Sindikasi international.okezone.com |
Posted: 08 Feb 2012 05:02 AM PST CARACAS - Pimpinan oposisi Venezuela Henrique Capriles Radonski yakin akan mengalahkan Presiden Hugo Chavez dalam pemilihan umum. Dirinya juga berniat akan mengubah sistem pemerintahan sosialis ala Chavez. "Apa yang terjadi di Venezuela adalah kericuhan," ujar Capriles yang hendak menantang Chavez pada pemilihan Presiden Venezuela pada Oktober mendatang, seperti dikutip dari Associated Press, Rabu (8/2/2012). Anggota Parlemen Venezuela yang juga merupakan mantan Gubernur Miranda itu menegaskan, bila dirinya terpilih sebagai Presiden Venezuela, dia tidak akan melakukan reformasi ekonomi. Capriles juga mengkritisi Chavez yang merangkul erat Kuba dan Iran, Capriles ingin memperbaiki hubungan Venezuela dan Amerika Serikat (AS). Pria berusia 39 itu mengejek Chavez yang selalu memandang Pemerintah AS sebagai penjajah. Meski demikian, Capriles selalu menghindari segala bentuk konfrontasi langsung dengan Chavez. Capriles bahkan jarang menyebut nama Chavez ketika melontarkan kritiknya. Salah seorang yang juga tampil sebagai rival Chavez adalah, Pablo Perez, yang merupakan Gubernur Zulia. Perez merupakan pihak yang sering mengecam pejabat militer Venezuela. Hingga saat ini, Capriles dipastikan akan mendapat banyak dukungan dari rakyat Venezuela. Meski demikian, Chaves tampaknya masih sanggup meraih dukungan dari para simpatisan dan rakyat Venezuela.(AUL) |
Miras Campur Obat Batuk Tewaskan 22 Warga India Posted: 08 Feb 2012 04:03 AM PST BHUBANESWAR - Pejabat India melaporkan, 22 orang buruh tewas dan 31 orang jatuh sakit setelah menenggak minuman keras (miras) oplosan yang mengandung campuran obat batuk. Miras itu diracik dengan bahan dasar berupa obat batuk, namun tanpa disadari miras itu menimbulkan racun yang merenggut nyawa dari 22 orang warga Negeri Bollywood itu. Pihak rumah sakit di Negara Bagian Orissa, mengatakan, para buruh yang menenggak miras itu jatuh sakit selama dua hari. Para warga di India seringkali membeli miras yang dibuat dari campuran sirup dan obat yang mengandung bahan kimia metanol serta berbagai zat kimia lainnya. Pejabat India pun langsung mendesak agar digelarnya penyelidikan, terkait kasus miras maut itu. Demikian seperti diberitakan Associated Press, Rabu (8/2/2012). Hingga saat ini, dua perusahaan farmasi yang memproduksi obat batuk sudah ditutup, seiring adanya kabar mengenaskan ini. Pada Desember lalu, 143 warga India dikabarkan tewas dalam insiden yang sama. Gubernur Bengal Barat Mamata Banerjee bahkan bersumpah akan menggelar razia peredaran miras berbahaya di India. Zat kimia yang terkandung dalam miras tersebut langsung membakar perut para pengkonsumsi dan menewaskannya seketika.(AUL) |
You are subscribed to email updates from Sindikasi international.okezone.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan