ANTARA - Berita Terkini |
Hashim akan tingkatkan Kejuaraan Catur bagi pekerja kecil Posted: 03 Nov 2012 06:34 PM PDT
Berita Terkait Jakarta (ANTARA News) - Ketua Pengurus Besar Percasi Hashim Djoyohadikusumo berjanji akan melanjutkan Kejuaraan Catur bagi para pekerja kecil di Jakarta pada musim mendatang. Hal ini disampaikan Ketua PB Percasi menutup Turnamen Catur Cepat Pengali kubur se-DKI Jakarta 2012. "Tahun depan, kita laksanakan lagi, anak anak pengali kubur ikut main, kita akan kasih susu sebagai pengantinya. Permainan catur sejak dini, tingkatkan kecerdasan anak," katanya. Menurut Hashim dalam kejuaraan yang berlangsung di Wisma KONI DKI Jakarta, Sabtu itu bahwa besar kemungkinan pada tahun depan, bukan hanya petugas Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang dilibatkan dalam turnamen catur. Namun, kejuaraan bagi para tukang parkir dan pekerja kecil lainnya juga akan digodok untuk dilaksanakan setiap tahun. Ia menegaskan penyelenggaraan kejuaraan catur bertujuan untuk memasyarakat olahraga catur. Ia berharap langkah penyelenggaraan catur ditingkat pekerja kecil ditingkat DKI Jakarta akan diikuti oleh provinsi lain di Indonesia. Untuk menstimulasi tersebut, pada kejuaraan tahun depan, Hashim berjanji akan melibatkan petugas TPU dari sejumlah provinsi yang ada. "Turnamen ini secara tidak langsung telah mengangkat petugas TPU sebagai anggota PB Percasi. Ke depan kita akan bikin wadah komunikasi untuk mereka," katanya dalam rilis penyelenggara. Kejuaraan catur cepat pengali kubur ini menghasilkan juara 1 yakni tim TPU Tegal Kunir dengan hadiah Rp. 10.000.000 . Sementara juara dua dan tiga yakni TPU Kampung Kandang 1 dan TPU Rawa Kopi 1 dengan hadiah Rp. 5.500.000 dan Rp. 4.000.000 Salah satu perwakilan pengali kubur Syaiful bersyukur adanya perhatian dari PB Percasi yang mau mengadakan turnamen catur bagi dirinya dan teman seprofesi. "Kejuaran catur pengali kubur adalah yang pertama kali di Indonesia bahkan Dunia. Saya berharap ini akan terus berlanjut setiap tahun," ujarnya. (*) Editor: Tasrief Tarmizi COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
Jenazah terduga teroris dimakamkan di Poso Posted: 03 Nov 2012 05:50 PM PDT Jenazah Terduga Teroris Polisi mengangkat peti jenazah Abdul Halid salah seorang terduga teroris ke dalam mobil ambulance di Rumah Sakit Bhayangkara Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (3/11). Jenazah terduga teroris yang tewas dalam penyergapan oleh tim gabungan Densus 88 Anti Teror dan TNI di Desa Kayamaya, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah pada Sabtu (3/11) pagi itu diberangkat menuju kampung halamannya di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah untuk diserahkan kepada pihak keluarga. (FOTO ANTARA/Mohamad Hamzah).
Berita Terkait Keterangan yang dihimpun ANTARA di Poso, Minggu, menyebutkan pemakaman jenazah berlangsung dalam situasi Poso sedang diguyur hujan lebat dan dihadiri para keluarga dan kerabat korban. Jenasah Halid tiba di Poso setelah diotopsi di Palu sekitar pukul 19.00 WITA dan sejam kemudian keluarga korban memakamkannya. Jenazah ini semula akan diterbangkan ke Jakarta untuk dilakukan otopsi di Rumah Sakit Polri Kramat Jati namun karena desakan keluarga, jenazah dikembalikan ke Poso setelah menjalani otopsi di RSU Bhayangkara Palu. "Atas pertimbangan kemanusiaan dan keagamaan, jenazah kami kembalikan kepada keluarga," kata Kapolda Sulteng Brigjen Pol Dewa Parsana kepada ANTARA di Poso. Situasi keamanan di Poso sempat terganggu sekitar delapan jam karena demo sebagian masyarakat Poso yang menuntut polisi segera mengembalikan jenazah Halid. Massa memblokir jalan trans Sulawesi di Kelurahan Kayamanya sehingga arus lalu lintas yang menghubungkan Kota Palu dan Makassar tertutup total. Jalur trans yang cukup ramai itu putus total selama hampir 10 jam. Ketika ditanya soal keterlibatan Halid dan rekannya Yasin - terduga teroris lain yang ditangkap tanpa cedera -- Kapolda Dewa Parsana menolak memberikan penjelasan. "Yang pasti mereka adalah target operasi kami. Ada cukup bukti soal keterlibatan mereka dalam jaringan terorisme, soal bagaimana keterlibatan mereka, nanti di pengadilan akan terbuka," ujarnya. Dalam operasi penggerebekan kemarin, polisi juga menangkap lebih dari 10 orang karena melakukan perlawanan dengan melempari petugas menggunakan bom-bom rakitan saat operasi penegakan hukum dilancarkan. "Mengenai apakah mereka semua terkait kegiatan terorisme, masih kita dalami," ujar Dewa Parsana. Ia mengemukakan bahwa dalam operasi penegakan hukum terhadap terduga teroris di sekitar Pasar Sentral Poso itu, polisi terpaksa melepaskan tembakan karena Abdul Halid, terduga teroris yang merupakan PNS di Dinas Kehutanan Poso itu, melempari petugas dengan bom pipa paralon. (R007/I007) Editor: B Kunto Wibisono COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Berita Terkini To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan