Rabu, 19 Oktober 2011

Sindikasi news.okezone.com

Sindikasi news.okezone.com


Din Sindir SBY Soal Batik dan Sepatu Kets

Posted: 19 Oct 2011 12:40 AM PDT

TANGERANG- Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin, mengusulkan agar protokoler di Istana Negara diubah dengan sistem yang lebih plural.

"Saya mengusulkan agar protokoler di Istana Kepresidenan dirombak. Jangan militeristik dan formal berlebihan, perlu nuansa yang lebih plural," ujar Din di UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (19/10/2011).

Dicontohkannya, saat ini bangsa Indonesia tengah mengkampanyekan batik sebagai pakaian nasional. Kenapa saat pelantikan Menteri baru, Istana tidak mewajibkan seluruh mereka menggunakan baju batik.

"Sebenarnya yang perlu itu adalah, menggunakan nuansa-nuansa kultural, seperti baju batik yang saat ini tengah dikampanyekan," jelasnya.

Adapun jika dalam pelantikan menteri baru itu, Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menggunakan sepatu kets, ada kemungkinan saat itu dirinya sedang mengalami masalah.

"Sebenarnya, saya tidak tertarik membahas hal itu. Kemungkinan saja, Pak Dahlan Iskan sedang ada masalah (dengan kakinya)," terangnya.

Dibandingkan, dalam beberapa kegiatan keagamaan, dirinya juga sering datang ke acara-acara formal di luar negeri bersama dengan pemimpin dunia lainnya. Namun, tidak pernah ada yang mempermasalahkan pakaian.
 
"Saya juga dalam beberapa acara formal pernah menggunakan bukan sepatu pantofel karena kaki saya sedang sakit. Jadi itu bukan sebuah masalah besarlah menurut saya," jelasnya.

Untuk itu, Din tetap berprasangka baik terhadap Dahlan yang saat pelantikan menggunakan sepatu pantofel. Bukan untuk melecehkan simbol negara apalagi menodai kesakralan suatu pelantikan.

"Saya rasa, beliau tetap berniat baik. Dan juga presiden tidak perlu membatalkan SK nya. Jadi biasa-biasa saja lah ya," tegasnya.

Ditambahkan, dirinya dengan Dahlan Iskan sudah mengenal baik satu dengan lainnya. Artinya, dia sangat mengenal karakter Dahlan, sebagai orang biasa dan profesional.
 
"Kalau Pak Dahlan Iskan saya tidak tahu niatnya apa? Tapi saya kenal baik dengan beliau, beliau itu orangnya biasa dan professional. Mungkin saja, beliau tidak melihat undangannya," ungkapnya.
(ugo)

Full content generated by Get Full RSS.

Tak Lagi Jadi Menteri, Patrialis Mengajar di UMJ

Posted: 19 Oct 2011 12:39 AM PDT

JAKARTA - Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Patrialis Akbar memutuskan akan bergelut di dunia kampus setelah tidak lagi menjabat sebagai menteri Hukum dan HAM. Bagi Patrialis, tidak lagi menjabat menteri bukanlah akhir dari dunia.
 
"Negara ini besar. Di mana pun kita berada bisa mengabdi, jadi jangan khawatir," ujar Patrialis Akbar di gedung Kemenkum HAM sebelum serah terima jabatan, Jakarta, Rabu (19/10/2011).
 
Patrialis mengatakan, usai diberhentikan sebagai Menkum HAM, dirinya akan melanjutkan sekolah S3 yang masih belum rampung.
 
"Saya akan melanjutkan S3 saya di Universitas Padjajaran karena masih terkatung-katung," ungkapnya.
 
Selain itu, dia juga kemungkinan akan kembali ke bidang akademik sebagai pengajar di salah satu perguruan tinggi di Jakarta.
 
"Saya juga sudah ada surat keputusan dari kampus saya, Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) untuk mengajar kembali, saya sudah terima dari Bu Rektor. Jadi back to basic," tandasnya.

(ful)

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan