detikcom |
Berburu Ramuan Teh Terbaik di Zhongshan Lu Posted: 27 Apr 2011 12:47 PM PDT Kamis, 28/04/2011 02:47 WIB "Ini tempat terbaik di China bagian tenggara untuk mencari teh. Semua jenis teh tersedia di sini," kata Muslim, seorang turis asal Indonesia kepada detikcom, di Zhongshan Lu Road, Xiamen, Fujian, Republik Rakyat China, pekan lalu. Dari ujung barat yang menghadap pantai hingga ujung jalan sepanjang kurang dari 1 km, belasan bahkan puluhan toko menjajakan berbagai macam teh. Toko itu berhimpit dengan toko souvenir, giok, baju, permainan, atau alat elektronik. Namun aroma teh tidak bisa lepas dari hidung. Selalu tercium wangi lembut dan memberikan sensasi minum teh sejak ribuan tahun lalu. "Yang khas dari sini adalah jenis teh 'lapsang souchong'. Merupakan teh hitam yang dikeringkan menggunakan api kayu pine. Dengan itu mempunyai perasa asap yang kuat. Ditanam di daerah Fujian. Diperdagangkan dan dikapalkan ke berbagai negara lewat Xiamen sejak dulu," ucap seorang pramuniaga di Zhongshan Lu. Variasi teh yang berjajar di Zhongshan Lu sangat lengkap seperti teh putih, teh hijau, teh hitam dan teh oolong. Untuk yang terakhir, merupakan teh yang pengoksidaannya dihentikan antara antara teh hijau dan teh hitam. Masing-masing memberikan efek, aroma dan rasa yang berbeda. Selain itu, terdapat pula teh 'pur-erh', sejenis teh khas dari asal Yunan. Teh ini dipadatkan dalam bentuk seperti batu-bata, cakera atau gasing. Ada juga 'teh Kuning Samaada' yang merupakan teh berkualis tinggi yang pada sejarahnya dihidangkan untuk anggota istana kekaisaran. "Harganya murah. Ada yang model kiloan, ada yang model kemasan. Tehnya berbeda dengan di Indonesia, kebanyakan daunnya lebih kecil, lembut dan harum tanpa diberi melati pengharum," imbuh Muslim. Menurut sejarah, tradisi minum teh berasal dari RRC sejak 5.000 tahun silam. Namun, asal mula teh masih merupakan legenda. Salah satunya cerita tentang Kaisar Shen Nung. Pada suatu hari, Kaisar Shen Nung akan minum air hangat, Namun saat air dimasak beberapa daun jatuh dari pohon yang menjuntai dan tertiup angin ke panci. Sang Kaisar ingin tahu dan memutuskan untuk mencicipi air rebusan tersebut. Kaisar pun merasakan air itu sedap dan menyehatkan tubuh. Pada abad ke-17, pedagang dari bangsa Belanda dan Portugis pertama kali memperkenalkan teh ke Eropa. Bangsa Rusia merupakan penggemar awal teh di Eropa. Teh yang mereka bawa melalui jalan darat dari Cina menggunakan kereta yang ditarik oleh unta. "Kalau ke China, tidak lengkap kalau tidak membawa pulang oleh-oleh asli sejak ribuan tahun lalu yang menyehatkan, teh," pungkas sang pramuniaga. (Ari/lrn) Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda! Redaksi: redaksi[at]staff.detik.com |
Paket di Cililitan Berisi Kelereng & Paku, Dekat Pipa Gas Posted: 27 Apr 2011 10:49 AM PDT Kamis, 28/04/2011 00:49 WIB Menurut Petugas penjaga pintu air, Ihwan Maulana (29), paket mencurigakan tersebut ditemukannya sekitar pukul 19.00 WIB. Paket tersebut berada di antara pipa gas dan pipa kabel PLN yang melintasi pintu air. "Teman saya, Buyung, saya suruh cek bungkusan itu, dia kaget dan langsung loncat," kata Ihwan saat dijumpai wartawan, di Jl Dewi Sartika (sebelumnya Jl Kramatjati), Cililitan, Jakarta Timur, Kamis (28/4) dini hari. Menurut kesaksian Buyung, kata Ihwan, bungkusan yang dibalut plastik hitam itu berisikan kaleng susu krimer dan di atasnya terdapat lampu led berwarna biru. "Ada kabelnya dan isolasi hitam juga," kata Ihwan. Ihwan lantas melaporkan temuan tersebut sekitar setelah sebelumnya dia ragu untuk melaporkan kepada kepolisian setempat. Paket yang ditemukan petugas penjaga pintu air tersebut diledakkan sekitar pukul 23.45 WIB setelah sebelumnya Tim Gegana Polda Metro Jaya menyelidiki paket yang diduga bom tersebut. Pantauan detikcom, serpihan paket mencurigakan tersebut terdapat pecahan kelereng dan paku kecil. Serpihan tersebut langsung diamankan Inafis untuk dilakukan penyelidikan. Sehari sebelumnya, paket berupa rangkaian kabel, 4 batu baterai, pipa paralon berdiameter 1 inci, dan timer juga ditemukan di tempat sama. Paket tersebut lantas diledakkan tim Gegana. (ahy/lrn) Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda! Redaksi: redaksi[at]staff.detik.com |
You are subscribed to email updates from detiknews To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan