Sindikasi news.okezone.com |
KPK Didesak Segera Panggil Angelina Sondakh Cs Posted: 17 Jun 2011 11:03 PM PDT JAKARTA - Tiga nama baru yang terucap lewat pengakuan Nazaruddin yakni Angelina Sondakh, I Wayan Koster, dan Mirwan Amir, harus segera dipanggil untuk dimintai keterangannya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Jika tidak segera, maka bisa jadi KPK kembali kecolongan dalam mengungkap tersangka baru. "KPK harus segera memanggil pihak-pihak yang disebut, jangan sampai terlambat," kata Peneliti Pusat Kajian Anti-Korupsi Universitas Gadjah Mada, Oce Madril di Jakarta, Sabtu (18/6/2011). Dia menilai, akhir-akhir ini kerja KPK serba terlambat, khususnya dalam menangani kasus-kasus besar dan melibatkan partai penguasa. Akibatnya, kerja KPK menjadi lebih {ngoyo} dalam menghadirkan kembali aktor-aktor yang diduga terkait kasus-kasus korupsi besar tersebut. "Kasus wisma atlet hampir 1 bulan tidak ada pengembangan progresif, kalau dibandingkan masa awal KPK berdiri," ungkapnya. Menurut Oce, KPK harus secepatnya menetapkan tersangka baru. Hal ini untuk menghindarkan proses hukum dari campur tangan parlemen yang bisa mengaburkan permasalahan. "Karena ini berhubungan dengan politisi partai penguasa, saya takut dibikin panja lagi di DPR, seperti kasus Andi Nurpati yang diulur-ulur, kemudian DPR masuk, enggak tahu ujungnya ke mana," paparnya. |
Pukat UGM: Nazaruddinkan Andi Nurpati Posted: 17 Jun 2011 10:59 PM PDT JAKARTA - Partai Demokrat didesak segera menonaktifkan Ketua Divisi Komunikasi dan Informasi, Andi Nurpati dari jabatannya. "Nazaruddinkan Andi Nurpati," tegas Oce dalam diskusi "Polemik" Trijaya, di Warung Daun, Cikini, Jakarta, Sabtu (18/6/2011). Pasalnya, secara aturan etis, selama Andi yang diduga menjadi aktor intelektual dalam merancang surat palsu untuk meloloskan caleg ke DPR ini masih punya jabatan di partai penguasa, maka dia akan tetap memiliki hak dilindungi secara politik. "Kalau begitu, artinya penegakkan hukum akan diintervensi oleh politik," ujarnya. Oce juga menengarai, kepindahan Andi Nurpati dari KPU ke Partai Demokrat selepas Pemilu 2009 adalah terkait masalah surat palsu tersebut. "Kalau dianalisa secara politik, masuknya Andi Nurpati ke Partai Demokrat itu sebagai upaya mencari rumah perlindungan," ungkapnya. |
You are subscribed to email updates from Sindikasi news.okezone.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan