KOMPAS.com - Regional |
Dua ABK Mati di Ruang Mesin Kapal Posted: 12 Apr 2011 07:43 AM PDT Dua ABK Tewas di Ruang Mesin Kapal K9-11 | Heru Margianto | Selasa, 12 April 2011 | 14:43 WIB KENDAL, KOMPAS.com — Dua nelayan Kendal asal Kecamatan Rowosari ditemukan tewas di kamar mesin kapal motor Sri Utami. Dua nelayan naas itu adalah Niam (30), warga Desa Rowosari, dan Nurfandi (30), warga Desa Jatipurwo, Kecamatan Rowosari. Kedua nelayan yang tewas tersebut diduga menghirup gas karbon monoksida (CO) yang keluar dari gas buang mesin kapal. Kapal Motor Sri Utami yang memiliki awak tujuh orang tersebut bermaksud mencari ikan di perairan Kepulauan Karimun. Munawir, salah seorang warga Desa Rowosari, mengatakan, ketujuh nelayan berangkat mencari ikan pada Kamis (7/4/2011). Saat berangkat mereka dalam kondisi sehat. "Jadi, saya tidak yakin mereka meninggal karena sakit," ujar Munawir, Selasa (12/4/2011). Kapolres Kendal AKBP Agus Suryo Nugroho didampingi Kasubag Humas AKP Suratno membenarkan adanya laporan nelayan yang tewas di dalam kamar mesin. Melihat ciri-cirinya diduga korban tewas setelah menghirup asap gas buang mesin kapal. Menurut penuturan beberapa rekan korban, dua nelayan itu masuk ke ruang mesin saat hujan turun. Lima orang lainnya memilih berteduh di ruang ABK. Pagi harinya saat akan dibangunkan, kedua nelayan sudah terbujur kaku. Karena diduga kecelakaan, oleh keluarga korban jenazah langsung dimakamkan di pemakaman umum setempat. Kirim Komentar Anda Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Duh, Ulat Bulu Ganggu Orang Pacaran Posted: 12 Apr 2011 06:26 AM PDT MALANG, KOMPAS.com — Ulat bulu yang menyerang Kota Malang bukan hanya menyerang dua pohon cemara dan naik ke tembok rumah warga, tetapi juga mengganggu pasangan kekasih yang sedang memadu kasih. Areal Alun-alun Kota Malang terkenal sebagai lokasi pacaran bagi muda-mudi di kota itu. Namun, sejak datang wabah ulat bulu, kegiatan mereka pun terganggu. "Biasanya, sejak pagi hari sudah banyak anak muda-mudi yang duduk berduaan bersama pacarnya memadu kasih. Sekarang sudah tak ada lagi," kata Rahmat (47), Selasa (12/4/2011), salah satu pedagang asongan yang setiap harinya jualan minuman dan rokok. Menurut Rahmat, Alun-alun Kota Malang mulai sepi pengunjung sejak Senin lalu. "Jualan saya hingga siang ini hanya laku tiga bungkus rokok. Air minum dan jualan lainnya masih belum ada yang laku. Semoga saja cepat habis ulat bulunya yang di pepohonan di sini biar Alun-alun ramai lagi," ujarnya. Selain Rahmat, nasib yang sama juga dirasakan Mustain (42), pedagang asongan yang juga berjualan di sana. "Sepi pengunjung sejak tadi malam. Takut kena gatal-gatalnya ulat bulu mungkin," ujarnya. Senin sore, kata Mustain, seluruh pepohonan yang ada di Alun-alun sudah disemprot dengan menggunakan insektisida. "Mungkin ulatnya sudah mati. Begitu juga telurnya. Ke depan tak perlu takut lagi untuk nongkrong di Alun-alun," ujarnya. Sementara itu, dua pohon cemara yang menjadi sarang ulat bulu, yakni di Jalan Semuru Gang 1, RT 03 RW 01, Kelurahan Kauman, Kecamatan Klojen, Kota Malang, sudah dibakar oleh warga setempat. Warga khawatir ulat bulu itu menjalar naik ke tembok rumah mereka. Hal itu dibenarkan Indasah (50), Ketua RT 03 RW 01, Kelurahan Kauman. Di tempat berbeda, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang Wasto mengatakan, warga Kota Malang diharapkan segera melaporkan kalau melihat pohon yang dihuni ulat bulu. "Kalau ada laporan dari warga, kami akan langsung bertindak untuk melakukan penyemprotan dengan obat insektisida. Tim kami akan langsung turun ke lapangan agar ulat bulunya tidak merembet ke mana-mana," tuturnya. Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Regional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan