Rabu, 19 Oktober 2011

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Empat hal tentang Bandara Lombok dari Presiden

Posted: 19 Oct 2011 07:07 PM PDT

Mataram (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan empat alasan mengapa pembangunan Bandara Internasional Lombok tepat.

"Alasan pertama, saat ini secara nasional jasa atau bisnis angkutan udara meningkat," kata Presiden saat meresmikan Bandara Internasional Lombok di Nusa Tenggara Barat, Kamis.

Ia merujuk kenaikan pengguna angkutan udara pada arus mudik tahun ini yang diikuti penurunan pengguna kereta api.

Alasan kedua, kata Presiden, bandara internasional yang memadai akan mendorong pariwisata NTB karena meningkatkan kelancaran arus masuk dan keluar penumpang.

"Saya juga mendengar, ada keinginan masyarakat agar bandara ini bisa menjadi embarkasi haji," katanya.

Kepala Negara mengatakan bahwa hal itu dapat dipenuhi jika bandara internasional Lombok memenuhi persyaratan yang telah ada.

Alasan keempat, kata Presiden, Bandara Internasional Lombok membantu pemerintah dalam mendorong konektivitas di seluruh Indonesia.

Presiden menggarisbawahi keperluan untuk memastikan pembebasan tanah tidak merugikan warga.

"Saya memberikan instruksi agar pembebasan tanah dilakukan secara tertib dan masyarakat jangan dirugikan tapi saya juga minta dukungan masyarakat untuk pembangunan," ujarnya.(*)

G003/R007

Editor: Jafar M Sidik

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Umar Patek dibawa ke lima tempat

Posted: 19 Oct 2011 06:44 PM PDT

Umar Patek. (ANTARA/Idris)

Berita Terkait

Video

Denpasar (ANTARA News) - Tersangka serangkaian kasus terorisme, Umar Patek, dibawa polisi untuk menjalani rekonstruksi di lima lokasi, Kamis pagi, atau sehari setelah dipindahkan dari Rumah Tahanan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, ke Rutan Mako Brimob Polda Bali.

Dalam rekonstruksi itu, polisi menghadirkan lima kawan Umar Patek, yakni Ali Imron, Abdul Ghoni, Mubarok, Sawad, dan Idris. Kelimanya adalah pelaku teroris yang divonis hukuman seumur hidup.

Proses rekonstruksi yang berlangsung sejak pukul 05.00 WITA itu diawali dari sebuah rumah kos di Jalan Pulau Menjangan, Denpasar, yang pernah dijadikkanya sebagai tempat untuk merakit bom dan menyimpan bahan-bahan peledak.

Dari Jalan Pulau Menjangan, kawanan teroris digelandang menuju Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Jalan Hayam Wuruk, Denpasar.

Di sini, Ali Imron dengan mengendarai sepeda motor sempat membawa bom rakitan dan meletakannya di depan Konjen Amerika Serikat.

Lokasi rekonstruksi ketiga adalah Terminal Ubung, Denpasar. Di terminal tersebut, Idris dan Sawad memeragakan penjemputan Umar Patek yang baru turun dari bus antarkota-antarprovinsi dan membawanya ke sebuah rumah kos di Jalan Gatot Subroto II Nomor 11, Denpasar, yang menjadi tempat keempat rekonstruksi.

Rangkaian rencana peledakan bom tersebut berakhir di kafe Sari Club, Kuta, yang sekarang menjadi Monumen Ground Zero.

Tepat di pertigaan Jalan Legian, Ali Imron datang dengan mengemudikan mobil pikap yang mengangkut bom sebelum kemudi diambilalih oleh tersangka lain.

Pikap berisi bom itu meledak pada 12 Oktober 2002 dan menewaskan 202 korban jiwa, baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing.(*)

KR-PWD/M038

Editor: Jafar M Sidik

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full content generated by Get Full RSS.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan