Selasa, 13 September 2011

Sindikasi news.okezone.com

Sindikasi news.okezone.com


Hendarman Supandji Kini Jadi Abdi Dalem Keraton Yogya

Posted: 13 Sep 2011 12:51 AM PDT

YOGYAKARTA - Hendarman Supandji punya pekerjaan baru setelah tidak lagi menjabat sebagai jaksa agung. Hendarman kini melakoni profesi bari sebagai menjadi abdi dalem Keraton Ngayogyokarto Hadiningrat.

Keinginan pria kelahiran Klaten, Jawa Tengah, menjadi abdi dalem itu dipendam sejak lama. Bahkan, pria yang pernah menjabat di Kepala Kejaksaan Tinggi Yogyakarta ini baru terlaksana hari ini.

"Keingian saya jadi abdi dalem ini sudah lama, waktu mejabat Jampidtsus sudah ditawari keluarga istri saya. Tapi, waktu itu belum bisa karena kesibukan," ucapnya setelah diwisuda di Bangsal Kasatriyan, Keraton Yogyakarta, Selasa (13/9/2011).

Hendarman menambahkan, keinginan menjadi abdi dalem terlaksana berkat mantan anak buahnya yang kini menjabat Kepala Kejaksaan Negeri Kota Yogyakarta, Kardi SH. "Saya ditawari Pak Kardi, langsung saja saya terima. Bukan hanya 100 persen tapi 1.000 persen," jelasnya.

Dia menambahkan, jabatan yang diperoleh dari keraton yakni Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Panji Widuro. "Jabatan yang besar ini setelah saya menghadapi gejolak penegakan hukum. Dengan jabatan yang baru ini, saya lebih menep. Jadi tidak bisa saya anggap remeh jabatan yang diberikan keraton," jelasnya.

Hendarman sendiri mengakui tidak memiliki garis keturunan langsung dengan keraton, namun istrinya memiliki garis keturunan dari Keraton Yogyakarta.

Pemberian gelar diberikan oleh kerabat keraton, GBPH Joyokusumo. Gusti Joyo, sapaan akrab Joyokusumo menyampaikan, pemberian gelar, pangkat, kedudukan ini diberikan dari ngarsodalem kepada abdi dalem yang sudah lama maupun yang baru menjadi abdi dalem.

Menjadi Abdi Dalem Keraton ini, lanjut Gusti Joyo, bukan karena keraton memberikan, tapi mereka yang meminta untuk menjadi abdi dalem, termasuk Hendrawan.

Selain Hendrawan, beberapa pejabat teras, seperti bupati dan wali kota, hingga camat, juga menjadi abdi dalem baru.

"Ada 120 abdi dalem keprajan, dan 160 abdi dalem punokawan. Tadi yang paling banyak menjadi abdi dalem itu para camat dan lurah," imbuh Gusti Joyo.

Dia menambahkan, pemberian pangkat, gelar, dan kekancing ini dilakukan rutin selama satu tahun dua kali, yakni setiap bulan Syawal dan Bakda (setelah) Mulut (maulud).

(ton)

FUI: Kerusuhan Ambon Pengalihan Isu Nazaruddin

Posted: 13 Sep 2011 12:41 AM PDT

JAKARTA - Forum Umat Islam menilai kerusuhan yang terjadi di Ambon beberapa hari lalu merupakan pengalihan isu dari beberapa isu yang terjadi saat ini.

Sekjen Forum Umat Islam Muhammad al-Khatthath mengatakan pihaknya telah menyampaikan pernyataan itu kepada Bareskrim Mabes Polri dan timnya untuk mengusut pemicu kerusuhan di Ambon.

"Kita sampaikan kepada Bareskrim ini tidak mungkin kecelakaan karena kondisi badan jenazah remuk dan menurut Kabareskrim timnya akan melakukan autopsi ulang untuk diteliti kembali," katanya ditemui di Mabes Polri, Selasa (13/9/2011).

Dikatakan kembali kerusahan yang terjadi ini merupakan pengalihan isu karena pemerintah sudah terpojok dengan isu Nazaruddin.

"Pengalihan isu ini jangan main-main karena sudah menghilangkan nyawa  dan oleh karena itu jika tidak dihentikan akan memicu kemarahan umat Islam," tegasnya.

Namun demikian dia meminta kepada umat Islam untuk tidak terpancing dan menurutnya Kabareskrim juga berjanji akan menindaklanjuti apakah itu pengalihan isu atau bukan. Selain itu polisi diminta harus netral

Dan saat ini menurutnya belum ada upaya ormas Islam yang menuju ke Ambon. "Kita minta umat Islam untuk menahan  diri. Dan  jika kesana untuk menolong dan membantu," ucapnya.
(crl)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan