Isnin, 14 Mei 2012

Sindikasi welcomepage.okezone.com

Sindikasi welcomepage.okezone.com

Mendorong Pelajar Australia Kuliah di Indonesia

Posted: 14 May 2012 01:07 AM PDT

JAKARTA - Internasionalisasi pendidikan tampaknya tidak menggugah minat para pelajar Australia untuk menempuh pendidikan di Indonesia.

Data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menunjukkan, pada 2011 lalu, hanya ada 129 pelajar Australia menuntut ilmu di Indonesia. Jumlah ini sangat kecil mengingat ada 16.545 pelajar Indonesia bersekolah di Negara Kanguru tersebut.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) M Nuh ketika membuka Forum Pendidikan Tinggi besutan University of Sydney di Hotel Four Seasons, hari ini, menuturkan, meski berbagai upaya telah digalakkan, tampaknya memang cukup sulit untuk menyeimbangkan jumlah pelajar di kedua negara.

"Bagaimanapun, kita harus tetap mencari cara untuk menyeimbangkan kondisi ini dari berbagai jalur lainnya. Kita misalnya, bisa mempertimbangkan investasi langsung, beasiswa, serta mendirikan pusat kajian Indonesia di Australia dan sebaliknya," kata Nuh, Senin (14/5/2012).

Nuh menjelaskan, pemerintah Indonesia sendiri telah menempuh berbagai upaya untuk meningkatkan jumlah pelajar Australia di Indonesia, terutama melalui program beasiswa.

"Kami coba berikan beasiswa pada bidang-bidang studi yang diminati oleh pelajar Australia, yakni sumber daya alam dan seni budaya," imbuhnya.

Mantan rektor Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya ini menilai, ketertarikan pelajar Indonesia menempuh studi di Australia sendiri didasari berbagai faktor. Nuh tidak memungkiri, kualitas pendidikan memang menjadi poin utama. "Selain itu, menempuh studi di luar negeri juga memberi pengalaman internasional bagi siswa-siswi kita," ujar pria lulusan Sorbonne, Prancis, ini.

Hal tersebut diamini Rektor University of Sydney Michael Spence. Spence mengklaim, selain mencari pengalaman internasional, para pelajar internasional tersebut juga mencari kualitas pendidikan dunia yang dimiliki Australia.
 
"Sistem pendidikan tinggi kami juga mengadopsi sistem pendidikan Eropa yang telah diakui kualitasnya," tutur Spence.  

Spence mengakui, jumlah pelajar Australia di Indonesia memang masih sangat sedikit. Kondisi ini, kata Spence, tidak lepas dari peran pemerintah negaranya. Menurut Spence, pemerintah Australia harus memberikan lebih banyak pendidikan bahasa asing, termasuk Indonesia, kepada para siswa SMA.

"Dengan begitu, mereka akan tertarik belajar ke luar negeri karena ingin memperdalam pengetahuan akan bahasa dan budaya asing," pungkasnya.(rfa)

Ilmuwan Identifikasi Fosil Mammoth Terkecil di Dunia

Posted: 14 May 2012 01:05 AM PDT

LONDON - Fosil Mammoth, gajah purba yang telah punah diidentifikasi oleh para ilmuwan dari Natural History Museum, Inggris. Ilmuwan menemukan mamalia mini tersebut dengan nama spesies Mammuthus Creticus yang merupakan spesies mammoth terkecil di dunia.

Dilansir NHM, Senin (14/5/2012), temuan yang diterbitkan dalam jurnal Royal Sociecty B ini mengungkap mammoth terkecil dengan tinggi 1 meter. Bentuk kecil tersebut serupa dengan ukuran bayi gajah Afrika atau Asia saat ini.

Hewan mamalia purba yang disebut kurcaci ini juga memiliki berat tubuh sekira 300kg. Bobot tersebut diyakini setengah dari berat mammoth kerdil yang ditemukan sebelumnya, M. Lamarmorai.

Mammuthus Creticus pernah ditemukan melalui proses penggalian pada 1904 di wilayah Cape Malekas, Crete (Yunani). "Pekerjaan kami memiliki arti bahwa kami tidak hanya menunjukkan ini adalah mammoth, tetapi juga mendemonstrasikan bahwa ini adalah mammoth terkecil yang pernah ada," ujar peneliti fosil, Victoria Herridge.

Sementara itu, ilmuwan mengidentifikasi mammoth itu sebagai spesies yang berbeda lewat penemuan 'cincin' enamel. "Cincin enamel pada fosil gigi Cretan (mammoth kurcaci) memiliki tiga fitur karakteristik yang menyerupai mammoth, genus Mammuthus dan yang terpenting bukan gajah Palaeloxodon (yang memiliki gading lurus)," terangnya. (fmh)

Dicatat oleh di

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Langgan: Catat Ulasan (Atom)