Sindikasi news.okezone.com |
Sebab Bentrokan Tentara vs Petani Versi Polisi Posted: 17 Apr 2011 01:11 AM PDT JAKARTA - Tentara dan warga Desa Jetro Jenar, Bulu Pesantren, Kebumen, Sabtu 16 April kemarin terlibat bentrokan. Setidaknya 13 warga mengalami luka-luka, dan 4 di antaranya mendapat luka tembak. Kadiv Humas Irjen Pol Anton Bahrul Alam saat menggelar jumpa Pers di Rupatama Mabes Polri memberikan penjelasan bentrokan tersebut. "Soal Kebumen kemarin, tadi siang sudah berkordinasi dengan Kapolda Jateng. Kronologi, di Kecamatan Bulus ada jalan yang diblokade masyarakat jalan menuju Puslitbang TNI, saat Asbang Kasad masuk enggak bisa, beliau kembali tidak ada masalah," ujar Anton mengawali, Minggu (17/4/2011). Setelah hal tersebut, ada anggota yang coba buka blokade itu, sehingga terjadi tindakan anarki sehingga masyarakat yang blokade merusak gapura. "Ada yang diamankan 8 orang dan upaya paksa. Untuk kasus ini, untuk masyarakat yang merusak gapura ditangani Polri. Anggota kena penganiayaan ditangani pomdam," tutupnya. |
13 Korban Bom Cirebon Masih Dirawat Posted: 17 Apr 2011 01:08 AM PDT JAKARTA - Mabes Polri menyatakan korban luka yang masih dirawat akibat terkena ledakan bom di Masjid Ad Dzikra Mapolresta Cirebon, Jawa Barat, tinggal 13 orang. "Alhasil dari 30 tinggal 13 orang yang masih dirawat, enam luka berat, sisanya luka ringan," ucap KadivHumas Mabes Polri, Irjen Pol Anton Bahrul Alam saat menggelar jumpa pers di Rupatama Mabes Polri, Jalan Trunojoyo Nomor 1, Jakarta Selatan, Minggu (17/4/2011). Kapolres Cirebon AKBP Herukoco, lanjutnya, tadi pagi dipidahkan ke Rumah Sakit Pertamina. Anton berharap dalam waktu dekat kesehatan AKBP Herukoco bisa pulih. "Tentu anggota kami di lapangan berusaha keras mengungkap kasus ini untuk itu kami berharap masyarakat dukungan dan ketenangannya," imbuhnya. Sejauh ini Polri juga telah memeriksa 19 saksi untuk dimintai keterangan terkait kasus bom bunuh diri tersebut. "Perkembangan update data ledakan bom, sampai hari ini sudah melakukan pemeriksaan saksi 19 orang. Termasuk anggota kami," paparnya. Polri mengaku belum dapat memastikan bahwa pelaku pengeboman adalah M Syarif. "Di RS Polri ini sedang berjalan jadi kami masih menunggu juga. Memang menurut SOP internasional itu memakan waktu 12-13 hari," tutupnya. Untuk memastikan tersangka pelaku benar-benar M Syarif, polisi akan melakukan pembandingan sampel DNA dari orangtua Syarif. Yaitu Abdul Kadir (66) dan Ratu Srimulat (50). "Sampai saat ini proses berlangsung kita tunggu hasilnya, agar proses ini berjalan lancar sehingga berdasarkan science benar-benar memang ini adalah M Syarif," tutupnya. |
You are subscribed to email updates from Sindikasi news.okezone.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan