KOMPAS.com - Nasional |
Pastikan WNI Bebas Radiasi Sebelum Pergi Posted: 15 Mar 2011 06:52 PM PDT JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mempercayakan perlindungan warga negara Indonesia (WNI) dari ancaman radiasi di Jepang kepada pemerintah Jepang. Pemerintah Indonesia melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo, juga telah melakukan upaya perlindungan kepada para WNI di daerah rawan radiasi dengan cara evakuasi. "Pemerintah Jepang sangat hati-hati dan teliti, jadi tidak akan mungkin ada WNI yang pergi dari satu titik ke titik lain tanpa diperiksa kondisi fisiknya," ungkap Marty, Selasa (15/3/2011), di kantor Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta. Ia mencontohkan, WNI yang dievakuasi kembali ke tanah air harus diperiksa terlebih dahulu oleh pemerintah Jepang. Tujuannya memastikan tidak ada warga yang terkena radiasi keluar dari batas negeri sakura tersebut. "Jadi semuanya terukur dan kami percayakan kepada pemerintah Jepang sehingga tidak perlu panik," ucap Marty. Selain upaya yang dilakukan Jepang, pemerintah Indonesia juga memastikan tidak ada satu pun warganya yang berada di dalam daerah jangkauan radiasi. Saat ini, pemerintah Jepang telah menetapkan jarak sejauh 20 kilometer dari pusat ledakan sebagai daerah rawan. "Pemerintah Indonesia juga menggarisbawahi peringatan Jepang supaya warga kita dievakuai dan tidak terkena dampak radiasi," katanya. Sebelumnya, pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Daiichi di Fukushima meledak akibat kegagalan sistem pompa. Namun, reaktor tidak mengalami kerusakan. Zat radioaktif terpaksa dilepaskan di beberapa instalasi nuklir di lokasi ini untuk mengurangi tekanan pada reaktor, menyebabkan udara tercemar radiasi. Bencana dahsyat itu telah 165 orang terkontaminasi radiasi nuklir dan kemungkinan jumlah itu bertambah. Adapun WNI di Fukushima mencapai 85 orang, sekitar tiga orang bertempat tinggal dalam wilayah yang masuk dalam kategori rawan, yakni di bawah 20 kilometer dari pusat ledakan. Tiga orang tersebut sudah dievakuasi KBRI. Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Ketua Pemuda Pancasila Juga Dikirimi Bom Posted: 15 Mar 2011 06:31 PM PDT Teror Ketua Pemuda Pancasila Juga Dikirimi Bom Editor: yuli Rabu, 16 Maret 2011 | 01:31 WIB JAKARTA, KOMPAS.com — Teror bom dalam paket buku ternyata juga dikirim ke rumah Ketua Pemuda Pancasila Yapto S Soeryosumarno. Bom buku tersebut dijinakkan dan kini diamankan di Polda Metro Jaya. "Benar, di rumah Pak Yapto juga dikirimi paket yang sama," tegas Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Baharudin Jafar kepada Tribunnews.com, Rabu (16/3/2011) dini hari. Bom tersebut dilaporkan pihak keluarga Yapto sekitar pukul 21.00 WIB. "Setelah ada laporan ke Polres Jakarta Selatan, kami langsung ke TKP," jelas Baharudin. Rumah Yapto, menurut Baharudin, berada di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan. Dengan demikian, pada Selasa (15/3/2011), tiga paket bom dikirim ke tempat terpisah di waktu yang sama, yakni kepada Ulil Abshar-Abdalla di Utan Kayu, Jakarta Timur, Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Gories Mere, dan ke rumah Yapto. Kirim Komentar Anda Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Nasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan