ANTARA - Berita Terkini |
Konjen Jeddah pulangkan 4.550 TKI bermasalah Posted: 24 Oct 2011 07:16 PM PDT Jakarta (ANTARA News) - Konsulat Jenderal RI di Jeddah, Arab Saudi, sejak 19 September hingga 24 Oktober 2011 telah mengeluarkan surat perjalanan laksana paspor (SPLP) untuk memulangkan 4.550 tenaga kerja Indonesia bermasalah ke tanah air. Mereka yang dipulangkan mayoritas adalah TKI wanita yang bekerja pada sektor informal seperti pembantu rumah tangga dan TKI pria yang bekerja sebagai sopir, demikian surat elektronik dari KJRI Jeddah yang diterima di Jakarta, Selasa. Sebagian dari jumlah tersebut telah dipulangkan oleh pemerintah Arab Saudi dan sisanya sekitar 2000-an orang akan dipulangkan menggunakan pesawat Garuda dari Jeddah yang telah memberangkatkan jemaah haji dengan 10 penerbangan terakhir pada 30-31 Oktober 2011. Mereka yang akan dipulangkan pada 30-31 Oktober itu kini sementara tinggal di penampungan sementara Madinatul Hujjaj Jeddah. Konjen RI Zakaria Anshar dan Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu Tatang B Razak. turun langsung memimpin berbagai persiapan untuk memastikan semua proses dan kondisi di lapangan dapat berjalan dengan lancar untuk pemulangan. Keberadaan Tatang B Razak di Jeddah ditugaskan secara khusus oleh Menteri Luar Negeri untuk turut mengawal upaya-upaya yang sedang dilakukan oleh pemerintah RI terhadap WNI/TKI yang terancam hukuman mati.(*) B009/Y008 Editor: Jafar M Sidik COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full content generated by Get Full RSS. |
DPRD desak polisi ungkap penembakan Freeport Posted: 24 Oct 2011 07:12 PM PDT Berita Terkait Video "Harusnya bisa diungkap oleh pihak kepolisian karena ada sejumlah saksi yang selamat dalam peristiwa itu. Mereka pasti tahu siapa pelakunya. Toh penembakan selama ini terjadi di sekitar itu-itu saja," kata Allo Rafra. Ia ingin polisi didukung penuh dalam mengungkap kasus penembakan oleh gerombolan bersenjata tidak dikenal yang terus meresahkan karyawan dan warga Mimika. "Kasihan masyarakat dan karyawan yang tidak berdosa dan tidak tahu apa-apa. Jangan sampai kondisi seperti ini terus dibiarkan," ujar Allo. Sebaliknya, Allo meminta manajemen PT Freeport memikirkan kembali berbagai kebijakannya dalam menghadapi aksi mogok kerja ribuan karyawannya sejak 15 September 2011. Allo khawatir kian berlarut-larutnya penyelesaian masalah itu akan dimanfaatkan pihak tertentu untuk memperkeruh suasana.(*) T.E015/A011 Editor: Jafar M Sidik COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full content generated by Get Full RSS. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Berita Terkini To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan