Isnin, 10 September 2012

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Minibus isi 16 mayat gegerkan Meksiko

Posted: 10 Sep 2012 09:24 PM PDT

Mexico City (ANTARA News) - Sebanyak 16 mayat dengan luka bekas peluru ditemukan pada Senin (9/9) di dalam satu mobil van di Negara Bagian pantai Pasifik, Guerrero, di Meksiko barat, kata Kantor kejaksaan negara bagian tersebut.

Beberapa pejabat mengatakan para korban yang semua laki-laki itu ditemukan di dalam kendaraan yang diparkir di dekat jalan raya di Coyuca de Catalan, kota kecil di wilayah selatan negara bagian tersebut, yang dikenal dengan sebutan Tierra Caliente.

Di wilayah itu, bentrokan sengit terjadi antara anggota kartel narkotika yang berpusat di Michoacan, La Familia, dan Knights Templar.

Wakil Jaksa Penuntut Umum Fernando Monreal Leyva dari Negara Bagian Guerrero mengatakan identitas mayat yang ditemukan belum diketahui.

Pemberitahuan penelepon dari seseorang yang tak menyebutkan nama mengarahkan penyelidik ke tempat tersebut, Mereka menambahkan semua mayat itu telah ditembak dengan berbagai jenis senjata dan  ada tanda-tanda penyiksaan.

Monreal menyatakan pemberitahuan melalui telepon itu diterima sekitar pukul 09.00 waktu setempat (21.00 WIB), Senin, demikian laporan kantor berita Xinhua.

Beberapa pejabat menemukan 11 mayat tergeletak di pinggir jalan di daerah yang sama pada Agustus, dengan pesan dari Knights Templar, yang mengancam gerombolan narkotika saingannya.

Angka pembunuhan di Meksiko telah melesat sejak pemerintah melancarkan perang melawan gerombolan narkotika pada 2006.

(C003)

"Wanita baja" penentang pemerintah Kuba mulai mogok makan

Posted: 10 Sep 2012 07:57 PM PDT

Havana (ANTARA News) - Marta Beatriz Roque, perempuan berusia 67 tahun berjuluk "Wanita Baja" yang menentang pemerintah Kuba, memulai aksi mogok makan pada Senin untuk memprotes kondisi di wilayah rezim Komunis di pulau tersebut.

"Saya menyatakan aksi mogok makan" terhadap penanganan yang tidak bisa ditolerir dan dipertahankan oleh pemerintah Kuba terhadap partai oposisi, kata Roque kepada AFP.

Roque, seorang ekonom dan mantan profesor universitas yang memulai aktivitas oposisinya pada 1989, merupakan satu-satunya wanita di antara 75 aktivis yang ditahan dan dikenai hukuman penjara dalam penumpasan kelas atas pada 2003.

Ia dibebaskan pada 2004 karena alasan kesehatan.

Roque, yang menderita diabetes, mulai berpuasa di rumahnya di Havana dan mengatakan ia hanya akan meminum air dan tidak menerima bantuan dokter resmi jika ia mengalami penurunan gula darah mendadak, yang dikenal sebagai hypoglycemia.

"Saya perkirakan ini akan berlangsung selama 48 jam" sebelum menderita masalah kesehatan yang serius, kata Roque kepada AFP. "Biarkan semuanya terkuak sebagaimana mestinya "

Roque mengatakan 13 penentang lainnya akan memulai aksi protes yang serupa di bagian lain pulau tersebut.

Aksi Roque tersebut untuk memprotes penangkapan terhadap penentang di Kuba, serta kasus Jorge Vazquez Chaviano, seorang penentang yang dipenjara selama enam bulan terakhir kendati pengadilan membatalkan hukumannya.

Setiap bulan, polisi Kuba menahan ratusan penentang politik, 521 pada Agustus, kemudian membebaskan mereka tanpa tuduhan, kadang-kadang setelah berjam-jam, atau kadang-kadang setelah berhari-hari, kata pemimpin dari penentang tersebut.

"Polisi politik meningkatkan represi terhadap oposisi dan itu suatu hal yang tidak bisa kita biarkan," kata Roque.

Pemerintah Kuba mengklaim bahwa para penentang tersebut adalah "tentara bayaran" yang bekerja untuk pemeritah AS.
(ANT)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan