Khamis, 3 Mei 2012

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


"The Scream" terjual 120 juta dolar AS

Posted: 03 May 2012 03:27 AM PDT

Lukisan "The Scream" karya Edvard Munch (wikipedia.org)

Berita Terkait

New York (ANTARA News) - Maha karya seniman ekspresionis asal Norwegia, Edvard Munch, yang berjudul "The Scream" terjual dengan harga hampir 120 juta dolar AS di balai lelang Sotheby pada Rabu (2/5), mencatatkan rekor baru sebagai karya seni termahal yang terjual dalam lelang.

Sebelumnya lukisan yang dibuat tahun 1893 itu diperkirakan terjual seharga 80 juta dolar AS namun kemudian ada dua pembeli yang menawar melalui telepon dan membuat karya itu terjual 107 juta dolar AS atau sekitar 119,9 juta dolar AS termasuk komisi setelah perang penawaran selama 15 menit.

Sorak sorai dan tepuk tangan meledak di ruang penjualan balai lelang itu saat palu diketukkan dan para petugas Sotheby mengatakan penjualan itu menandai titik tertinggi karir dalam mereka.

Namun tidak diketahui siapa pembeli yang menawar dengan harga tertinggi dalam lelang benda seni di Sotheby tersebut, demikian menurut laporan dalam laman Kantor Berita Reuters.

Dalam dekade terakhir, "The Scream" yang melukiskan gambar dengan tangan menekan kepala dengan latar pusaran warna sudah ada di mana-mana, dari cangkir kopi sampai tajuk rencana kartun.

Bagi para pecinta seni utama, lukisan itu mungkin berada pada urutan kedua dalam ketenaran setelah "Mona Lisa."

Editor: Maryati

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Pelestarian keris sebagai warisan dunia sulit dilakukan

Posted: 03 May 2012 01:15 AM PDT

UNESCO mengakui keris sebagai warisan budaya dunia tahun 2006 dan sebagai konsekuensi Indonesia harus melakukan langkah nyata untuk menjaga kelestariannya (ANTARA/Noveradika)

Berita Terkait

Bandung (ANTARA News) - Dari lima karya budaya Indonesia yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia, keris adalah yang warisan budaya yang paling sulit dipertahankan kelestariannya.

"Kalau wayang gampang bisa dipentaskan, kalau keris sulit pelestariannya," kata Kepala Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional (BPSNT) Bandung, Toto Sucipto, di Bandung, Kamis.

Tidak seperti batik yang bisa dilestarikan dengan mendorong orang memakainya, lanjut Toto, akan sulit meminta orang meningkatkan pemakaian keris karena keris tidak biasa digunakan sebagai perkakas sehari-hari.

"Bisa-bisa terkena razia senjata tajam kalau dibawa ke mana-mana," ujarnya.

Ia menjelaskan, selama ini salah satu upaya yang diusulkan untuk melestarikan keris namun belum terlaksana adalah pembentukan lembaga keris sebagai wadah untuk mengumpulkan para perajin, kolektor, dan peminat keris.

Lembaga semacam itu, menurut dia, akan bisa melakukan upaya pelestarian warisan budaya itu secara berlanjut sehingga tidak sampai hilang dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

Saat ini ada lima karya budaya Indonesia telah berhasil mendapat pengakuan sebagai warisan budaya dunia dari UNESCO yaitu wayang, keris, angklung, batik, dan tari Saman Gayo.

Sebagai konsekuensi dari pengakuan UNESCO, Indonesia mempunyai kewajiban untuk melestarikan dan mengembangkan keris agar terhindar dari kepunahan.

UNESCO berhak mencabut kembali pangkuan tersebut apabila Indonesia tidak bisa menjaga kelestarian keris sebagai warisan budaya yang telah diakui dunia.(D013)

Editor: Maryati

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan