Sabtu, 4 Jun 2011

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Presiden Pakistan Hendak Dibunuh

Posted: 04 Jun 2011 05:37 PM PDT

Segumpal asap mengepul dari belakang sementara seorang tentara menelepon di pintu masuk Markas Udara Angkatan Laut Mehran yang diserang oleh miltan di Karachi, Minggu (22/5). (FOTO ANTARA/REUTERS/Athar Hussain)

Berita Terkait

Video

Islamabad (ANTARA News) - Satu percobaan pembunuhan  Presiden Pakistan Asif Ali Zardari telah digagalkan ketika delapan anggota komplotan pembunuh ditangkap masing-masing di Islamabad dan provinsi Punjab, lapor saluran TV lokal berbahasa Inggris Express Sabtu malam seperti dikutip Xinhua.

Menurut laporan itu, pasukan keamanan pertama kali mendapatkan informasi tentang rencana beberapa teroris untuk membunuh Presiden Pakistan pada 21 Mei dengan mencegat panggilan dan menangkap empat dari mereka di Islamabad, dan empat lagi di berbagai wilayah di provinsi Punjab, Sabtu.

Rincian rencana dan delapan teroris ditangkap belum tersedia saat ini.

Sejak pembunuhan pemimpin Alqaeda Osama bin Laden oleh pasukan AS di barat laut kota Pakistan Abbottabad pada 2 Mei, baik Taliban Pakistan maupun Alqaeda bersumpah untuk membalas kematian Osama dan mengancam akan melancarkan serangan terhadap militer, polisi dan pasukan keamanan selain para pejabat tinggi Pakistan.

Taliban Pakistan mewujudkan kata-kata mereka itu dengan melancarkan serangkaian serangan di seluruh negeri.

Serangan serius mereka itu termasuk serangan bom bunuh diri kembar di pusat pelatihan pasukan bersenjata perbatasan di barat laut kota Pakistan Charsadda pada 13 Mei, di mana 98 orang tewas dan lebih dari 140 lainnya terluka.

Satu serangan terhadap pangkalan udara angkatan laut Pakistan di Karachi pada 22 Mei, di mana lebih dari selusin personil keamanan tewas sementara dua peswat P3C Orion pengintai buatan AS dan satu helikopter hancur.

Selain itu, sebuah mobil bom bunuh diri menyerang negara barat laut kota Hangu pada 26 Mei, di mana 36 orang tewas dan lebih dari 50 lainnya terluka.

Taliban Pakistan jelas melancarkan serangan balas dendam itu di mana sebagian besar korban adalah tentara, polisi dan Amerika Serikat.

Pada 20 Mei, dua pegawai konsulat AS di Peshawar dihantam bom yang ditanam di pinggir jalan dengan menewaskan satu orang yang sedang lewat dan beberapa lainnya terluka, selain dua diplomat Amerika Serikat itu.(*)

H-AK/B009

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

PM Jepang Berencana Mundur Agustus Nanti

Posted: 04 Jun 2011 05:25 PM PDT

Naoto Kan (FOTO.ANTARA/REUTERS / Damir Sagolj)

Berita Terkait

Video

Tokyo (ANTARA News) - Perdana Menteri Jepang Naoto Kan berencana mengundurkan diri Agustus nanti, demikian laporan Kyodo News mengutip sumber-sumber pembantu perdana menteri seperti dikutip Xinhua.

Partai oposisi Jepang mengajukan mosi tidak percaya kepada Kan Rabu lalu dalam upaya melengserkan perdana menteri karena penanganan yang tidak memuaskan selama krisis pasca-gempa dan tsunami Maret 2011.

Kan selamat dari mosi tidak percaya Kamis lalu setelah berjanji untuk mundur usai negara pulih dari dampak gempa bumi dan tsunami dahsyat.  Dan akan menyelenggarakan pertemuan partai sebelum pemungutan suara.

Namun, Jumat kemarin anggota parlemen yang berkuasa dan oposisi mengecam Kan saat ia mengisyaratkan tetap berkuasa sampai sekitar Januari justru ketika pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima No.1 yang lumpuh akibat gempa dan tsunami mencapai target berada di bawah pengendalian.

Pendahulu Kan, Yukio Hatoyama, yang mendukung perdana menteri dan menentang mosi tidak percaya dengan syarat Kan akan segera lengser, mencela Kan karena telah menarik kata-katanya, dan mengatakan Kan "tidak boleh bertindak seperti bajingan."

Hatoyama mengancam akan "mengambil tindakan," dengan mengatakan bahwa ia akan meminta semua anggota parlemen Partai Demokrat Jepang (DPJ) dari kedua majelis parlemen untuk "memanggang" Kan jika ia menolak seruan pengunduran dirinya.

H-AK/A011

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan