ANTARA - Peristiwa |
Megawati Akan Hadiri Rapat Paripurna MPR Posted: 09 May 2011 06:56 AM PDT Jakarta (ANTARA News) - Presiden RI periode 2001-2004, Megawati Soekarnoputri, menyatakan kesediannya memenuhi undangan MPR guna menghadiri rapat paripurna Peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945 yang akan diselenggarakan di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, pada 1 Juni 2011. Wakil Ketua MPR RI, Hajriyanto Y. Thohari, mengatakan hal itu setelah pimpinan MPR RI berkunjung ke kediaman Megawati Soekarnoputri, di Jakarta, Senin, untuk menyampaikan undangan tersebut secara langsung. Menurut Hajriyanto, pada saat dialog antara pimpinan MPR RI dan Megawati, Ketua Umum PDI Perjuangan itu menyatakan kesediaannya untuk menghadiri rapat paripurna peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945, pada 1 Juni mendatang. "Pada kesempatan tersebut Ibu Mega juga menyatakan kesediaannya untuk menyampaikan pidato pada rapat paripurna mendatang," katanya. Selain mengundang Presiden RI ke-5, Megawati Soekarnoputri, pimpinan MPR RI juga akan mengundang secara langsung Presiden RI ke-3, BJ Habibie. Rencananya, kata dia, pimpinan MPR RI akan mendatangi kediaman BJ Habibie untuk bersilaturahim sekaligus menyampaikan undangan secara langsung, pada Rabu (11/5). "Kami akan mengunjungi kediaman Pak Habibie, mengundang beliau untuk hadir sekaligus meminta kesediaannya untuk berpidato," katanya. Pimpinan MPR RI, selain mengundang para mantan presiden, juga akan mengundang para mantan Wakil Presiden, yakni Try Sutrisno, Hamzah Haz, dan M. Jusuf Kalla, untuk hadir pada rapat paripurna MPR pada 1 Juni 2011. Menurut Hajriyanto, undangan langsung dari pimpinan MPR RI sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan kepada para mantan pemimpin negara Indonesia. "Pada silaturrahmi tersebut, sekaligus memberikan kesempatan untuk menyampaikan harapan dan masukannya dalam menyikapi kondisi dan permasalahan bangsa," katanya. Editor: Priyambodo RH Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Inisiatif Indonesia Atasi Konflik ASEAN Harus Diapresiasi Posted: 09 May 2011 06:46 AM PDT "Relevansi eksistensi ASEAN harus diupayakan oleh negara-negara ASEAN sendiri." Berita Terkait Video Dalam keterangan persnya yang diterima ANTARA News, Senin, Hikmahanto menilai bahwa melalui inisiatifnya itu Indonesia telah menunjukkan kiprahnya sebagai Ketua ASEAN yang tidak sekedar memegang posisi ketua sekedar rotasi. "Indonesia telah berani untuk mengambil inisiatif menyelesaikan sengketa antar-anggota ASEAN oleh ASEAN dengan prinsip-prinsip yang berlaku dilingkungan ASEAN," katanya. Menurut dia, sudah seharusnya negara-negara ASEAN saling menyelesaikan permasalahan yang muncul di antara mereka, bahkan yang menjadi perhatian internasional. "ASEAN tidak seharusnya merasa ewuh pakewuh atau menghindari penyelesaian masalah di ASEAN karena tenggang rasa," katanya. Disebutkannya bahwa prinsip non-intervensi kerap menjadi alasan bagi satu negara ASEAN untuk tidak berinisiatif menyelesaikan masalah negara anggota ASEAN lainnya. "Relevansi eksistensi ASEAN harus diupayakan oleh negara-negara ASEAN sendiri. Indonesia sebagai Ketua ASEAN sudah memulainya," ujarnya. Thailand dan Kamboja dalam beberapa tahun terakhir terlibat konflik terbuka di seputar kuil kuno Preah Vihear, yang terletak di perbatasan kedua negara. Belasan orang telah tewas akibat baku tembak dan puluhan orang mengungsi dalam insiden di perbatasan kedua negara itu. Editor: Priyambodo RH Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Nasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan