KOMPAS.com - Internasional |
William Harus Tunggu Kate 45 Menit Posted: 18 Apr 2011 02:48 AM PDT LONDON, KOMPAS.com — Pangeran William harus menunggu Kate Middleton selama 45 menit di Westminster Abbey pada hari pernikahan mereka, demikian menurut jadwal resmi acara pernikahan pasangan itu. Jadwal rinci acara hari pernikahan pasangan itu pada 29 April dan perayaannya telah dirilis Istana St James, Sabtu (16/4/2011). Rincian jadwal tersebut mengungkapkan, Pangeran William dan pendampingnya, Pangeran Harry, akan tiba di Westminster Abbey jauh sebelum pengantin wanita datang. Dua bersaudara itu meninggalkan Clarence House pada 10.10 dengan sebuah limusin negara, lalu tiba lima menit kemudian, dan menunggu hampir 40 menit sambil berbaur dengan para tamu sebelum upacara pernikahan dimulai. Jadwal-jadwal itu menunjukkan, Prince of Wales (Pangeran Charles yang adalah ayah William) dan Duchess of Cornwall (Camilia Parker, istri Charles, yang merupakan ibu tiri William) akan meninggalkan rumah mereka di London, Clarence House, pada pukul 10.38, dan tiba empat menit kemudian. Sementara Ratu Elizabeth dan Duke of Edinburgh meninggalkan Istana Buckingham pada 10.40 dan tiba lima menit kemudian. Kate Middleton dan ayahnya, Michael, yang dijadwalkan menuju Abbey tepat sebelum pukul 11.00, tetapi Kate mungkin memilih untuk terlambat beberapa menit agar Pangeran William menunggunya. Pada pukul 12.15 kereta kuda kedua mempelai yang dikawal Kavaleri Rumah Tangga Kerajaan Inggris, lalu diikuti oleh Ratu Elizabeth yang juga dengan kawal Kavaleri Rumah Tangga, akan meninggalkan Abbey menuju Istana Buckingham. Massa di luar Istana untuk pertama kalinya akan sekilas melihat pasangan pengantin baru itu pada pukul 13.25 saat mereka bergabung dalam keluarga dekat mereka di balkon. Istana St James juga mememastikan, Kate Middleton akan menghabiskan malam terakhirnya sebagai wanita lajang di sebuah hotel eksklusif di London, yaitu di The Goring, sebuah tempat favorit orang kaya dan terkenal selama puluhan tahun, dikelilingi keluarga dan teman-temannya. Kate telah membuat pilihan pribadi untuk menghabiskan malam sebelum hari pernikahan di sebuah tempat mewah milik swasta ketimbang di sebuah istana kerajaan. Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Posted: 18 Apr 2011 02:01 AM PDT JAKARTA, KOMPAS.com — Sana sini di Malaysia ini ada bau Nusantara. Kata modern ialah–sana sini Malaysia ada Indonesia di dalamnya. Nusantara itu hebat di mata Malaysia. Bukanlah saya kata Indonesia itu tidak hebat tetapi apa yang nak saya ingin utarakan ialah bahawa suatu masa dulu leluhur kita memang hebat. Demikian pandangan Nazri Yahya, warga Malaysia yang menuliskan pandangannya di Kompasiana. Berikut tulisan selengkapnya, yang merupakan seri pertama dari beberapa seri tulisannya... Malaysia itu tidak hebat dan Indonesia itu pun tidak hebat. Yang hebat ialah bangsa nusantara itu. Malaysia, Indonesia mungkin hilang suatu hari nanti, sama seperti hilangnya Melaka, Langkasuka, Majapahit dan Sriwijaya. Saya kata mungkin, sebab tamadun dunia ini sentiasa berubah dan tidak akan kekal. Yang kekal ialah bangsa nusantara. Baiklah apa yang dikatakan ikon tertinggi yang boleh kita lihat di negara Malaysia ini? Mari kita lihat tiga symbol tertinggi di Malaysia yang memang diakui oleh orang ramai. Dari banyak-banyak symbol tertinggi negara ini, mari kita pilih tiga dari nya. Yang pertama ialah Raja Berdaulat. Malaysia ada raja bertakhta, yang berkuasa memerintah Negara. Raja adalah rakyat dan rakyat adalah raja. Raja adalah wang dan di wang kertas Malaysia ada lambang raja. Wang adalah tanda kemakmuran negara. Lagi banyak wang lagi kaya seseorang atau sesebuah negara. Wang adalah sumber kuasa. Semua negara berbangga dengan wang kertasnya. Apa ikon yang tertara di wang kertas adalah tanda kuasa. Hanya symbol terkuat sahaja yang diletakkan di mata wang. Apa simbol terkuat mata wang Malaysia? Ia adalah raja. Raja ialah symbol negara Malaysia. Rukunnegara meletakkan kesetiaan kepada raja sebagai rukun nombor dua dari 5 rukun negara. Semua mesti patuh kepada raja. Kepatuhan kepada raja adalah lambang dan tunjang kepada kerukunana Negara ini. Raja menjadi lambang harmoni semua kaum di Malaysia. Raja Malaysia yang pertama ialah Tuanku Abdul Rahman Ibni Al-Marhum Tuanku Muhammad yang bertakhta di negara bahagian Negeri Sembilan sebagai raja dari tahun 1933-1960. Pemerintahan baginda di Negeri Sembilan adalah selama hampir 33 tahun. Baginda adalah seorang peguam (lawyer) dan sebagai seorang yang professional ketika itu baginada telah dilantik sebagai raja Malaysia yang pertama (di Malaysia dikenali dengan sebutan sebagai Yang Dipertuan Agung). Tahukah anda bahawa beliau adalah keturunan asli raja Pagar Ruyung dari Sumatera? Ya, keturunan asal raja dari Sumatera, Indonesia. Baginda adalah keturunan yang ke-11 dari Sultan Abdul Jalil yang memerintah Pagar Ruyung pada awal abad yang ke-16. Orang Minang di Malaysia terutama dari Negeri Sembilan sangat berbangga dengan pertabalan ini. Sangat berbangga. Dan orang Minang yang bertebaran di seluruh dunia juga patut berbangga bahawa 'orang awak' jadi lambang kuasa di Malaysia dan terus kekal jadi lambang kuasa hingga hari ini. (bersambung) Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan