ANTARA - Mancanegara |
Bom bunuh diri guncang Khost, 18 orang tewas Posted: 20 Jun 2012 06:11 PM PDT
Berita Terkait "Sebelas mayat dan 15 korban cedera telah dibawa ke Rumah Sakit Sipil di kota Khost," kata kepala rumah sakit sipil di kota Khost, Abdul Majid mengatakan kepada Xinhua. Sementara itu, beberapa orang yang tewas dan terluka telah dibawa ke rumah sakit swasta di sana. "Kami telah menerima enam mayat termasuk dua polisi dan 20 orang terluka kebanyakan warga sipil," kata Badri Gul, seorang dokter di rumah sakit swasta, kepada Xinhua. Di sisi lain, Sardar Mohammad Zazai, kepala polisi Provinsi Khost, mengatakan, pelaku pemboman mengendarai sepeda motor dan meledakkan dirinya dekat sebuah konvoi militer. Dia tidak berkomentar mengenai korban. Lebih lanjut, ia mengatakan pelaku pemboman itu tewas dalam ledakan itu. "Terlalu dini untuk berkomentar mengenai korban," kata Zazai, dan menambahkan penyelidikan sedang berlangsung. Warga setempat mengatakan serangan yang terjadi sekitar pukul 12.00 siang saat konvoi pasukan asing melewati daerah Faiz Mohammad Khan di kota Khost. Sebelumnya, aksi pemboman bunuh diri dengan sepeda motor menyerang satu patroli pasukan Afghanistan-NATO di kota Khost Rabu itu diwartakan menewaskan 11 warga Afghanistan. Tujuh belas orang lainnya cedera akibat ledakan bom di kota timur itu dekat perbatasan dengan Pakistan, tempat berpangkalan gerilyawan Taliban dan kelompok garis keras lainnya dalam memerangi pasukan NATO pimpinan Amerika. Amir Padsha, direktur rumah sakit kota Khost mengatakan mereka yang tewas itu termasuk tiga personil polisi dan delapan warga sipil, Juru bicara kementerian dalam negeri Sediq Sediqqi mengatakan bom itu ditargetkan pada satu patroli gabungan pasukan Afghanistan dan NATO melewati kota itu. Tidak ada segera yang mengaku bertanggung jawab tetapi Sediqqi menuduh aksi itu dilakukan "musuh-musuh Afghanistan", satu istilah yang biasanya digunakan oleh para pejabat Afghanistan mengacu pada Taliban. Khost adalah salah satu dari daerah-daerah paling rusuh di Afghanistan. Taliban melancarkan pemberontakan berdarah terhadap pemerintah Presiden Hamid Karzai yang didukung Barat sejak kelompok garis keras itu digulingkan dari kekuasaan dalam satu invasi pimpinan AS tahun 2002. Jaringan Haqqani, satu kelompok garis keras yang dekat dengan Al Qaida dituduh atas sebagian besar serangan gerilyawan yang paling banyak menimbulkan korban jiwa di Afghanistan, khususnya aktif di provinsi perbatasan itu. Editor: AA Ariwibowo COPYRIGHT © 2012 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
Pakistan akan pilih PM baru 22 Juni Posted: 20 Jun 2012 05:39 PM PDT Rawalpindi (ANTARA News) - Pakistan akan memilih perdana menteri baru pada 22 Juni setelah diskualifikasi Perdana Menteri Yusuf Raza Gilani oleh Mahkamah Agung, kata seorang pemimpin partai mayoritas, Rabu. Mahkamah Agung pada Selasa mendiskualifikasi Gilani sebagai perdana menteri dalam perselisihan mengenai penghinaan terhadap pengadilan. Pemimpin mayoritas Partai Rakyat Pakistan (PPP), Shah Khurshid, mengatakan bahwa nominasi makalah dari para kandidat diharapkan akan diterima pada Kamis. Pengacara mantan perdana menterim Barrister Aitzaz Ahsan, mengatakan bahwa Gilani telah menerima putusan pengadilan dan bahwa ia tidak berniat untuk mengajukan banding terhadap putusan tersebut. Barrister Aitzaz Ahsan menjelaskan kepada wartawan dikutip Xinhua di Islamabad bahwa ia menerima putusan pengadilan. Presiden Pakistan Asif Ali Zardari Selasa mengadakan pembicaraan darurat dengan para pemimpin puncak di partai utamanya yang berkuasa Partai Rakyat Pakistan setelah Mahkamah Agung mendiskualifikasi perdana menteri dari jabatannya. Dalam pertemuan itu hadir Zardari, Perdana Menteri Yousuf Raza Gilani dan Anak Zardari, wakil ketua partai, Bilawal, bertemu dengan penjagaan ketat di istana kepresidenan di ibu kota Islamabad. Para pejabat tutup mulut tentang bagaimana presiden akan menanggapi keputusan Mahkamah Agung yang mengikuti keyakinan Gilani pada 26 April untuk penghinaan atas penolakan membuka kembali kasus korupsi terhadap Zardari. "Presiden Zardari memimpin dan Perdana Menteri Gilani juga menghadiri, untuk membahas situasi itu," kata seorang pejabat pemerintah tanpa menyebut nama kepada AFP. Presiden juga memanggil para kepala partai koalisi untuk lebih lanjut melakukan pembicaraan pada pukul 20.00 waktu setempat, kata pejabat itu menambahkan. Karena diskualifikasi Mahkamah Agung, Presiden Zardari juga membatalkan rencana kunjungannya ke Rusia. (H-AK) |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan