KOMPAS.com - Regional |
Koerniatmanto: Saya Tidak Dendam Posted: 18 Sep 2012 08:24 AM PDT Koerniatmanto: Saya Tidak Dendam Penulis : Didit Putra Erlangga Rahardjo | Selasa, 18 September 2012 | 15:24 WIB BANDUNG, KOMPAS.com -- Guru Besar Ilmu Hukum Tata Negara dari Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Koerniatmanto Soetoprawiro, hadir dalam sidang yang menghadirkan terdakwa perampokan yang membobol rumahnya pada 20 April 2012. Dalam kejadiakn itu, putra Koerniatmanto, Harindaka Maruti, tewas ditembak salah seorang pelaku. Koerniatmanto duduk di kursi pengunjung ruang sidang Pengadilan Negeri Bandung, Jawa Barat, sejak persidangan mulai hingga berakhir. Dia mengamati jalannya persidangan. Koerniatmanto tampak ikut tersenyum, ketika ketua majelis hakim, Dulaimi, mohon maaf karena menggunakan ruang sidang anak untuk persidangan itu. Begitu sidang selesai, Koerniatmanto menyalami satu per satu jaksa, majelis hakim, dan kuasa hukum. Ia menyatakan akan mengikuti persidangan hingga tuntas. Ia berharap pelaku dihukum seadil-adilnya, bukan seberat-beratnya. Ia menyatakan tidak dendam terhadap para pelaku karena menewaskan anaknya. "Dendam hanya akan menyiksa kami dan tidak akan mengembalikan Hari," ujarnya. Dia bangga atas apa yang diperbuat anaknya, berusaha melakukan yang terbaik. Ia mengatakan, kematian anaknya merupakan sesuatu yang sudah digariskan oleh Tuhan dan harus dia terima sebagai umat beragama. |
Kapal Terlambat Sandar, Pegowes Kecewa Posted: 18 Sep 2012 08:21 AM PDT Jelajah Bali-Komodo Kapal Terlambat Sandar, Pegowes Kecewa Penulis : Siwi Yunita Cahyaningrum | Selasa, 18 September 2012 | 15:21 WIB LEMBAR, KOMPAS.com- Para pegowes peserta Jelajah Sepeda Kompas Bali-Komodo terpaksa menahan keinginan untuk secepatnya menggowes di Lombok, karena kapal yang mereka tumpangi terlambat sandar di pelabuhan Lembar, Lombok. Saat mendekati dermaga, pegowes sudah sumringah, namun saat petugas mengumumkan keterlambatan mendarat selama 90 menit karena adanya antrean dermaga, mereka langsung kecewa. Kapal yang dijadwalkan tiba pukul 16.00 terpaksa baru bisa sandar pukul 17.30 karena harus antre di dermaga. Kapal Dharma Kencana III harus antre di dermaga Lembar. Pelabuhan Lombok dan Bali memang hanya mempunyai masing-masing dua dermaga. Jumlah itu sudah tak sesuai lagi dengan banyaknya kapal yang sudah mencapai 23 unit. Editor : Marcus Suprihadi |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Regional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan