, penculikan itu dilakukan oleh Gerakan kelompok Islam bersenjata untuk Keesaan dan Jihad di Afrika Barat (MUJAO), salah satu dari kelompok-kelompok yang didukung Al Qaida yang telah menguasai bagian utara di tetangga Mali. "Kami diculik oleh orang-orang dari MUJAO. Mereka pikir ada orang putih dengan kami," kata sandera yang dibebaskan kepada AFP melalui telepon dari perbatasan Niger-Mali. "Kami dibebaskan tidak jauh dari perbatasan, dan kami berjalan," tambahnya. "Teman Chad kami meninggal akibat luka-lukanya. Dia dalam kondisi yang sangat buruk." Para pekerja yang dibebaskan akan bertemu dengan Presiden Niger Mahamadou Issoufou di rumahnya tinggalnya di Niamey sekitar pukul 16.00 GMT, kata seorang sumber di kepresidenan kepada AFP. Para pekerja diculik oleh orang bersenjata pada 14 Oktober di tenggara Niger. Kelompok-kelompok bantuan mengatakan, Soulembaye telah ditembak oleh penculik selama penculikan. Kematiannya merupakan "tragedi yang tak bisa dibenarkan dan tidak bisa dimengerti bagi dunia kemanusiaan ", kata mereka. Sumber keamanan di Niger dan Mali mengonfirmasi lima sandera telah dibebaskan di perbatasan kedua negara. Para penculik telah menargetkan antropolog Italia yang bekerja untuk kelompok bantuan Dokter Tanpa Perbatasan (MSF), kata seorang pejabat lokal di kota Dakoro, Niger, tak lama setelah penculikan. Mali jatuh ke dalam kekacauan oleh kudeta 22 Maret yang menggulingkan Presiden Amadou Toumani Toure, dan kini menciptakan kekosongan kekuasaan yang memungkinkan beberapa kelompok jaringan Al-Qaida termasuk MUJAO merebut kendali utara gurun luas negara itu. Prihatin bahwa daerah gurun seukuran Prancis itu bisa menjadi tempat yang aman bagi kelompok jaringan Al-Qaida, tetangga Mali dan Barat tertarik untuk mendorong kelompok Islam keluar. Di Mali, para ahli dari Uni Afrika, Uni Eropa, dan blok Afrika Barat ECOWAS mengadakan konferensi satu minggu untuk merencanakan intervensi militer bertujuan untuk mengklaim kembali utara. ECOWAS ingin mengerahkan kekuatan regional lebih dari 3.000 tentara ke Mali. Dewan Keamanan PBB mengadopsi satu resolusi pada 12 Oktober guna mempersiapkan penyebaran dan memberikan ECOWAS 45 hari untuk melaksanakan rencananya. Utusan kelompok Islam yang menduduki bagian utara Mali, Ansar Dine (Pembela Iman), akan mengadakan pembicaraan damai Sabtu di Aljazair dan Burkina Faso. (AK) |
Polisi: pasukan keamanan bunuh 14 penculik di Nigeria Posted: 03 Nov 2012 02:47 PM PDT
Berita Terkait "Para penjahat ditembak mati dalam baku tembak dengan petugas keamanan di kamp mereka di komunitas Kaani di tanah Ogoni," kata juru bicara polisi negara Ben Ugwuegbulam kepada AFP mengenai kejadian itu pada Jumat. Dia mengatakan para anggota geng yang menculik seorang pekerja konstruksi Turki bulan lalu telah melepaskan tembakan saat melihat para petugas keamanan di kamp mereka. "Para petugas keamanan membalas dengan senjata yang lebih unggul dan dalam proses menembak mati enam penculik secara langsung, sementara delapan orang lain dengan luka tembak meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit," kata juru bicara polisi. Dia menambahkan bahwa dua tersangka lainnya membantu polisi dalam penyelidikan mereka. Ugwuegbulam mengatakan warga Turki itu sebelumnya telah dibebaskan tanpa cedera oleh penculiknya setelah mengumpulkan uang tebusan. "Tim keamanan menemukan beberapa senjata dan amunisi serta uang tunai di kamp tersebut," tambahnya. Dia mengatakan geng ini juga terkenal melakukan gelombang perampokan dan serangan terhadap petugas keamanan di negara bagian dalam beberapa bulan terakhir. Puluhan pekerja asing telah diculik di delta Niger untuk tebusan, meskipun pada kesepakatan amnesti 2009 bagi militan minyak telah menyebabkan penurunan tajam dalam kerusuhan di sana selama beberapa bulan terakhir. Tetapi insiden sporadis berlanjut meskipun terdapat amnesti. Serangan telah menyalahkan kelompok-kelompok kriminal yang mencari uang tebusan atau minyak mentah untuk menjual pada pasar gelap. Para militan mengaku berjuang untuk mendapatkan bagian yang lebih besar dari pendapatan minyak bagi penduduk setempat. Delta Niger dengan cadangan minyak dan gas besar tetap sangat miskin sementara daerahnya tercemar parah. (AK) Editor: B Kunto Wibisono COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan