Isnin, 10 September 2012

Republika Online

Republika Online


Yuk Periksa Payudara Sendiri, Begini Cara yang Benar

Posted: 10 Sep 2012 09:08 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, Salah satu cara deteksi dini yang mudah dan murah kemungkinan terkena kanker payudara adalah teknik Sadari atau Periksa Payudara Sendiri. Ini sebaiknya dilakukan sejak umur 20 tahun, dengan frekuensi sebulan sekali yaitu seminggu setelah menstruasi. Pada mereka yang sudah menopause, tentukan tanggal yang tetap setiap bulannya. Tips berikut ini mungkin bisa dijadikan pedoman. 

A. Posisi berdiri 

Berdiri di depan cermin pada beberapa posisi. Gunanya untuk melihat kontur, bentuk, tekstur, dan warna kulit payudara juga puting. Jika menemukan kelainan atau ada perubahan bentuk, segera datang ke dokter. 

* Posisi pertama: berdiri tegak, tangan ke bawah. 

* Posisi kedua : berdiri tegak, bertolak pinggang sehingga payudara dalam keadaan kencang.

* Posisi ketiga : berdiri tegak, tangan ke atas sehingga payudara dalam keadaan jatuh. 

* Posisi keempat: berdiri agak membungkuk, tangan ke bawah. 

B. Pemeriksaan oleh tangan 

1. Posisi ketika pemeriksaan oleh tangan 

* Berbaring sambil menyamping. Posisi ini cocok untuk yang memiliki payudara agak besar. Gunanya agar payudara tidak jatuh ke samping. Sehingga pemeriksaan bagian luar payudara lebih efektif. 

* Berbaring dengan posisi lurus. Tempatkan bantal atau handuk yang dilipat di bawah bahu dan payudara yang akan diperiksa. 

2. Perimeter 

Kebanyakan kanker payudara terjadi di bagian atas luar area payudara (lihat bagian hitam). Karena itu pemeriksaan hendaknya difokuskan pada bagian tengah ketiak hingga bagian bawah payudara. Lanjutkan dengan bagian sisi bawah payudara hingga bagian tengah payudara, lalu naik ke sepanjang tulang selangka dan kembali ke bagian tengah ketiak. 

3. Bentuk tangan 

Pemeriksaan oleh telapak dengan 3-4 jari untuk memeriksa setiap inci jaringan payudara. Gerakkan jari dengan cara memutarnya sebesar koin. 

4. Tekanan 

Saat memeriksa dengan tangan, berikan tekanan yang bervariasi, mulai dari tekanan ringan hingga agak dalam untuk memeriksa ketebalan jaringan payudara. 

5. Pola pemeriksaan 

Ketika memeriksa payudara dan ketiak menggunakan tangan, berikut ini ada beberapa cara yang bisa ditempuh. Yang pasti, kehati-hatian yang ekstra sangat dibutuhkan ketika memeriksa bagian puting. Setiap wanita yang sudah mengalami operasi payudara, tetap harus memeriksa seluruh area payudara, termasuk bekas operasi. 

* Strip vertikal Mulai dari ketiak, lalu turun ke bawah. Gerakkan jari hingga menuju ke bagian tengah. Lanjutkan pemeriksaan ke bagian atas, hingga mencapai tulang selangka. Ulangi hingga seluruh bagian payudara diperiksa. Sebaiknya buat enam strip sebelum puting dan empat strip setelahnya. Cara ini menghasilkan 10-16 strip. 

* Dari puting ke tepi Bayangkan, payudara dibagi-bagi seperti jeruji roda dan payudara adalah bagian tengahnya. Periksa setiap bagian, bergerak dari bagian luar menuju puting. Kembalikan jari ke bagian bawah dan ulangi cara yang sama hingga seluruh payudara terperiksa. Cara ini menghasilkan 10-17 segmen. 

* Lingkaran Bayangkan payudara sebagai jam. Mulai dari jam 12 dan periksa sepanjang lingkaran hingga kembali ke titik awal. Lalu ulangi gerakan yang sama dalam lingkaran yang lebih kecil. Terus demikian hingga mencapai puting. Cara ini menghasilkan 8-10 lingkaran. 

* Memeriksa puting Pijat puting dengan lembut untuk mengetahui apakah ada cairan tidak lazim yang keluar. 

6. Pemeriksaan ketiak sangat dianjurkan karena inilah tempat penyebaran pertama kanker payudara. 

7. Jika Anda masih ragu dengan cara pemeriksaan, tanyakan pada dokter atau petugas medis. Di rumah sakit besar biasanya ada perawat yang mengajarkan Sadari secara benar. 

Masih Suka Ngeganja? Awas Risiko Kanker Testis

Posted: 10 Sep 2012 09:02 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES--Bagi mereka yang doyan mengonsumsi daun ganja, bahkan yang bukan pecandu atau sekedar merokok senang-senang, bakal memiliki risiko dua kali lebih besar mengembangkan kanker testis dibanding dengan kaum adam yang tak pernah memakai ganja.

Kesimpulan itu berdasar hasil studi terbaru di Amerika Serikat. Periset yang memublikasika temuan itu di jurnal Kanker, menyatakan kaitan itu  spesifik pad tipe tumor yang dikenal nonseminonam

"Ini adalah studi ketiga yang secara konsisten mendemonstrasikan risiko lebih besar dari sekedar dua kali lipat, terutama subtipe kanker testis yang tak diinginkan di kalangan pria dengan mariyuana." ujar pemimpin penelitian, Victoria Cortesis dari Universitas California Selatan, Los Angeles.

"Saya sendiri merasa kita harus menanggap ini perkara serius," ujarnya. Pasalnya, imbuh Cortesis, tingkat kasus kanker testis saat ini meningkat tajam bila dibanding abad lalu.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan