ANTARA - Mancanegara |
Bom mobil guncang markas polisi di Damaskus Posted: 07 Oct 2012 06:58 PM PDT Damaskus (ANTARA News) - Satu bom mobil mengoyak garasi Markas Polisi di Ibu Kota Suriah, Damaskus, Ahad malam (7/10), dan menewaskan seorang personel polisi, sementara penindasan oleh militer berlanjut di banyak titip bentrokan antara militer dan gerilyawan bersenjata. Kantor berita resmi Suriah, SANA, melaporkan mobil itu meledak di dalam garasi Markas Polisi setelah bahan peledak yang dipasang di dalamnya meledak sewaktu mobil tersebut diparkir. Ditambahkannya, seorang personel polisi tewas, sementara beberapa orang lagi menderita luka ringan. Laporan itu menyatakan ledakan tersebut juga merusak barang-barang di markas itu dan beberapa bangunan di dekatnya serta membuat sejumlah mobil yang diparkir terbakar. Pusat Komando Polisi tersebut berada di Jalan Khaled Bin al-Walid di daerah Al-Fahammeh --yang biasanya dipenuhi orang dan pejalan kaki. Radio pro-pemerintah Sham FM mengutip keterangan Kepala Polisi di Markas itu, Brigadir Ibrahim Ibrahim, yang memastikan bahwa semua staf polisi selamat. Ledakan itu adalah yang paling akhir dari serangkaian lingkaran kerusuhan tanpa akhir yang telah mengobrak-abrik sejumlah wilayah di seluruh Suriah, demikian laporan Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Senin pagi. Ledakan besar utama mengguncang markas komando militer di Damaskus dua pekan sebelumnya dan menewaskan empat personel militer. Belakangan, kelompok yang memiliki hubungan dengan Al Qaida --An-Nusra-- mengaku bertanggungjawab atas ledakan tersebut. Ledakan Ahad terjadi, saat militer Suriah dilaporkan telah melancarkan pukulan mematikan terhadap gerilyawan bersenjata di sejumlah kota Suriah, terutama di Provinsi Aleppo, Suriah utara. Radio Sham FM melaporkan 60 pria bersenjata tewas oleh prajurit militer pemerintah pada Ahad di daerah Bustan al-Qaer, di Aleppo. Sementara itu, Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia --yang memiliki jaringan pegiat di lapangan-- menyatakan bentrokan sengit terjadi di Kabupaten al-Midan, Aleppo, saat gerilyawan bersenjata berusaha menyerbu instalasi keamanan di sana. Obervatorium tersebut juga melaporkan bentrokan dan pemboman di tempat lain dan menyebutkan jumlah korban jiwa dalam kerusuhan Ahad sebanyak 120. Jumlah korban jiwa, katanya, terdiri atas 60 warga sipil tak bersenjata, termasuk enam anak kecil, 21 petempur oposisi, empat prajurit pembelot dan 29 prajurit militer pemerintah. Namun, perhitungan semacam itu tak bisa diabsahkan secara independen. Editor: Desy Saputra COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
Turki-Suriah terlibat baku-tembak artileri pada hari kelima Posted: 07 Oct 2012 04:49 PM PDT Berita Terkait Bom Suriah tersebut mendarat di dekat Kota Kecil perbatan Turki, Akcakale, dan prajurit militer Turki membalas dengan menembakkan beberapa bom mortir, sehingga Ahad jadi hari kelima bentrokan antara kedua negara bertetangga itu, kata laporan itu. Abdulhakim Ayhan, Wali Kota Akcakale, mengkonfirmasi pasukan artileri Turki segera melepaskan tembakan balasan, demikian laporan Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Senin pagi. Pada Rabu (3/10), satu bom mortir dari wilayah Suriah jatuh di Kota Kecil Akcakale, Provinsi Sanliurfa, Turki, dan menewaskan lima warganegara Turki. Pemerintah Turki pada hari itu menyatakan di dalam satu pernyataan, "Angkatan Bersenjata kami di wilayah perbatasan telah memberi reaksi yang diperlukan sejalan dengan peraturan bertindak. Sasaran di Suriah, yang dideteksi oleh radar, ditembak dengan bom mortir." "Turki takkan pernah berdiam diri terhadap provokasi semacam itu oleh rezim Suriah dalam kerangka kerja peraturan bertindak dan peraturan internasional," kata pernyataan tersebut. Dalam satu sidang darurat pada Kamis, parlemen turki mensahkan mosi bagi operasi militer lintas perbatasan di dalam wilayah Suriah. Ankara telah mengeluhkan tembakan nyasar dan bom artileri Suriah ke dalam wilayahnya, dan pekan lalu telah menyatakan Turki akan bertindak kalau serangan mortir terulang dari Suriah. Turki, yang sebelumnya menjadi sekutu Presiden Suriah Bashar al-Assad tapi sekarang memelopori suara yang mendesak penggulingannya, menampung lebih dari 90.000 pengungsi Suriah dan telah melaporkan memberi perlindungan bagi pemimpin militer pembelot Suriah. (C003) Editor: B Kunto Wibisono COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan