detikcom |
HMI Siap Kerjasama dengan Kemenag Atasi NII KW9 Posted: 30 Apr 2011 11:44 AM PDT Minggu, 01/05/2011 01:44 WIB "Karena ini demi kepentingan umat dan negara, HMI selalu siap diajak kerja sama dengan pihak mana pun, termasuk Kemnag," kata Ketua Pengurus Besar HMI, Noer Fajriansyah, saat dihubungi detikcom, Sabtu (30/4/2011). Namun, Noer mengaku hingga saat ini pihaknya belum dihubungi oleh lembaga pimpinan Suryadharma Ali tersebut. Karena itu pula, ia belum mengetahui bentuk kerja sama yang ditawarkan oleh Kemenag untuk menangkal pengaruh NII KW 9. "Kita sudah tahu mau diajak bekerja sama, namun hingga sekarang kita belum dihubungi oleh pihak Kemnag," jelas orang nomor satu di HMI ini. Noer mengatakan, gerakan NII KW9 saat ini sudah menyebar di berbagai PTN dan PTS di Jabodetabek. Saat ditanya mengapa gerakan tersebut bisa subur di kampus-kampus, Noer menjawab pemuda paling mudah untuk dipengaruhi. "Untuk melemahkan suatu bangsa, maka pihak pemuda harus dilemahkan," jelas dia. Namun, secara umum Noer melihat gerakan NII mucul akibat adanya ketidakadilan sosial di masyarakat dan lemahnya sistem pemerintah dalam mengambil langkah-langkah dalam mengatasi NII. "Pemerintah lalai dalam menghadapi isu-isu sosial seperti ini," tutup Noer. (irw/irw) Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda! Redaksi: redaksi[at]staff.detik.com |
PKB Indonesia Tak Akan Mampu Saingi PKB Posted: 30 Apr 2011 10:07 AM PDT Minggu, 01/05/2011 00:07 WIB "PKB Indonesia itu sama sekali bukan kompetitor kita," kata Ketua DPP PKB Marwan Jafar kepada detikcom, Sabtu (30/4/2011). PKB Indonesia diketuai oleh anak kandung tokoh besar PKB, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid. Namun, Marwan yakin sosok Yenny tidak akan membuat daya saing partai anyar itu lebih kuat. Menurut Marwan, PKB Indonesia juga tidak bisa dikaitkan secara langsung dengan keberadaan Nahdatul Ulama (NU), lagi-lagi karena didirikan oleh seorang Yenny. Berbeda halnya dengan pendirian PKB lama yang kental dengan nuansa nahdliyin. "PKB Indonesia itu tidak memiliki nilai historis dengan NU. Mengapa? Karena PKBI hanya didirikan oleh Yenny Wahid, sedangkan PKB dilahirkan oleh NU," ungkap Marwan. Bagi Marwan, kehadiran PKB Indonesia tidak lebih dari sekadar fenomena maraknya pendirian partai menjelang pemilu, seperti Partai Nasional Demokrat dan Partai Nasional Republik. Ia tidak takut PKB digembosi oleh partai baru itu. "Tapi kita pun tidak masalah jika ada yang pindah ke PKB Indonesia, pindah partai, kan, itu hal yang biasa," paparnya. (irw/irw) Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda! Redaksi: redaksi[at]staff.detik.com |
You are subscribed to email updates from detiknews To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan