Republika Online |
PBB: Penyakit tak Menular Penyebab Kematian di Seluruh Dunia Posted: 27 Apr 2011 05:08 PM PDT REPUBLIKA.CO.ID,PBB, NEW YORK--Penyakit tak menular (NCDs) adalah pembunuh utama hari ini dan meningkat terus, kata juru bicara PBB Martin Nesirky di Markas PBB, New York, Amerika Serikat, Rabu (27/4). "Kenaikan NCDs kronis menjadi tantangan yang sangat besar," kata Nesirky kepada wartawan di Markas PBB. Ia mengutip pernyataan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Margaret Chan, "Buat sebagian negara, tak berlebihan untuk menggambarkan situasi itu sebagai bencana yang mengintai; bencana bagi kesehatan, bagi masyarakat, dan yang terpenting bagi ekonomi nasional." WHO mengeluarkan laporan status global pertama mengenai NCDs, Rabu (27/4), yang menyatakan 36,1 juta orang meninggal pada 2008 akibat kondisi seperti sakit jantung, stroke, penyakit paru-paru kronis, kanker dan diabetes. Sementara itu negara yang berpenghasilan rendah dan menengah menghadapi hampir 80 persen kematian akibat semua penyakit tersebut. Namun, jutaan kematian dapat dicegah dengan penerapan lebih kuat semua tindakan yang ada hari ini seperti pemantauan anti-tembakau yang lebih kuat dan peningkatan makanan yang lebih sehat, kegiatan fisik dan pengurangan penggunaan alkohol secara berbahaya, serta peningkatan akses manusia ke perawatan kesehatan dasar, tambah Nesirky. Laporan baru itu dikeluarkan selama Forum Global WHO mengenai NCDs, yang dihadiri oleh 300 tokoh penting dari seluruh dunia di Moskow, Rusia, untuk melakukan tindakan mengenai NCDs. Forum tersebut menyediakan saran buat semua negara dan memberi perhatian khusus pada kondisi di negara yang berpenghasilan rendah dan menengah, yang menghadapi serangan paling keras NCDs. Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Hati-hati, 20 Persen Kanker Disebabkan oleh Infeksi Lo! Posted: 27 Apr 2011 04:00 PM PDT REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Direktur Diamantina Institute, Australia, Prof Ian Frazer, mengatakan, 20 persen penyakit kanker di seluruh dunia disebabkan oleh infeksi. "Satu dari tiga di antara kita akan terjangkit kanker dalam tahap tertentu," katanya di depan para mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga, Surabaya. Menurut dia, di Australia sebuah kelompok kanker misterius telah menyebabkan diluncurkannya sebuah penyelidikan tak lazim. "Sebanyak 16 wanita yang bekerja dalam satu tempat kerja terjangkit kanker payudara, sebagian besar dari mereka masih muda," katanya. Dan, yang lebih mengejutkan lagi, tak satu pun penderita kanker di Australia itu yang memiliki riwayat keluarga atas penyakit tersebut. Satu tim ilmuwan telah memulai penyelidikan untuk mengetahui apakah kemungkinan penyebabnya adalah virus. "Ini suatu ide kontroversial dengan dampak yang luar biasa," katanya. Sementara itu, di Amerika Serikat para peneliti sedang memburu suatu virus yang memicu kanker payudara pada tikus. Di Inggris, penyakit leukemia pada anak sedang diteliti dan infeksi adalah tersangka utamanya, sedangkan di Jerman, para detektif yang cerdas memecahkan teka-teki maut dari virus-virus yang menyebabkan kanker serviks. Di Vanuatu, terjadi revolusi medis atas peluncuran vaksin pertama di dunia yang khusus direkayasa untuk menghentikan kanker. Frazer datang ke Indonesia untuk memberikan pemahaman tentang kanker dan pemutaran film dokumenter di FK Universitas Indonesia, Jakarta, Selasa (26/4) dan di FK Unair, Surabaya, Rabu. Ia adalah pencipta vaksin human papillomavirus (HPV), vaksin pertama yang dirancang khusus untuk menghentikan kanker serviks. Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from Republika Online - Gaya Hidup RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan