Sindikasi welcomepage.okezone.com |
Setgab Bukan Gambaran Koalisi Pemilukada DKI Posted: 15 Jul 2012 01:02 AM PDT JAKARTA - Hasil resmi Pemilukada DKI Jakarta memang belum keluar. Kendati demikian, jika mengacu pada penghitungan cepat atau quick count, Pemilukada besar kemungkinan akan berlangsung dua putaran. Ada dua pasangan calon yang mungkin akan melaju pada putaran 2, yakni pasangan yang diusung Partai Demokrat, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dan pasangan yang diusung PDIP dan Partai Gerindra, Joko Widodo-Basuki T Purnama. Sementara, langkah pasangan lainnya yakni Alex-Nono yang diusung Partai Golkar, Hidayat-Didik yang diusung PKS terhenti pada putaran pertama. Pasangan yang melaju pada putaran dua, saat ini sedang disibukkan mencari dukungan dari partai yang calonnya sudah tersingkir. Yang menjadi pertanyaan, apakah partai koalisi yang tergabung dalam Sekretariat Gabungan juga akan terjadi pada Pemilukada DKI? Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPRR), Yusfitriadi, mengatakan, pergerakan koalisi nasional tidak akan mempengaruhi koalisi Pemilukada DKI. "Pilgub DKI ini tidak bisa dijadikan patokan koalisi nasional, di DKI ini Golkar suaranya kecil enggak bisa disamakan sama suara nasional," kata dia dalam acara diskusi di Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (15/7/2012). Menurutnya, Pemilukada DKI memiliki pergerakan tersendiri dalam menentukan bentuk koalisinya. "Pilgub DKI ini punya warna sendiri, tidak berakibat pada pecah kongsi atau galang kekuatan pada Pilpres 2014 mendatang," pungkasnya. Seperti diketahui, partai yang tergabung dalam Setgab, yaitu Demokrat, Partai Golkar, PKS, PPP, PAN dan PKB. (trk) |
Dirjen Pajak Akan Gandeng Telkom & Kominfo Posted: 15 Jul 2012 12:27 AM PDT JAKARTA - Sistem perpajakan nantinya akan berbasis teknologi Informatika Teknik (IT). Hal ini dilakukan agar pendataan perpajakan dapat lebih dimaksimalkan dan mengurangi risiko ada korupsi. "Sudah mulai jalan, tapi kita butuh informasi yang banyak. Karenanya kita akan kerjasama dengan Telkom dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo)," ujar Direktur Jendral Pajak, Fuad Rahmany, usai Sosialisasi pajak di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Minggu (15/7/2012). Fuad menambahkan, informasi itu nantinya akan membantu Direktorat Jendral Pajak (DJP) untuk melakukan kroscek. Dia mencontohkan, ada seorang pengusaha mendapata proyek di departemen. "Kita tidak tahu, dia tidak lapor ke kita. Tetapi dengan IT, nanti kita bisa tahu bahwa pengusaha tersebut tidak melapor," jelas Fuad. Menurutnya, dalam program tersebut, laporan harta kekayaan masyarakat akan dimuat secara rutin setiap tahunnya. Di sisi lain, para pegawai pajak juga dapat dimonitor. Dia menjelaskan, saat ini pegawai pajak terus membesar, dengan sekira 32 ribu pegawai pajak. Kdepan, akan ada 40 ribu hingga 60 ribu pegawi pajak. Dengan tingginya pertumbuhan para pegawi pajak tersebut, bukan tidak mungkin kasus korupsi akan terus marak. Oleh karena itu, dia mengungkapkan perbaharuan sistem diperlukan untuk mengatasi hal tersebut. "Kita enggak ada sasaran, bila ketahuan, begitu tangkep, ya tangkep. Kita enggak tahu dimana dia (koruptor), setiap saat bisa muncul. Ini sudah sebulan kita tracking, itu cepat, ada juga yang lama," ujar Fuad. Fuad menilai, sistem ini nantinya akan seperti Whistleblowing system (WBS), yang mengjak masyarakat melaporan orang mencurigakan. "Penangkapan ini akan bisa mengurangi keberanian wajib pajak untuk nego dengan orang pajak. Tentunya penerimaan pajak akan berpengaruh," ujar Fuad. (mrt) |
You are subscribed to email updates from Sindikasi welcomepage.okezone.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan