Khamis, 23 Februari 2012

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Dua jenazah korban bentrok RSPAD Jakarta tiba di Ambon

Posted: 23 Feb 2012 07:21 PM PST

Ambon (ANTARA News) - Jenazah dua korban bentrokan antarkelompok yang terjadi Kamis dinihari (23/2) di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Jakarta, pada Jumat pagi telah tiba di Ambon.

Jenazah Ricky Tutuboy (37) dan Stenly Wenno (39) yang dibawa dengan pesawat Lion Air, tiba di bandara internasional Pattimura Ambon sekitar pukul 07.20 WIT, wartawan ANTARA di Ambon melaporkan.

Keluarga korban dan rekan - rekannya di Kelurahan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe, menjemput kedua jenazah di bandara dengan duka yang mendalam.

Isak tangis sanak keluarga menyambut keduanya karena tiba kembali di Ambon sudah dalam kondisi meninggal.

Dua jenazah kemudian diarak belasan mobil dan ratusan sepeda motor menuju Kelurahan Kudamati yang jaraknya dari Bandara Pattimura sekitar 38 km.

Keluarga dari kedua korban belum bersedia mengomentari kematian Ricky dan Stenly karena masih larut dalam duka.

"Kami hanya minta aparat keamanan untuk mengusut tuntas oknum pelaku, selanjutnya menangkap dan memproses hukum dengan hukuman berat," ujar sanak keluarga yang ditemui di rumah duka.

Kabid Humas Polda Maluku AKBP Johanis Huwae mengimbau sanak keluarga korban agar tidak tersulut emosi dengan meninggalnya Ricky maupun Stenly.

"Peristiwa di Jakarta dan serahkan penanganannya kepada aparat keamanan di sana yang telah mengambil langkah - langkah penanganan," ujarnya.

Ricky dan Stenly dijadwalkan di makamkan pada Sabtu (25/2) petang pukul 15.00 WIT.

Keduanya merupakan korban bentrokan di RSPAD saat Ricky dan Stenly bersama rekan - rekan sedang melayat temannya di rumah sakit itu.

Bentrokan tersebut juga mengakibatkan empat lainnya luka berat yaitu Oktovianus (35), Yopi (35), Erol (38) dan Jefry (38).

(ANTARA)

Editor: Suryanto

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Stok garam di Sumut menipis

Posted: 23 Feb 2012 07:17 PM PST

Kalau untuk hitungan normal, stok garam di Sumut tinggal untuk satu pekan, tetapi karena permintaan dari nelayan dan usaha pengeringan/pengasinan ikan masih lesu, persediaan yang sedikit itu tidak menjadi masalah besar.

Berita Terkait

Medan (ANTARA News) - Stok garam di Sumatera Utara (Sumut) menipis tetapi masih belum bermasalah karena permintaan dari nelayan dan pengusaha pengeringan/pengasinan hasil laut masih rendah akibat cuaca buruk.

"Kalau untuk hitungan normal, stok garam di Sumut tinggal untuk satu pekan, tetapi karena permintaan dari nelayan dan usaha pengeringan/pengasinan ikan masih lesu, persediaan yang sedikit itu tidak menjadi masalah besar," kata eksekutif PT.Garindo Sumut, Susitriono, di Medan, Jumat.

Permintaan yang melesu dari nelayan dan usaha pengasinan ikan itu terjadi karena cuaca buruk yang menyebabkan nelayan tidak melaut sehingga stok hasil laut juga sedikit.

"Pemerintah diharapkan nantinya tidak mempersulit impor ketika pengusaha berencana melakukan tindakan itu untuk menambah stok, karena nyatanya pasokan dari Madura semakin ketat," katanya.

Pasokan dari Madura yang ketat itu juga karena pengaruh fakor cuaca yang masih ekstrem dan diperkirakan baru lancar mulai Juli, karena biasanya panen terjadi di Juli-September.

Wilayah Sumut, kata dia, memang sudah memasok sekitar 15.000 ton garam dari Madura untuk kebutuhan konsumsi, tetapi stok diperkirakan hanya mencukupi untuk kebutuhan hingga Februari,

"Jadi memang harus ada impor," katanya.

Meski stok terus berkurang, harga jual masih tidak naik atau di kisaran Rp900-an perkilogram.

"Bagaimana mau dinaikkan, permintaan saja lesu, padahal ada perkiraan permintaan garam pada tahun ini lebih besar dari tahun lalu yang berkisar 150.000 ton."katanya.

Tahun ini permintaan garam diperkirakan di kisaran 180.000an ton karena ada informasi usaha pengeringan/pengasinan ikan bertambah.

Ia menjelaskan, stok garam Sumut itu sendiri bisa aman hingga akhir Februari 2012 karena cadangan yang lumayan banyak di tahun 2011 dan ada pasokan tambahan dari Madura pada Januari 2012.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut, Parlindungan Purba, mengatakan. Kementerian Perdagangan sudah membuka kran impor garam, jadi tentunya tidak ada masalah kalau pengusaha melakukan impor.

Tetapi, DPD RI, kata dia, meminta pemerintah menghentikan sementara impor, kalau pasokan dari Madura sudah memadai.

"Jangan sampai petani garam di Madura `menjerit`, "katanya.

Kebutuhan garam di Sumut khususnya untuk industri diimpor dari India dan Australia.

Editor: Ella Syafputri

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan