ANTARA - Mancanegara |
AS Jamin Bantuan Sipil Akan Terus Mengalir ke Pakistan Posted: 14 Jul 2011 07:22 PM PDT Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat Kamis menjamin kembali Pakistan bahwa mereka akan terus mengirim bantuan sipil ke negara itu setelah mereka menangguhkan 800 juta dolar bantuan militer dalam upaya meminta kerja sama keamanan yang lebih besar. Thomas Nides, wakil menteri luar negeri AS untuk urusan manajemen dan sumber daya, menyampaikan pesan itu dalam pembicaraan melalui telpon dengan Menteri Keuangan Pakistan Abdul Hafeez Shaikh, kata Deplu AS. "Kami mengalami kemunduran pada sisi militer, tapi bantuan sipil kami tetap tidak ditangguhkan," juru bicara Deplu AS Mark Toner mengatakan, melukiskan pembicaraan telepon antara kedua pejabat tersebut. "Kami terus akan bekerja secara produktif pada sisi sipil. Bantuan itu terus akan mengalir," ujar Toner pada wartawan. AS telah menangguhkan bantuan militer -- sekitar sepertiga dari paket pertahanan tahunan-nya senilai 2,7 miliar dolar -- lebih kurang dua bulan setelah operasi yang menewaskan tersangka utama dalang teror Osama bin Laden di dekat akademi militer penting Pakistan. Setelah serangan itu, AS berjanji untuk mempertahankan hubungan yang kokoh dengan Pakistan. Tapi rasa frustrasi AS telah meningkat, termasuk karena keputusan Islamabad untuk mengusir sebanyak 200 personel AS yang direncanakan akan melatih pasukan Pakistan. AS memulai kemitraan perang dengan Pakistan setelah serangan 11 September 2001 di Amerika, ketika Islamabad melepaskan dukungannya pada rezim garis keras Taliban di tetangganya Afghanistan. Pemerintah Presiden Barack Obama yang memegang tampuk pemerintahan pada 2009 telah berjanji untuk mengalihkan hubungan itu dari hanya kerja sama militer dan malahan untuk memusatkan pada pembangunan lembaga-lembaga sipil, sekolah dan infrastruktur Pakistan yang lemah. Toner menyatakan bahwa AS telah memberi Pakistan sekitar 2 miliar dolar dalam bantuan sipil sejak rancangan undang-undang besar kongres disetujui pada 2009. Dari bantuan itu, 550 juta dolar merupakan bantuan darurat untuk banjir sangat besar di Pakistan tahun lalu. (S008/S004/K004) Editor: B Kunto Wibisono Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Pemberontak Bom Pipa Minyak Terpanjang Kedua Kolombia Posted: 14 Jul 2011 06:28 PM PDT Bogota (ANTARA News) - Pipa minyak terpanjang kedua di Kolombia telah dibom pada akhir pekan, kemungkinan terbesar oleh pemberontak sayap kiri, satu sumber di Ecopetrol milik negara mengatakan, Kamis. Itu sedikitnya serangan keempat sejak akhir Februari lalu terhadap pipa Cano Limon-Covenas sepanjang 780 kilometer, yang memiliki kapasitas 220.000 barel minyak per hari, tapi biasanya hanya memompa sekitar 80.000 barel per hari. "Sekarang ini perbaikan telah dipersiapkan bagi pipa itu," kata sumber tersebut. Serangan itu terjadi pada 9 Juli, sumber tersebut menambahkan. Tidak ada perincian lainnya yang bisa didapat. Pemberontak biasa menyerang infrastruktur minyak. Ada 31 serangan terhadap pipa minyak tahun lalu saja, menurut data kementerian pertahanan negara itu. Pemberontak terlama di Amerika Latin sekarang dalam kondisi paling lemahnya dalam beberapa dasawarsa, tapi mereka masih menyerang pipa minyak di daerah-daerah terpencil. Tindakan keras pemerintah yang didukung Amerika Serikat terhadap kelompok-kelompok bersenjata tidak sah telah sangat mengurangi kekerasan di negara itu. (S008/S004/K004) Editor: B Kunto Wibisono Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan