Ahad, 31 Julai 2011

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


Korut Kembali Perundingan Nuklir

Posted: 01 Aug 2011 04:36 AM PDT

Korut Kembali Perundingan Nuklir

Iwan Santosa | Robert Adhi Kusumaputra | Senin, 1 Agustus 2011 | 11:36 WIB

SEOUL, KOMPAS.com -Korea Utara siap merundingkan kembali isu nuklir usai pertemuan di New York, Amerika Serikat. Kantor Berita AFP melaporkan dari Seoul, Senin (1/8), perundingan tersebut melibatkan enam pihak. Korut menyatakan memegang komitmen perundingan enam pihak yang diselenggarakan segera tanpa syarat apa pun untuk menerapkan kebijakan perlucutan nuklir sesuai kesepakatan.

Jubir Kementerian Korea Selatang mengatakan, kesepakatan itu dicapai Bulan September 2005. Pihak Pyongyang meninggalkan perundingan bulan April 2009, sebulan sebelum melakukan uji coba senjata nuklir kedua kalinya. Mitra dialog perundingan tersebut adalah Korea Selatan, China, Rusia, Jepang dan Amerika Serikat. Bulan lalu, para juru runding nuklir bertemu di Bali, Indonesia yang ditindaklanjuti dengan diskusi Kamis-Jumat pekan lalu antara AS-Korut di Markas Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York.

Pihak AS mengklaim jalan perundingan damai kembali terbuka. Sedangkan Wakil Menlu Korut Kim Kye Gwan menyebut pembicaraan dengan AS sangat konstruktif dan tepat sasaran. Namun, kedua pihak tidak menjelaskan rencana pertemuan lebih lanjut. Ada pun Jubir Kemlu Korut mengatakan, perundingan berlangsung serius dan dibahas kelanjutan pembicaraan enam pihak dalam semangat konstruktif dan tulus dari semua pihak.

"Semua pihak menyadari perbaikan hubungan bilateral di Semenanjung Korea dan perundingan damai perlucutan nuklir di sana akan memenuhi harapan semua pihak," ujar Jubir Korut tersebut.

Pada tahun 2005 Korut setuju melucuti seluruh senjata nuklir mereka dan dibalas dengan bantuan ekonomi serta diplomatik dari negara yang menjadi pesaingnya. Perundingan semnpat terhenti karena saling curiga di antara para pihak. Korut pun sempat menyerang wilayah Korsel dalam serbuan artilleri bulan November tahun lalu. Perundinggan di New York itu merupakan pertemuan tingkat tinggi pertama antara Pyongyang-Washongton DC sejak utusan khusus Gedung Putih Stephen Bosworth singgah ke Pyongyang Bulan Desember 2009. (AFP/The Straits Times/Iwan Santosa)

 

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.

Pemberontak Ringkus 63 Orang Khadafy

Posted: 01 Aug 2011 03:45 AM PDT

BENGHAZI, KOMPAS.com - Pemberontak Libya pada Minggu (31/7/2011) menangkap sedikitnya 63 orang dalam upaya berkelanjutan untuk memperketat keamanan di kota Benghazi, bagian timur negeri itu, dan mengalahkan kelompok bersenjata yang setia kepada Muamar Khadafy, kata seorang juru bicara.

"Pagi ini kami menangkap sekitar 38 orang dan selanjutnya hari ini meringkus lebih dari 25 orang," kata Mustafa As-Sagazly.

Penangkapan-penangkapan itu terjadi dalam pertempuran sengit selama lima jam terhadap sebuah pabrik bom pinggir jalan, dan pemberontak mengatakan alasan operasi adalah sebuah kelompok bersenjata mendapat perintah dari rezim Khadafy dan dicurigai dalam pembunuhan pemimpin militer mereka.

"Empat pejuang kami tewas dalam operasi itu," kata as-Sagazly. Dia mengatakan, lima loyalis Gaddafi juga tewas dalam bentrokan.

Lalulintas di Benghazi kembali normal pada malam Ramadhan dan ada tanda-tanda di jalan-jalan untuk mendukung pasukan pemberontak yang melakukan serangan terhadap perintah kementerian dalam negeri.

"Kami semua mendukung Brigade 17 Februari," kata poster yang digantung di jalan layang, yang merujuk pada salah satu kekuatan kunci di balik operasi untuk membongkar kelompok yang disalahkan membobol penjara pekan lalu.

"Ada tahanan perang peringkat tinggi" di antara mereka yang melarikan diri dari dua pusat penahanan pekan lalu, kata pemimpin Brigade 17 Februari Ismail as-Salabi.

Dia mengatakan hanya "sebagian kecil" yang melarikan diri selama serangan fajar brigade.

Tempat yang menjadi ajang tembak-menembak sengit meninggalkan bopeng-bopeng akibat peluru di permukiman-permukiman sekitarnya, yang menjadi daya tarik bagi penonton yang penasaran pada siang tetapi oleh saat malam tiba pemberontak kembali meningkatkan keamanan di daerah itu.

Pasukan keamanan berpatroli di jalan-jalan hingga larut malam pada saat para pembeli bertebaran menjelang bulan suci Ramadhan dan bertarawih.

"Segalanya stabil dan aman semalam," kata Sagazly. "Tidak ada konfrontasi."

Para pemberontak, terus mencari anggota-anggota kelompok pro-Khadafy, katanya.

"Beberapa dari mereka melarikan diri dan kami mencoba untuk menangkap mereka di seluruh kota," katanya menambahkan. "Kami menangkap mereka, itu saja."

Dewan Transisi Nasional (NTC) pekan ini mengeluarkan peringatan berulang kepada kelompok-kelompok milisi - atau kataebs - yang tetap berada di luar perintah untuk bergabung dengan para pejuang di garis depan atau pasukan keamanan di Benghazi.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan