Khamis, 8 September 2011

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Kerinci akan dipromosikan ke 123 negara dalam bahasa China

Posted: 08 Sep 2011 06:52 AM PDT

... abad VI, yakni masa dinasti Tsing lalu dinasti Sung, hal ini dibuktikan dengan banyak temuan benda-benda peninggalan China tersebut di daratan Kerinci berupa tembikar, porselin dan lainnya...

Berita Terkait

Video

Jambi (ANTARA News) - "Jemput bola" yang ditempuh Jambi ini bolehlah ditiru. Promosikan Kerinci sampai ke China memakai bahasa asli negara itu dan datangkan rombongan wartawan dari sana, niscaya akan disebarkan ke 123 negara berbahasa China.

"Kata mereka, rencananya hasil liputan di Kerinci tersebut nantinya akan ditayangkan di 123 negara dalam tayangan berbahasa China," kata kepala Disbudpar Jambi, Didi W, di Kerinci, Kamis. Selain wartawan China dan Taiwan, pastilah juga akan ada wartawan awak sendiri dalam tur jurnalis itu.

Televisi kondang China, CCTV dan TV Taiwan, juga turut dalam rombongan itu.

Thema yang diangkat dalam promosi itu juga terkait erat dengan China, yaitu menelusuri jejak peradaban China di Kerinci dan hubungannya dengan kehidupan masyarakat setempat. Tajuknya sederhana saja, "Menelisik Jejak Perdaban China di Masyarakat Kerinci".

Ada narasumber andal, dia adalah budayawan Kerinci, Iskandar Zakaria, yang menyatakan kedekatan Kerinci dengan China memang sudah terjalin sejak ribuan tahun lalu.

"Semenjak abad VI, yakni masa dinasti Tsing lalu dinasti Sung, hal ini dibuktikan dengan banyak temuan benda-benda peninggalan China tersebut di daratan Kerinci berupa tembikar, porselin dan lainnya," katanya.

Berita tentang temuan-temuan itulah pula yang menarik perhatian media cetak dan media elektronik di negara tersebut untuk datang langsung ke Kerinci menelusuri kebenaran jejak peradaban China di Kabupaten Kerinci tersebut. (ANT-144)

Editor: Ade Marboen

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

"Lima Elang" promosi ampuh buat Pramuka

Posted: 08 Sep 2011 06:14 AM PDT

Pramuka sebagai satu gerakan terus dicanangkan pemerintah, namun sebagai kegiatan ekstra kurikuler, peran penting kepramukaan itu bisa dibilang jalan di tempat. Harus ada cara cerdas menggelorakan LAGI kecintaan generasi muda pada dunia kepramukaan di Tanah Air. (FOTO ANTARA/Rahmad)

... bisa jadi cara paling baik memperkenalkan Pramuka dan mengajak mereka bergabung dalam gerakan Pramuka...

Berita Terkait

Video

Jakarta (ANTARA News) - Banyak pemimpin di dunia lahir dari dunia kepramukaan; tapi kini Pramuka di Indonesia bisa dibilang kurang populer di antara anak-anak dan remaja. Itu dia yang mendorong Presiden Susilo Yudhoyono menilai film "Lima Elang" bisa menginspirasi mereka jadi anggota Pramuka yang baik.

Usai menonton bareng film "Lima Elang" karya sutradara Rudi Sujarwodi di Auditorium I Blitz Megaplex Grand Indonesia Shopping Town, Jakarta, Kamis, Yudhoyono berucap, "Film itu bisa jadi cara paling baik memperkenalkan Pramuka dan mengajak mereka bergabung dalam gerakan Pramuka."

Selain itu, katanya, film itu bisa memberikan inspirasi kepada anak-anak bahwa Pramuka bisa memberikan pendidikan watak dan karakter, keterampilan, keberanian, dan keahlian menjelajah medan. Indonesia memang memerlukan kepemimpinan yang berkarakter; terlebih pada masa depan.

Film "Lima Elang" bercerita tentang persahabatan dan petualangan lima anak (Baron, Rusdi, Aldi, Anton, dan Sindai) yang dipertemukan menjelang dan dalam suatu perkemahan besar Pramuka.

"Lima Elang" itu diprakarsai Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata serta Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. Turut mendampingi Yudhoyono adalah istrinya, Ani Yudhoyono.

Tentu saja presiden tidak sendirian menonton film anyar itu. Ada Menko Kesejahteraan Rakyat, Agung Laksono, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, Jero Wacik, Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigras,i Muhaimin Iskandar, Menteri Perdagangan, Mari Pangestu, dan Menteri Sekretaris Negara, Sudi Silalahi. (D013)

Editor: Ade Marboen

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Tiada ulasan:

Catat Ulasan