Sabtu, 4 Jun 2011

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Malaysia Temukan Jenazah TKI Asal Trenggalek Tenggelam

Posted: 04 Jun 2011 07:10 AM PDT

Batam (ANTARA News) - Otoritas Malaysia menemukan satu tenaga kerja Indonesia asal Trenggalek, Jatuim, yang menjadi korban tenggelamnya kapal kayu di Perairan Tanjung Ayam, Malaysia.

"Pihak APPM menemukan lagi satu jenazah TKI," kata Konsulat Jenderal RI Johor Bahru Jonas Lomban Tobing melalui telepon, Sabtu.

Ia mengatakan, "The Malaysian Maritime Enforcement Agency" (APPM) menemukan jenazah Jumagin asal Trenggalalek, Jawa Timur.

Tobing mengatakan, dalam saku jenazah ditemukan dompet berikut identitas korban yang menyebutkan bernama Jumagin, lahir di Trenggalek, 25 April 1971.

Dari KTP yang terdapat dalam sakunya juga diketahui bahwa korban beralamat di Dusun Depok, RT12/14 Desa Karang Anyar, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

"Jenazah sekarang berada di Hospital Kota Tinggi Johor," kata Konsulat.

KJRI Johor Bahru tengah berupaya menghubungi keluarga korban atau ahli waris untuk kepentingan pemakaman, kata dia.

Sementara itu, otoritas Malaysia masih meneruskan mencari enam korban kapal tenggelam lainnya.

"Pencarian masih tetap dilakukan dengan patroli rutin, " kata konsulat.

Sebuah kapal kayu pembawa tenaga kerja Indonesia tenggelam di Perairan Johor Timur, Malaysia, Rabu lalu saat hendak berlayar dari negeri jiran ke Batam.

Sebanyak 17 dari 24 kortban tenggelam berhasil diselamatkan APPM, setelah sekitar tujuh jam terapung di perairan Malaysia.

Kapal kayu yang tenggelam Rabu sekitar pukul 3.30 WIB dipastikan ilegal karena berlayar tidak melalui pelabuhan resmi.(*)
(T.Y011/M026)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Dewan Dakwah : Dakwah Harus Disampaikan dengan Bijak

Posted: 04 Jun 2011 06:54 AM PDT

Pamekasan (ANTARA News) - Dakwah Islam hendaknya disampaikan secara bijak dan tidak menghakimi agar wajah Islam tampil dengan simpatik, kata Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Amlir Syaifa Yasin.

"Inilah yang menjadi metode Dewan Dakwah dalam menyebarkan syiar Islam," kata Amlir Syaifa Yasin kepada ANTARA seusai menghadiri pelantikan Dewan Dakwah Cabang Pamekasan periode 2011-2014 di pendopo Ronggosukowati Pemkab Pamekasan, Sabtu.

Menurut dia, stigma bahwa Islam identik dengan kekerasan dan terorisme sebenarnya merupakan dampak dari metode dakwah yang kurang bijaksana.

Oleh karenanya, sambung Amlir Syaifa, dalam menjalankan misi dakwah, pengurus Dewan Dakwah di berbagai tingkatan, baik di pusat, provinsi maupun kabupaten, hendaknya berpegang pada metode dakwah yang santun.

"Kepentingan kita di Dewan Dakwah ini sebenarnya adalah bagaimana menjadikan umat terbaik di muka bumi ini atau `khairo ummah," kata Amlir Syaifa.

Untuk mencapai tujuan `khairo ummah`, kata dia, maka cara-cara yang perlu dilakukan juga dengan cara terbaik, semisal dengan tidak membuat masyarakat resah, peledakan bom atas nama agama ataupun dengan cara-cara lain di luar batas kesantunan.

Sistem indoktrinasi atau cuci otak yang dilakukan oleh sebagian kelompok Islam selama ini, menurut Amlir Syaifa Yasin, itu adalah sistem yang keliru dalam metode dakwa Islam.

"Tidak ada paksaan dalam Islam. Islam itu agama yang egaliter," ucapnya menjelaskan.

Sementara terkait dengan usulan sebagian kelompok agar memasukkan kembali nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan, Amlir menyatakan, substansi nilai-nilai Pancasila tidak ada yang bertentangan dengan Islam.

"Tapi tentunya perlu metode baru, sehingga nilai-nilai lebih membumi dan terlaksana di masyarakat, itu yang terpenting," katanya menambahkan.

Saat menyampaikan sambutan di hapadan para pengurus Dewan Dakwah Pamekasan dan jajaran Muspida, Sekjen Dewan Dakwah ini sempat menyampaikan hasil pertemuan jajaran pengurus pusat dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang meminta organisasi tersebut membantu pemerintah, meluruskan pemahaman agama, khususnya Islam, yang tidak sesuai dengan nilai-nilai hakiki ajaran agama.

"Ketika itu kami menyanggupi, karena itu memang sesuai dengan misi dakwah kita, yakni mengajak dengan cara santun," kata Amlir Syaifa Yasin menuturkan.

Pengurus Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Cabang Pamekasan yang dilantik Sabtu (4/6) di pendopo Pemkab itu antara lain Alwi, Hisam el-Qodri, Imron Firdaus dan Abd Latif. Mereka itu masing-masing sebagai Ketua Majelis Dewan Suro, Ketua, Sekretaris dan Bendahara.(*)

(T.KR-ZIZ/M026)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan