Isnin, 10 September 2012

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Kebakaran lereng Sumbing berhasil dipadamkan

Posted: 10 Sep 2012 07:06 AM PDT

Api kebakaran hutan gunung Sumbing masih tampak membentuk garis memanjang, foto diambil dari Desa Mangunsari, Ngadirejo, Temanggung, Jateng, Kamis (8/9) pagi. (ANTARA/Anis Efizudin)

Kebakaran ini tidak sampai membakar tanaman tegakan di sekitarnya, hanya membakar rumput dan dedaunan yang telah mengering,"

Berita Terkait

Temanggung (ANTARA News) - Kebakaran hutan di lereng Gunung Sumbing petak 23 Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Kemloko, Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Temanggung, Jateng, berhasil dipadamkan sekitar pukul 17.30 WIB.

Asisten Perhutani BKPH Temanggung Juni Junaidi di Temanggung, Senin, mengatakan kebakaran yang terjadi sejak pukul 12.00 WIB berhasil dipadamkan setelah membakar kurang dari satu hektare kawasan petak 23, dengan vegetasi yang terbakar berupa rumput atau alang-alang yang sudah kering.

"Kebakaran ini tidak sampai membakar tanaman tegakan di sekitarnya, hanya membakar rumput dan dedaunan yang telah mengering," katanya.

Ia mengatakan, pemadaman bisa lebih cepat dilakukan karena cuaca cukup mendukung, angin tidak bertiup kencang sehingga pergerakan api tidak cepat dan vegetasi tumbuhan di bawah tegakan masih hijau.

"Kebakaran di bawah tegakan sehingga angin tidak bertiup kencang, dan pergerakan api lambat, ini bisa cepat diantisipasi," katanya.

Ia mengatakan, untuk memadamkan kebakaran tersebut dilibatkan 19 personel, yakni dari RPH Kemloko, RPH Kecepit, RPH Kwadungan, lembaga masyarakat desa hutan, dan Polsek Tembarak.

Dugaan sementara, katanya, kebakaran terjadi akibat ulah pencari rumput yang sengaja membakar rumput yang telah mengering agar nantinya tumbuh rumput baru sehingga bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak.

"Kalau melihat kondisi jalur yang terbakar lebih mudah dicapai dari jalur selatan, yakni Windusari," katanya.

(H018/E005)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Akademisi: Jakarta butuh pemimpin akomodir kepentingan politik

Posted: 10 Sep 2012 07:04 AM PDT

Pemimpin yang mengendalikan politik dapat mengatur kepentingan ekonomi di DKI Jakarta, bukan ekonomi yang mengendalikan kepentingan politik,"

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Dosen Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI), Risallwan Habdy Lubis menuturkan DKI Jakarta membutuhkan sosok pemimpin yang mampu mengakomodir kepentingan politik.

"Pemimpin yang mengendalikan politik dapat mengatur kepentingan ekonomi di DKI Jakarta, bukan ekonomi yang mengendalikan kepentingan politik," kata Rissalawan pada acara diskusi bertemakan "Melihat Pembangunan Berkelanjutan Pasca Pilkada" di Jakarta, Senin.

Rissalawan memprediksikan apabila pemimpin DKI Jakarta yang terpilih, tidak dapat mengakomodir politisi, maka pemimpinnya akan dikendalikan pelaku politik.

Dosen UI itu, mengkhawatirkan pemimpin yang terpilih bukan dari birokrat, namun berlatar belakang pengusaha, karena DKI Jakarta merupakan ibukota Indonesia yang butuh gubernur dari unsur birokrat yang kuat.

Lebih lanjut, Rissalwan menambahkan terdapat calon gubernur (cagub) DKI Jakarta yang masih memimpin kota lain, hal tersebut menunjukkan sikap yang kurang santun.

"Memang belum ada undang-undang yang mengaturnya. Namun secara etika moral, tidak patut," ujarnya.

Rissalwan menyebutkan pemimpin yang menjabat dan mencalonkan diri sebagai kepala daerah di wilayah lain, merupakan contoh pemimpin yang dikendalikan kepentingan politik.

"Dampaknya bagi seorang pemimpin yang meninggalkan daerahnya yang dipimpin hanya untuk kepentingan partainya dan untuk memperoleh keuntungan secara ekonomi," tegas Rissalwan.

Sementara itu, Wakil Rektor III Universita Sahid Jakarta, Bernard Hasibuan mengatakan masyarakat harus mewaspadai kepentingan calon pemimpin yang berasal dari DKI Jakarta.

"Jika ada calon pemimpin yang datang dari luar Jakarta, maka kemungkinan ada kepentingan yang tersembunyi untuk memimpin Jakarta", ungkap Bernard.

Namun, Bernard menyatakan kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, yakni Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara) dan Joko Widodo-Basuki Tjahya Purnama (Jokowi-Ahok) memiliki kelebihan, serta kekurangan.
(ANT)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Tiada ulasan:

Catat Ulasan