Khadafi: Bom Nuklir Pun Tak Akan Membuat Saya Pergi Posted: 17 Jun 2011 12:45 PM PDT TRIPOLI - Meski terus digempur oleh pasukan pemberontak yang dibantu pasukan NATO, Presiden Libya Moammar Khadafi bersikukuh tak akan turun dari jabatannya. Bahkan, Khadafi sesumbar bom nuklir pun tak akan membuatnya menjauh. Hingga saat ini, tidak ada tanda-tanda Khadafi akan menyerah meski pasukan pemberontak dan NATO terus berupaya melancarkan serangan di Tripoli bahkan menghancurkan kediaman pribadinya dengan bom. Dia justru kerap muncul di tengah ribuan pendukungnya atau menunjukkan video sedang santai bermain catur. "Ini adalah pertama kalinya mereka akan menghadapi bangsa dengan sejuta senjata. Mereka akan kalah, pasukan aliansi akan kalah," kata Khadafi melalui sambungan telepon seperti dikutip dari Sky News, Sabtu (18/6/2011). "Kami berada di negara kami dan kami memutuskan untuk tetap tinggal dan mempertahankannya. Kami tetap tinggal, kami tetap tinggal. Biarkan mereka bahkan menggunakan bom nuklir," katanya. Khadafi juga menyebut pemberontak yang ingin mendongkelnya sebagai pengkhianat dan pengecut. (abe)
Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Pengadilan Inggris Cabut Larangan Gaya Rambut Cornrow di Sekolah Posted: 17 Jun 2011 11:41 AM PDT LONDON - Pengadilan Tinggi Inggris memutuskan larangan tehadap gaya rambut cornrow oleh sekolah tinggi St Gregorius Catholic Science College di London telah menimbulkan diskriminasi dan mesti diubah. Selama ini, sekolah tinggi tersebut mengharuskan siswa pria bergaya rambut pendek tradisional sebagai upaya menghapuskan simbol yang berhubungan dengan geng tertentu. Namun, aturan ini digugat ke pengadilan oleh seorang siswa berusia 11 tahun ketika dirinya ditolak masuk saat menghadiri hari pertama sekolah dengan gaya rambut cornrow. Pengacara siswa yang kini berusia 13 tahun tersebut mengatakan, larangan itu melanggar hukum diskriminasi ras dan seks karena siswa perempuan diperbolehkan berkepang. Hakim yang memutus perkara tersebut pada hari Jumat kemarin mengatakan, larangan tersebut secara tidak langsung telah menyebabkan diskriminasi rasial. "Conrow harus diperbolehkan jika hal itu merupakan tradisi asli keluarga berdasarkan alasan budaya dan sosial," katanya seperti dilansir Yahoo News, Sabtu (18/6/2011). Pihak St. Gregorius tampak kecewa dengan putusan ini karena menurut mereka gaya rambut cornrow kerap menjadi lambang budaya geng tertentu. (abe)
Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan