KOMPAS.com - Regional |
Incar Adipura, PKL Disingkirkan Posted: 14 Apr 2011 07:56 AM PDT Adipura Incar Adipura, PKL Disingkirkan Ingki Rinaldi | A. Wisnubrata | Kamis, 14 April 2011 | 14:56 WIB PADANG, KOMPAS.com - Penghargaan Adipura yang tengah diburu Kota Padang membuat belasan pedagang kaki lima yang menempati trotoar pada sejumlah ruas jalan di Kota Padang, Sumatera Barat, Rabu (13/4/2011) digusur. Yudi Arman (29), salah seorang pedagang aksesoris wanita di trotoar Jalan Belakang Olo, Kota Padang kaget karena tidak ada pemberitahuan soal penggusuran itu. Kasat Polisi Pamong Praja Kota Padang Yadrison menepis anggapan bahwa penggusuran pedagang kaki lima dilakukan untuk kepentingan meraih penghargaan Adipura. "Ini pekerjaan rutin, untuk melaksanakan perda," katanya. Namun Wakil Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah ketika ditemui terpisah mengatakan saat ini pihaknya tengah memprioritaskan penertiban di wilayah sungai, areal pedagang kaki lima, dan sekolah tekait dengan upaya meraih penghargaan Adipura. Ia mengatakan sejumlah instansi terkait seperti Dinas Pasar, termasuk Satpol PP Kota Padang diperintahkan untuk melakukan upaya guna mendukung terpilihnya Kota Padang sebagai peraih Adipura pada tahun ini. "Namun untuk pedagang kaki lima, setelah ini akan kita terbitkan peraturan walikota untuk mengatur mereka. Kita ingin agar para pedagang juga bisa tetap berjualan, namun kenyamanan kota juga tidak terganggu," ungkap Mahyeldi.
Kirim Komentar Anda Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Hampir Setahun, Karyawan PDAM Tak Digaji Posted: 14 Apr 2011 07:50 AM PDT PINRANG Hampir Setahun, Karyawan PDAM Tak Digaji K24-11 | Latief | Kamis, 14 April 2011 | 14:50 WIB PINRANG, KOMPAS.com - Setelah terkatung-katung nasibnya, ratusan karyawan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Sawitto, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, perlahan mulai bisa menikmati kembali hak atas gaji yang hampir setahun lalu tidak pernah mereka terima. Ketika saya ditunjuk sebagai Direktur PDAM, perusahaan ini memang sempat kaos. Manajemen amburadul memperparah sakitnya keuangan PDAM. -- Zaenal Direktur PDAM Tirta Sawitto Pinrang Zaenal kepada Kompas.com, Kamis (14/4/2011) mengatakan, ketika memimpin PDAM pada akhir 2010 lalu, pihaknya sudah mengetahui kalau karyawan PDAM sudah berbulan-bulan gigit jari lantaran tidak terima gaji. Mereka tidak terima gaji hingga sembilan bulan. "Ketika saya ditunjuk sebagai Direktur PDAM, perusahaan ini memang sempat kaos. Manajemen amburadul memperparah sakitnya keuangan PDAM," katanya. Meski belum mampu menyelesaikan sisa gaji karyawan yang tidak terbayar sebelum masa kepemimpinannya, lanjut Zaenal, hal tersebut akan tetap diupayakan sehingga seluruh karyawan PDAM bisa menerima seluruh hak atas gaji mereka. Hanya saja, perlu waktu dan proses panjang untuk membayarkan sisa gaji tersebut karena menunggu stabilnya keuangan PDAM. "Kondisi keuangan PDAM mulai membaik, dan itu atas usaha para karyawan yang mau bekerjasama dan bekerja lebih keras. Kami berupaya menyelesaikan seluruh gaji karyawan yang belum terbayar, mungkin dengan cara mencicil pembayarannya hingga selesai," jelasnya. Menyinggung soal pelayanan terhadap konsumen yang mencapai 5.000 orang pelanggan, yang sebelumnya kerap dikeluhkan lantaran PDAM tidak sungkan mengirim lumpur ke rumah pelanggan, Zaenal berjanji akan terus melakukan peningkatan pelayanan. Ia optimistis mampu menyehatkan kembali, baik pada administrasi keuangan maupun pelayanan konsumen. Kirim Komentar Anda Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Regional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan