ANTARA - Peristiwa |
Penutupan Lokalisasi di Surabaya Bertahap Posted: 31 Mar 2011 07:26 AM PDT Surabaya (ANTARA News) - Penutupan lokalisasi di Kota Surabaya akan dilakukan secara bertahap dengan terlebih dulu melakukan pendataan penghuni lokalisasi. "Untuk tahap awal, Dinsos dan Biro Kesra Jatim akan melakukan pendataan penghuni Lokalisasi Bangunsari," kata Sekretaris Daerah Provinsi Jatim, Rasiyo, di Surabaya, Kamis. Lokalisasi Bangunsari dipilih sebagai proyek percontohan sebelum Pemprov Jatim menutup Lokalisasi Dolly dan Lokalisasi Kremil. Namun, sebelum menutup lokalisasi, Pemprov Jatim akan memberikan pelatihan keterampilan kepada setiap pekerja seks komersial (PSK) sesuai dengan bakat dan minat masing-masing. "Keterampilan bisa berupa merias pengantin, meracang, menjahit, dan memasak atau usaha katering," kata mantan Kepala Dinas Pendidikan Jatim itu. Setelah mendapatkan pelatihan, lanjut Rasiyo, Pemprov Jatim akan memberikan bantuan modal kepada setiap PSK untuk mengembangkan usahanya. "Yang ingin mendapatkan pelatihan dan bantuan modal usaha, syaratnya harus meninggalkan pekerjaannya sebagai pelacur dan keluar dari lokalisasi," katanya. Menurut dia, program tersebut diluncurkan karena mayoritas penghuni lokalisasi kerap menjadikan keterbatasan ekonomi sebagai alasan terjun menjadi pelacur. Pemprov Jatim sudah lama berencana menutup Lokalisasi Dolly yang disebut-sebut sebagai lokalisasi terbesar di negara-negara kawasan Asia Tenggara. Namun, sejauh ini rencana tersebut dinilai kurang matang mengingat pemerintah belum memiliki rencana tindak lanjut terkait nasib para penghuni lokalisasi. Penutupan lokalisasi tersebut terkait dengan upaya pemerintah mengurangi jumlah penderita HIV/AIDS. Data Dinas Kesehatan Kota Surabaya menyebutkan dari 1.287 PSK yang berpraktik di Lokalisasi Dolly, sekitar 900 orang di antaranya mengidap penyakit infeksi menular seksual (IMS). Berdasar catatan puskesmas setempat, IMS yang diidap PSK Dolly adalah HIV/AIDS, "gonore", "sipilis", "herpes", "kondiloma", "kandida", dan "trikomonas vaginalis".(*) Editor: Ruslan Burhani Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Indonesia-Prancis Gelar Latihan Bersama di Lebanon Posted: 31 Mar 2011 06:36 AM PDT Berita Terkait Perwira Penerangan (Papen) INDOBATT Kapten Pasukan Banu Kusworo kepada ANTARA melalui surat elektronik dari Lebanon, Kamis, melaporkan latihan bersama bertajuk "Joint Field Artelery Deployment Exercise" itu digelar selama dua hari, 29-30 Maret. "Latihan itu diikuti 100 prajurit Indobatt dengan koordinator Pasi Plan Kapten Marinir Profs Degratment, Pasiops Kapten Marinir Eko Budi Prasetyo dan Pasi Udara Lettu Pnb Ageng Wahyudi," katanya. Sementara FCR Prancis mengerahkan satu unit FCR lengkap dengan persenjataan artileri di bawah pimpinan Komandan Unit Capt Thomas Dessert. Pada hari pertama, latihan diawali dengan presentasi oleh Komandan Unit FCR tentang Standar Operation Procedure (SOP) of FCR dan prosedur bila ada permintaan bantuan tembakan. "Kegiatan itu dilaksanakan di ruang rapat Batalyon dan diikuti oleh seluruh Danki (komandan kompi) di jajaran Indobatt serta para perwira staf," katanya. Setelah pelaksanaan presentasi dilanjutkan dengan "briefing" (pengarahan) kepada para prajurit di lapangan Soekarno. Selanjutnya, peserta latihan dibagi menjadi empat kelompok dan menerima materi tentang pengenalan senjata artileri "Caesar" milik Kontingen Prancis. "Menurut penjelasan Komandan Unit FCR, senjata tersebut dilengkapi dengan ATLAS System (sistem penghubung dan penembakan otomatis untuk senjata artileri medan)," katanya. Pada hari kedua, latihan dilanjutkan dengan praktik "drill stelling" senjata, "drill" perpindahan "stelling" dan "drill" penembakan kering senjata Caesar. Selain itu, seluruh prajurit Indobatt bersama dengan satuan FCR mempraktikkan bagaimana berperan sebagai "observation platoon", "liason detachment", dan "platoon head quarter." "Ketiga bagian tersebut merupakan satu kesatuan dari unit artileri medan FCR," katanya. Ia menambahkan praktik latihan pada hari kedua disaksikan oleh Komandan Indobatt, Letkol Inf Hendy Antariksa, Wadan Letkol Mar Harnoko, Wadan FCR Lt Col Dartencet serta Perwira Staf Operasi FCR Lt Col Rozier.(*) (T.E011/P004) Editor: Ruslan Burhani Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Nasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan